
Bola.net - Maverick Vinales mengaku tak sedang berniat mengikuti jejak Johann Zarco, yang meminta KTM memutus kontraknya setahun lebih awal pada akhir 2019 akibat sulit tampil kompetitif. Vinales menyatakan, jika bicara soal nasibnya dengan Monster Energy Yamaha di MotoGP 2022, lebih baik ia mengikuti kata hatinya sendiri.
Sejak Sabtu (26/6/2021), tepatnya usai ia meraih pole dalam sesi kualifikasi, Vinales jadi topik panas karena reporter DAZN, Ricard Jove, yang juga eks manajer Blusens Team yang dibela Vinales di Moto3 2011-2012, menyebut rider Spanyol itu bertekad hengkang dari Yamaha akhir musim ini meski kontraknya masih tersisa setahun.
Jove, didukung media Spanyol lainnya, menyebut Vinales bertekad pindah ke Aprilia Racing, yang saat ini sedang mencari rider kedua, meski punya kandidat kuat lainnya: Andrea Dovizioso. Vinales membantah rumor ini, tapi tak menutupi kekecewaan pada Yamaha walau finis kedua dan naik podium di Assen, Belanda, Minggu (27/6/2021).
Sulit Berpikir Positif, Tiap Balapan Jadi Mimpi Buruk

Dalam jumpa pers pascabalap, Vinales secara blak-blakan mengaku tak bisa lagi menemukan hal positif dari kerja samanya dengan Yamaha. Menurut pengakuannya, setiap kali tiba di sebuah pekan balap, ia bagai menghadapi mimpi buruk karena merasa masalah akan tetap merundungnya hingga tak bisa meraih hasil apik.
"Saya rasa, jika bicara keuntungan, sulit mendapatkan keuntungan dalam situasi macam ini. Saya hanya dapat kesulitan. Entah mengapa, saya mulai merasa tiap kali datang untuk balapan, semuanya jadi mimpi buruk. Saya punya komentar yang sama pada Yamaha selama tiga tahun beruntun," tutur juara dunia Moto3 2013 ini.
"Saya hanya ingin mengeluarkan potensi maksimal, tiba di pekan balap untuk benar-benar balapan dan mengerahkan segala hal yang saya punya. Saat ini, itu sulit dilakukan. Ketika saya datang ke pekan balap, saya jadi hanya memikirkan masalah apa lagi yang akan saya hadapi dalam balapan? Inilah masalahnya," lanjut Vinales.
Hanya Ingin Ikuti Kata Hati

Pemutusan kontrak lebih awal sejatinya sudah beberapa kali terjadi di MotoGP. Namun, rider terakhir yang meminta kontraknya untuk diputus adalah Zarco, yang ingin pergi dari KTM pada akhir 2019 akibat hasil baik sulit digapai. Vinales membantah 'terinspirasi' langkah ini, menyebut keputusannya akan diambil berdasar kata hatinya sendiri.
Ia tak memungkiri bahwa hasil jebloknya di Sachsenring, di mana ia finis ke-19 alias terbuncit, membuat ia kepikiran soal masa depannya di Yamaha. "Johann memang pernah melakukannya di KTM, namun saya tak mau mengikuti jejak pembalap lain. Saya hanya mau mengikuti kata hati saya," ungkap pembalap berusia 26 tahun ini.
"Jelas saat di Sachsenring saya langsung ingin pulang sejak Jumat karena saya putus asa. Saya sudah jelaskan apa yang terjadi tapi tetap tak bisa mengalami kemajuan. Di Assen, saya bersyukur ada grip yang baik, cocok untuk motor kami, hingga saya bisa cepat. Namun, saya masih jauh dari potensi penuh saya," pungkas Vinales.
Sumber: MotoGP
Video: Fabio Quartararo Menangi MotoGP Belanda 2021
Baca Juga:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Yamaha Tegaskan Maverick Vinales Sendiri yang Minta Pisah di MotoGP 2022
Otomotif 28 Juni 2021, 14:57
-
4 Kandidat Pengganti Maverick Vinales di Monster Yamaha MotoGP 2022
Otomotif 28 Juni 2021, 14:37
-
Selamat Tinggal: Maverick Vinales dan Yamaha Resmi Pisah di MotoGP 2022
Otomotif 28 Juni 2021, 14:13
-
Aleix Espargaro: Aprilia Layak Dapat Pembalap Sekaliber Maverick Vinales
Otomotif 28 Juni 2021, 13:03
LATEST UPDATE
-
Kabar Baik untuk Interisti! Hasil Tes Denzel Dumfries Jelang Derby Milan Diumumkan
Liga Italia 18 November 2025, 08:37
-
Solusi Panik? AC Milan Pertimbangkan Pulangkan Thiago Silva di Usia 41 Tahun!
Liga Italia 18 November 2025, 08:15
-
Lingkaran Setan Timnas Italia: Mengapa Azzurri Gagal di Kualifikasi Piala Dunia (Lagi)?
Piala Dunia 18 November 2025, 08:05
-
Sah! Erick Thohir Kini Kuasai 100% Saham Oxford United
Liga Inggris 18 November 2025, 07:38
-
Prediksi Spanyol vs Turki 19 November 2025
Piala Dunia 18 November 2025, 06:45
-
Prediksi Brasil vs Tunisia 19 November 2025
Amerika Latin 18 November 2025, 06:30
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR