
Bola.net - Siapa yang tidak mengenal timnas Argentina? Salah satu raksasa sepak bola Amerika Latin ini merupakan kompetitor terbaik Brasil baik dalam segi pencapaian timnas maupun individu para pemainnya.
Argentina telah memegang gelar Piala Dunia sebanyak dua kali pada tahun 1978 dan 1986. Selain itu Argentina juga berakhir sebagai runner up sebanyak tiga kali pada tahun 1930, 1990 dan 2014.
Kegemilangan ini tentu saja tidak lepas dari kualitas pemain Argentina yang selalu menjadi unggulan di setiap edisi Piala Dunia. Argentina sampai saat ini dikenal sebagai negeri pencipta striker terganas di dunia.
Saat ini kita masih menikmati era keemasan mega bintang Paris Saint Germain, Lionel Messi. Pengoleksi tujuh Ballon d'or tersebut merupakan striker terbaik saat ini dengan segala pencapaian yang mungkin tak akan bisa dilampaui generasi selanjutnya.
Namun ternyata dibalik kemegahan nama Messi beserta segala penghargaan, hanya ada satu kekuranganya yakni Top Skor Piala Dunia bagi Argentina. Pemegang status tersebut masih tersemat di nama Gabriel Batistuta. Lalu siapa pria bernama Batistuta ini? Mari simak kisahnya.
Batigol: Julukan Si Tendangan Geledek
Batigol adalah sebutan bagi striker Argentina bernama Gabriel Batistuta. Ia merupakan striker ganas yang ditakuti di awal 2000-an.
Selain karena penampilanya dengan rambut gondrong, Batistuta juga terkenal dengan tendangan kerasnya yang sulit dihalau kiper lawan. Memang tendangan keras menjadi andalan para pemain asal Amerika Latin selain dari kecepatannya.
Dengan modal tersebut ia berhasil memikat banyak klub top Italia seperti Fiorentina, AS Roma hingga Inter Milan. Namun hingga saat ini ia lebih dikenal sebagai legenda sepak bola Fiorentina. Batigol mengoleksi 202 gol dari total 330 pertandingannya bersama Fiorentina.
Rekor Tak Terpecahkan Messi
Semua pasti setuju jika menyematkan nama Lionel Messi sebagai pesepak bola terbaik di dunia. Dibalik banyaknya penghargaan Messi, ada satu rekor yang belum dipecahkannya di level timnas Argentina.
Rekor tersebut adalah gelar pencetak gol terbanyak Argentina di Piala Dunia. Gelar tersebut tidak dipegang oleh Messi ataupun legenda besar Argentina lainnya seperti Diego Maradona. Gelar itu masih dipegang Batigol hingga saat ini.
Mengoleksi 10 gol selama mengikuti Piala Dunia, jumlah gol Batistuta masih terpaut empat gol dari Messi yang mengoleksi enam gol. Batistuta mengoleksi 10 gol hasil dari tiga kali mengikuti Piala Dunia.
Ia masing-masing mencetak empat gol pada Piala Dunia 1994, lima gol pada Piala Dunia 1998 dan satu gol pada Piala Dunia 2002. Sementara Messi telah mengikuti empat kali Piala Dunia semenjak tahun 2006.
Messi hanya mampu mencetak satu gol di Piala Dunia 2006, empat gol di Piala Dunia 2014 dan satu gol di Piala Dunia 2018. Bahkan mantan pemain Barcelona tersebut absen mencetak gol pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
(Bola.net/Ahmad Daerobby)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Gabriel Batistuta, Top Skor Sepanjang Masa Argentina di Piala Dunia
Piala Dunia 25 Juli 2022, 19:16 -
5 Negara yang Paling Banyak Bermain di Piala Dunia, Ada Jagoan Kamu?
Piala Dunia 22 Juli 2022, 18:12 -
6 Pemain Top Eropa yang Terang-Terangan Mengidolakan Lionel Messi
Liga Champions 21 Juli 2022, 15:30 -
7 Pemain Argentina di MU Sebelum Lisandro Martinez, Siapa Saja yang Sukses?
Editorial 18 Juli 2022, 13:23
LATEST UPDATE
-
Link Live Streaming Chelsea vs Liverpool - Nonton Premier League di Vidio
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 22:30 -
Link Live Streaming Inter Milan vs Cremonese - Nonton Serie A di Vidio
Liga Italia 4 Oktober 2025, 22:00 -
Breaking News! Ruben Amorim Mainkan Senne Lammens Jadi Starter Lawan Sunderland!
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 20:05 -
Link Live Streaming Arsenal vs West Ham - Nonton Premier League di Vidio
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 20:02
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR