Eksperimen Tuchel Berbuah Manis: Foden-Bellingham-Eze Beri Dimensi Baru Inggris

Eksperimen Tuchel Berbuah Manis: Foden-Bellingham-Eze Beri Dimensi Baru Inggris
Selebrasi gol Eberechi Eze pada laga Timnas Inggris vs Serbia pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa (c) AP Photo/Kirsty Wigglesworth

Bola.net - Kemenangan 2-0 Inggris atas Serbia di Wembley bukan hanya soal menjaga rekor sempurna. Laga ini memberikan gambaran menarik tentang opsi serangan The Three Lions ketika Harry Kane tidak berada di lapangan. Pergantian pemain yang dilakukan Thomas Tuchel pada babak kedua memunculkan dinamika berbeda.

Tuchel sebelumnya menyatakan bahwa Kane, Jude Bellingham, dan Phil Foden tidak dapat tampil efektif bersama dalam susunan yang sama.

Fase akhir pertandingan memberikan sedikit pembenaran atas pandangan tersebut. Eksperimen yang dilakukan membuka ruang bagi variasi baru di lini depan.

Melalui penyesuaian sederhana dalam struktur yang tetap menggunakan 4-2-3-1, Inggris menunjukkan permainan paling menarik selama 25 menit terakhir. Kombinasi baru itu menghidupkan tempo sekaligus memunculkan peluang yang lebih berbahaya.

1 dari 4 halaman

Eksperimen Tanpa Kane Mulai Menunjukkan Hasil

Starting XI Timnas Inggris pada laga melawan Serbia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa (c) AP Photo/Kirsty Wigglesworth

Starting XI Timnas Inggris pada laga melawan Serbia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa (c) AP Photo/Kirsty Wigglesworth

Saat Inggris unggul 1-0, Tuchel menarik Kane dan Morgan Rogers untuk menghadirkan perubahan. Foden ditempatkan sebagai false nine, sementara Bellingham bergerak di belakangnya.

Eberechi Eze mengisi sisi kiri dan Jordan Henderson masuk menggantikan Declan Rice, memberi ruang bagi Elliot Anderson mendorong permainan lebih tinggi.

Perubahan ini membuat permainan Inggris lebih cair. Umpan kombinasi antara Bellingham, Foden, dan Eze menghasilkan peluang besar ketika sepakan Eze membentur mistar. Kombinasi yang sama kemudian menciptakan gol kedua beberapa menit berselang.

Serbia mulai kehilangan tenaga saat mengejar gol penyama kedudukan. Namun, respons trio baru Inggris itu tetap menunjukkan dinamika berbeda yang tidak muncul ketika Kane memimpin lini depan.

2 dari 4 halaman

Tuchel Soroti Opsi Lain untuk Peran Penyerang

Selebrasi gol Bukayo Saka pada laga Timnas Inggris vs Serbia pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa (c) AP Photo/Kirsty Wigglesworth

Selebrasi gol Bukayo Saka pada laga Timnas Inggris vs Serbia pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa (c) AP Photo/Kirsty Wigglesworth

Menariknya, Tuchel menyebut beberapa opsi di luar skuad saat membahas alternatif Kane. Ia menyebut Ollie Watkins dan Danny Welbeck sebagai pemain yang bisa memberi gaya berbeda di posisi tersebut. Menurutnya, keputusan nanti akan bergantung pada performa, bentuk tubuh, serta karakter lawan.

“Kami punya Ollie Watkins, punya Welbeck, mungkin lebih banyak No.9 yang berbeda dari Harry. Kami akan melihat siapa yang fit dan bagaimana kami ingin membagi menit permainan," kata Tuchel.

Tuchel juga menyinggung pandangannya soal Foden. Ia menolak memaksanya bermain sebagai winger, posisi yang sebelumnya digunakan Gareth Southgate di Euro 2024. Penggunaan Foden sebagai false nine dianggap sebagai peluang baru yang bisa dimaksimalkan Inggris.

Pengalaman Foden bermain di posisi itu di Manchester City menjadi salah satu acuan Tuchel. Ia menyebut pergerakan kecil, kombinasi cepat, dan kemampuan menerima bola di ruang sempit sebagai alasan mengapa posisi tersebut cocok untuk Foden dalam skenario tertentu.

3 dari 4 halaman

Persaingan Ketat untuk Peran Penyerang

Kane tetap menjadi pemain tak tergantikan di tim nasional. Statusnya sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa membuat posisinya di Piala Dunia nanti hampir pasti.

Namun, peran pelapis Kane selalu berubah dari waktu ke waktu, dengan Marcus Rashford dan Ollie Watkins pernah mengisi posisi tersebut.

Tuchel menilai fleksibilitas tim akan penting bila Inggris ingin melangkah jauh di turnamen. Kehadiran Rogers yang tampil konsisten dalam kualifikasi membuatnya tetap menjadi pilihan utama untuk saat ini. Dengan Bellingham dan Foden sebagai pelengkap, Inggris memiliki variasi serangan yang lebih luas.

Pemain seperti Cole Palmer yang belum kembali juga bisa menambah opsi. Dengan kompetisi di sektor penyerang utama, struktur serangan Inggris masih bisa berubah seiring mendekatnya Piala Dunia.

4 dari 4 halaman

Sektor Sayap Beri Warna Tambahan

Di sisi sayap, Rashford sempat mengancam tetapi tidak tampil efektif di area akhir. Eze tampil lebih berbahaya dan menunjukkan peningkatan signifikan setelah masuk. Pada sisi kanan, Bukayo Saka memberikan momen berkualitas lewat gol pembuka.

Permainan Inggris yang lebih agresif pada akhir laga menghasilkan catatan unik. Terdapat 12 pemain berbeda yang menciptakan peluang, jumlah tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 2013. Rekor itu menunjukkan seberapa aktif lini serang Inggris dalam pertandingan ini.

Inggris kini mencatat tujuh kemenangan, 20 gol, dan tanpa kebobolan di jalur kualifikasi. Konsistensi itu menguatkan dasar permainan yang diterapkan Tuchel di sepanjang kampanye.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL