3 Pelajaran dari Eksperimen Thomas Tuchel Saat Timnas Inggris Berhadapan dengan Timnas Albania

3 Pelajaran dari Eksperimen Thomas Tuchel Saat Timnas Inggris Berhadapan dengan Timnas Albania
Pelatih Inggris, Thomas Tuchel memberikan instruksi kepada Declan Rice dan Anthony Gordon pada laga melawan Andorra di Kualifikasi Piala Dunia 2026. (c) AP Photo/Joan Monfort

Bola.net - Timnas Inggris menuntaskan perjalanan mereka di babak  kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan hasil sempurna. Kepastian itu didapatkan setelah The Three Lions mengalahkan Albania pada Senin (17/11/2025) dini hari tadi.

Kapten Three Lions, Harry Kane, menjadi pahlawan kemenangan mereka di laga ini. Bomber Bayern Munchen itu mencetak kedua gol dalam kemenangan tim besutan Thomas Tuchel itu di Tirana.

Kemenangan ini berarti Inggris menyelesaikan babak kualifikasi untuk Piala Dunia 2026 dengan catatan sempurna. Delapan kemenangan didapatkan The Three Lions dari delapan pertandingan babak kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa.

Tim Tuchel juga tidak kebobolan satu gol pun selama kampanye kualifikasi berlangsung, sementara di sisi lain mereka menceploskan 22 gol ke gawang lawan.

Dari kemenangan semalam, Thomas Tuchel membuat beberapa eksperimen dan ada beberapa pelajaran yang bisa dipetik dari itu. Apa saja? Simak selengkapnya di bawah ini.

1 dari 3 halaman

Inggris Menciptakan Sejarah dengan Menyamai Rekor Spanyol

Selebrasi gol Eberechi Eze pada laga Timnas Inggris vs Serbia pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa (c) AP Photo/Kirsty Wigglesworth

Selebrasi gol Eberechi Eze pada laga Timnas Inggris vs Serbia pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa (c) AP Photo/Kirsty Wigglesworth

Inggris sebenarnya sudah memastikan tiket ke Piala Dunia sebelum laga minggu ini melawan Serbia dan Albania, tetapi Tuchel menginginkan mereka menutup tahun ini dengan catatan yang impresif

Dengan mengalahkan Albania dan menjaga gawangnya tidak kemasukan, Three Lions memastikan bahwa mereka menjalani babak kualifikasi dengan catatan sempurna.

Bahkan, mereka kini telah memenangkan 10 pertandingan kompetitif terakhir mereka tanpa kebobolan. Timnas Spanyol, pada periode Oktober 2014 hingga Juni 2016, adalah satu-satunya negara Eropa lain yang pernah mencapai prestasi tersebut.

Inggris benar-benar dominan selama periode itu, dan mereka hanya menghadapi 12 tembakan yang mengarah ke gawang. Tiga di antaranya datang dari Albania, dan tuan rumah sempat memberikan masalah, terutama melalui winger yang lincah, Arber Hoxha.

2 dari 3 halaman

Eksperimen Stones Gagal Membuahkan Hasil

John Stones mengeblok bola sepakan Nico Williams di final Euro 2024 antara Spanyol vs Inggris, Senin (15/07/2024). (c) AP Photo/Martin Meissner

John Stones mengeblok bola sepakan Nico Williams di final Euro 2024 antara Spanyol vs Inggris, Senin (15/07/2024). (c) AP Photo/Martin Meissner

Tuchel tidak menyembunyikan keinginannya untuk memainkan John Stones di posisi gelandang. Pada bulan September lalu, Stones sempat dipertimbangkan untuk beroperasi sebagai gelandang bertahan (No.6) untuk Inggris, tetapi cedera memaksanya mundur dari skuad untuk laga melawan Andorra dan Serbia.

Akhirnya Tuchel mendapatkan keinginannya pada Minggu malam. Stones dipilih untuk bermain sebagai bek tengah bersama Dan Burn, namun ketika Inggris menguasai bola, ia maju ke lini tengah.

Hal ini membuat Inggris pada intinya membentuk formasi 3-2-2-3 saat membangun serangan, dengan tiga bek yang terdiri dari Nico O’Reilly, Burn, dan Quansah. Dampak terbesar dari peran Stones di lini tengah terlihat di depannya. Declan Rice mendapat kebebasan lebih untuk maju mendukung Kane dan Jude Bellingham.

Rice menghasilkan dua tembakan pertama Inggris dalam pertandingan tersebut dan, dalam 30 menit pertama, tidak ada pemain lain yang lebih banyak menyentuh bola di dalam kotak penalti.

Kehadiran Stones membantu Inggris mendominasi penguasaan bola, tetapi lini tengah menjadi terlalu padat dan kesulitan menciptakan peluang. Tuchel menghentikan eksperimen ini pada babak pertama, dengan Stones tidak lagi didorong maju ke lini tengah.

3 dari 3 halaman

Set-Piece, Senjata Baru Timnas Inggris

Harry Kane (Inggris) menguasai bola dalam laga kontra Albania, Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Arena Kombetare, 17 November 2025 (c) AP Photo/Vlasov Sulaj

Harry Kane (Inggris) menguasai bola dalam laga kontra Albania, Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Arena Kombetare, 17 November 2025 (c) AP Photo/Vlasov Sulaj

Inggris bermain lebih mengancam setelah turun minum, setelah mereka beralih ke gaya membangun serangan yang lebih konvensional. Namun, pada akhirnya, justru sebuah set-piece yang akhirnya memberi Three Lions gol pembuka yang mereka incar.

Bukayo Saka mengeksekusi tendangan sudut dari sisi kanan dan bola berhasil ditemukan oleh Kane, yang kemudian memaksanya masuk ke gawang.

Inggris memiliki dua eksekutor set-piece andal dalam Rice dan Saka, yang telah mengubah ancaman Arsenal dari tendangan sudut. Namun yang menarik, Rice tidak mengambil satu pun dari empat tendangan sudut Inggris sebelum dia diganti. Adam Wharton justru yang ditunjuk untuk mengambilnya.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL