
Bola.net - Timnas Nigeria harus mengubur mimpi tampil di Piala Dunia 2026 secara menyakitkan. Namun, sorotan utama publik justru tertuju pada klaim soal voodoo yang dilontarkan pelatih mereka usai laga.
Super Eagles kalah dalam drama adu penalti melawan Republik Demokratik Kongo pada final playoff. Kekalahan ini terasa semakin pahit bagi Nigeria karena mereka sempat unggul lebih dulu lewat gol Frank Onyeka.
Pelatih Eric Chelle tidak bisa menerima hasil tersebut dengan kepala dingin. Ia secara terbuka menuduh staf lawan menggunakan ilmu hitam sepanjang jalannya babak penentuan nasib tersebut.
Tuduhan serius ini memicu keributan di pinggir lapangan yang melibatkan ofisial kedua tim. Chelle bahkan harus ditarik paksa oleh stafnya sendiri karena situasi yang memanas usai pertandingan.
Tudingan Pakai 'Maraboutage'
Eric Chelle meluapkan emosinya segera setelah Chancel Mbemba mencetak penalti kemenangan buat DR Kongo. Ia langsung melabrak tim lawan dengan tuduhan yang sangat spesifik dalam bahasa Prancis saat sesi konferensi pers.
Sang pelatih menggunakan istilah yang merujuk pada praktik klenik tradisional atau peran orang pintar. Hal ini ia sampaikan secara tegas saat menjawab pertanyaan mengenai insiden keributan yang terjadi di lapangan.
"Orang-orang DR Kongo melakukan maraboutage," ujar Eric Chelle.
Maraboutage adalah praktik campuran antara intervensi spiritual atau sihir yang biasanya terkait dengan budaya Afrika Utara dan Barat, termasuk penggunaan jimat atau mantra.
Gangguan Voodoo Setiap Penalti
Tidak puas hanya bicara di konferensi pers, Chelle mempertegas tuduhannya di mixed zone. Kali ini ia menjabarkan lebih detail momen kapan tepatnya dugaan guna-guna itu terjadi selama pertandingan.
Ia merasa ada gerakan atau ritual mencurigakan dari kubu lawan setiap kali pemainnya hendak menendang penalti. Menurutnya, hal itulah yang mengganggu konsentrasi para eksekutor Nigeria di momen krusial.
"Selama semua penalti, orang-orang dari Kongo melakukan voodoo setiap saat," kata Eric Chelle.
Alasan Mengamuk di Lapangan
Tuduhan mistis tersebut rupanya menjadi alasan utama di balik konfrontasi fisik yang terjadi antara dirinya dan staf lawan. Chelle mengaku tingkah laku staf DR Kongo membuatnya kehilangan ketenangan.
Ia merasa terganggu secara mental oleh aksi-aksi yang dianggapnya di luar nalar sepak bola tersebut. Hal inilah yang memicu kemarahannya meledak dan membuatnya "gugup" terhadap salah satu personel lawan usai laga bubar.
"Inilah sebabnya saya sedikit gugup setelah dia," ungkap Eric Chelle.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Deretan Pemain Top yang Absen di Piala Dunia 2026: Tak Ada Szoboszlai dan Mbeumo
Piala Dunia 18 November 2025, 14:30
-
Nigeria vs Pantai Gading: Berasal dari Grup yang Sama, Sekarang Ketemu di Final!
Bola Dunia Lainnya 11 Februari 2024, 19:45
LATEST UPDATE
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
-
Man United vs Arsenal: Duo EPL Berebut Wonderkid 18 Tahun Olympiakos yang Lagi Naik Daun
Liga Inggris 18 November 2025, 17:01
-
Nonton Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Mali di Indosiar Malam Ini
Tim Nasional 18 November 2025, 17:01
-
Rekam Jejak Timur Kapadze di Timnas Uzbekistan: Berapa Kemenangan yang Mampu Diraih?
Tim Nasional 18 November 2025, 16:54
-
Dua Wajah Florian Wirtz: Tajam untuk Timnas Jerman, Meredup di Liverpool
Liga Inggris 18 November 2025, 16:39
-
Disebut Sudah Habis, Bintang MU Ini Justru Jadi Pemain yang Krusial untuk Timnas Brasil
Liga Inggris 18 November 2025, 16:08
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55























KOMENTAR