Zarco yang tahun lalu sukses tampil menggebrak dan menjadi debutan terbaik, baru merebut dua podium di paruh pertama musim ini, dan belum juga meraih kemenangan. Ditambah fakta bahwa ia sekadar mengendarai M1 versi 2017 dan takkan mendapat perangkat baru dari Yamaha, bakal sulit baginya merebut trofi di sisa musim.
"Saya ingin menang sejak awal musim dan terus memikirkannya, tapi saya tak ingin membiarkan target ini membebani saya, karena mungkin kemenangan bakal mustahil musim ini. Tapi saya harus menerima kenyataan bahwa ada rider dan motor lain yang lebih kuat," ungkapnya. (sw/dhy)
Faktor Marquez

Jangankan Zarco, tim pabrikan Yamaha, Movistar Yamaha MotoGP bahkan sudah setahun tak merebut kemenangan, meski saat ini Valentino Rossi dan Maverick Vinales telah merebut delapan podium dan masing-masing tengah duduk di peringkat kedua dan ketiga. Sejatinya ada apa sih dengan Yamaha?
"Saya tak punya penjelasan soal itu," ujar Zarco sembari tertawa. "Well, ada satu penjelasan, dan itu adalah Marc Marquez. Saat ini, ia adalah rider terkuat dan meraih banyak kemenangan. Ini adalah salah satu faktor yang menghalangi kemenangan datang ke Yamaha. Entah apa yang terjadi pada rider tim pabrikan (Yamaha), tapi Marc memang sangat kuat, jadi sangat sulit untuk menang," tuturnya.
Ambil Positifnya

Juara dunia Moto2 2015-2016 ini pun memilih bersikap legawa dan positif menghadapi kesulitan Yamaha musim ini. Ia pun mengaku kini hanya ingin bertahan di peringkat lima besar di klasemen pembalap. Saat ini ia duduk di peringkat tersebut, mengoleksi 88 poin, jumlah poin yang juga dimiliki rider Ducati Corse, Andrea Dovizioso di peringkat keempat.
"Berdasarkan pengalaman, saya tahu pada suatu musim pasti ada momen naik dan turun. Tapi saya ingin tahu mengapa saya tak tampil baik sejak Mugello. Tapi saya masih ada di peringkat kelima, dan saya sangat termotivasi. Meski beberapa balapan berjalan buruk, saya tetap finis. Ini penting untuk klasemen. Secara keseluruhan, musim ini tak buruk," pungkasnya. [initial]
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Honda Bakal Maklum Jika Lorenzo Butuh Waktu Adaptasi
Otomotif 20 Juli 2018, 14:15
-
Zarco: Yamaha Paceklik Kemenangan Gara-Gara Marquez
Otomotif 20 Juli 2018, 13:20
-
Stoner Peringatkan Marquez: Jangan Sering-Sering Jatuh!
Otomotif 20 Juli 2018, 12:25
-
'MotoGP Jerman Tak Mudah, Tapi Marquez Itu Cerdas!'
Otomotif 18 Juli 2018, 13:15
-
Akankah Dani Pedrosa Jadi Test Rider Honda MotoGP?
Otomotif 18 Juli 2018, 11:15
LATEST UPDATE
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55





















KOMENTAR