
Bola.net - Kapten tim bukanlah sekedar simbol tim saja, tugas kapten jauh lebih berat daripada itu. Mengemban Amanah kapten akan menjadi tantangan terberat bagi setiap pesepak bola, tak terkecuali kiper legendaris timnas Spanyol dan Real Madrid, Iker Casillas.
Piala Dunia 2010 yang digelar di Afrika Selatan menjadi panggung pembuktian kapasitas dan kepemimpinan Casillas. Diamanahi sebagai kapten, Casillas memimpin generasi emas Spanyol saat itu.
Saat itu tekanan dalam tim sangat tinggi mengingat Spanyol yang berstatus sebagai juara Eropa pada tahun 2008. Diperkuat oleh banyak pemain bintang seperti Xavi, Andres Iniesta, Sergio Ramos dan David Villa, Casillas diberikan tugas untuk mengamankan gelar juara Piala Dunia pertama bagi Spanyol.
Belum lagi Casillas harus berjuang mempertahankan konsistensi bermainya sebagai penjaga gawang. Victor Valdes dan Pepe Reina yang kala itu tampil baik bersama klubnya, siap untuk menggeser posisi sang kapten jika tampil buruk.
Tampil Buruk di Pertandingan Pembuka
Spanyol tergabung dalam Grup H bersama Swiss, Chili dan Honduras. Kala itu pertandingan pertama Spanyol bertemu dengan lawan kuat sesama perwakilan Eropa, Swiss.
Spanyol yang diprediksi akan menang saat itu justru tertunduk lesu menelan kekalahan. Gol semata wayang Gelson Fernandes ke gawang Casillas pada menit 52 memastikan kekalahan pertama bagi Spanyol di Afrika Selatan.
Saat itu Casillas dinilai tampil buruk dan menjadi dalang kekalahan pertama Spanyol. Casillas yang maju meninggalkan gawang untuk menyapu bersih bola, justru gagal menghalau serangan penyerang Swiss.
Bola yang disapu Casillas membentur penyerang Swiss dan berbalik ke gawangnya. Pique yang mencoba menghalau bola pun terlanjur terjatuh, Gelson yang berada di sana langsung menendang bola ke gawang kosong tersebut.
Kebangkitan Casillas
Hasil buruk pertandingan pertama tentu saja membebani timnas Spanyol di Piala Dunia 2010. Kekalahan atas Swiss tentu saja memperkecil kemungkinan Spanyol untuk lolos babak 16 besar.
Sebagai kapten, Casillas mencoba menebus kesalahanya di pertandingan pertama. Ia juga ingin memberikan contoh bahwa kekalahan bukan akhir dari segalanya.
Di sisa pertandingan babak Grup H, Spanyol berhasil menyapu bersih dengan kemenangan. Casillas saat itu tampil baik di bawah mistar gawang. Ia hanya kebobolan oleh Rodrigo Millar kala melawan Chili. Gol tersebut juga menjadi gol terakhir yang bersarang di gawang Casillas pada Piala Dunia 2010.
Di Babak knock-out Casillas yang tampil baik, masih menjadi pilihan pelatih Vicente del Bosque. Kepercayaan itu dibayar dengan nirbobol saat melawan Portugal, Paraguay hingga Jerman di Semifinal. Casillas bahkan menghalau penalti penyerang Paraguay, Oscar Cardozo.
Final Vs Belanda : Pembuktian Mental Casillas
Penampilan baiknya pasca pertandingan melawan Swiss di babak penyisihan Grup H menjadi bekal kuat Spanyol menghadapi Belanda di partai Final. Namun Belanda bukan tim remeh, mereka memiliki agresivitas gol yang jauh lebih baik dibanding Spanyol.
Status ini yang menjadi momok mengerikan untuk lini pertahanan Spanyol, khususnya Casillas. Gelandang serang Belanda, Wesley Sneijder yang saat itu memimpin daftar pencetak gol terbanyak menjadi ancaman utama Casillas.
Namun beban kapten yang diemban tidak mengizinkan Casillas untuk gentar menghadapi gempuran Belanda. Alhasil, Casillas tampil gemilang ketika berhasil mematahkan dua peluang emas Belanda melalui Arjen Robben.
Casillas berhasil menang duel satu lawan satu saat berhadapan striker Bayern Munchen tersebut. kegemilangan Casillas bahkan membuat lini serang Belanda sempat buntu.
Kegembiraan pecah saat pertandingan yang memasuki babak tambahan. Tepatnya di menit 116, gol Andres Iniesta mengantarkan Spanyol menjuarai Piala Dunia pertamanya.
Tak berhenti sampai disitu, kegembiraan Casillas bertambah ketika berhasil menyabet gelar Golden Glove. Penghargaan ini merupakan titik puncak kariernya sebagai pemain sepak bola.
(Bola.net/Ahmad Daerobby)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Iker Casillas, Kapten Timnas Spanyol saat Juara Piala Dunia 2010
Piala Dunia 25 Juli 2022, 17:55
-
5 Striker Yang Bisa Didatangkan Real Madrid di Musim Panas 2022
Editorial 25 Juli 2022, 17:54
-
Barcelona Lebih Baik dari Real Madrid, Xavi Merasa Puas!
Liga Spanyol 25 Juli 2022, 15:00
-
Peran Eden Hazard untuk Real Madrid? Tunggu Duet dengan Karim Benzema!
Liga Spanyol 25 Juli 2022, 14:30
LATEST UPDATE
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR