Deretan Pemain Top yang Absen di Piala Dunia 2026: Tak Ada Szoboszlai dan Mbeumo

Deretan Pemain Top yang Absen di Piala Dunia 2026: Tak Ada Szoboszlai dan Mbeumo
Dominik Szoboszlai menangis usai Hungaria kalah dramatis dari Irlandia pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Afrika (c) AP Photo/Denes Erdos

Bola.net - Piala Dunia 2026 akan menghadirkan wajah baru kompetisi dengan format 48 tim, namun perluasan peserta tidak serta-merta menjamin seluruh bintang besar dunia turut hadir.

Proses kualifikasi yang berlangsung selama dua tahun terakhir menyisakan kisah dramatis, terutama bagi para pemain yang seharusnya layak tampil di panggung terbesar sepak bola.

Setiap konfederasi menampilkan ketatnya persaingan, dengan beberapa negara favorit tergelincir pada saat genting. Situasi inilah yang menyingkirkan sejumlah nama papan atas, termasuk andalan klub-klub besar Eropa yang sudah terbiasa tampil dalam laga-laga tekanan tinggi.

Berikut rangkuman beberapa pemain terbaik yang tidak akan tampil di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko tahun depan, serta latar belakang kegagalan masing-masing negara dalam perjalanan kualifikasi yang penuh gejolak.

1 dari 6 halaman

Dominik Szoboszlai: Kapten Berkelas yang Tersingkir di Menit-Menit Akhir

Dominik Szoboszlai menemui fans Hungaria usai laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa melawan Irlandia (c) AP Photo/Denes Erdos

Dominik Szoboszlai menemui fans Hungaria usai laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa melawan Irlandia (c) AP Photo/Denes Erdos

Hungaria tampil kompetitif di bawah Marco Rossi dan sempat memegang peluang kuat menuju babak playoff.

Kemenangan tipis atas Armenia membuat mereka hanya membutuhkan satu poin saat menjamu Republik Irlandia di Budapest. Szoboszlai kembali menunjukkan kelasnya sebagai kapten, memimpin timnya unggul dua kali pada babak pertama.

Namun, petaka tiba di sepuluh menit terakhir ketika Troy Parrott mencetak dua gol yang membalikkan keadaan.

Kekalahan itu menghapus harapan Hungaria dan menempatkan Irlandia ke babak playoff, sementara Szoboszlai harus menerima kegagalan lain di level internasional. Negara tersebut kini memperpanjang catatan tanpa tampil di Piala Dunia sejak 1986.

2 dari 6 halaman

Benjamin Sesko: Bakat Besar yang Tak Mampu Menyelamatkan Slovenia

Penyerang baru Manchester United, Benjamin Sesko saat melawan Arsenal di pekan pertama Liga Inggris 2025-2026. (c) AP Photo/Dave Thompson

Penyerang baru Manchester United, Benjamin Sesko saat melawan Arsenal di pekan pertama Liga Inggris 2025-2026. (c) AP Photo/Dave Thompson

Slovenia mengawali kualifikasi dengan harapan tinggi menyusul partisipasi mereka di Euro 2024.

Sesko sempat mencuri sorotan di turnamen tersebut, namun perjalanan ke Piala Dunia tidak berjalan mulus. Kekalahan 2-0 dari Kosovo pada laga krusial mematikan peluang mereka lebih cepat dari perkiraan.

Sesko belum mampu mengemban peran sebagai penentu hasil pertandingan, meski menjadi bintang muda yang diandalkan.

Slovenia pun tersingkir lebih awal, meninggalkan pertanyaan tentang konsistensi sang penyerang dalam duel besar. Kesempatan tampil di Piala Dunia masih terbuka untuk masa depannya, tetapi bukan pada 2026.

3 dari 6 halaman

Bryan Mbeumo: Harapan Kamerun yang Pupus di Babak Playoff

Penyerang Manchester United, Bryan Mbeumo. (c) AP Photo/Dave Thompson

Penyerang Manchester United, Bryan Mbeumo. (c) AP Photo/Dave Thompson

Kamerun memasuki fase akhir kualifikasi dengan posisi rawan meski finis sebagai runner-up grup.

Berstatus salah satu dari empat runner-up terbaik, mereka tetap berhak mengikuti playoff. Namun, semifinal playoff berakhir pahit ketika mereka dihentikan Republik Demokratik Kongo.

Kegagalan itu terasa berat mengingat Mbeumo sebelumnya sempat tampil di Piala Dunia 2022. Sang winger bermain tiga kali di Qatar, termasuk dalam laga dramatis 3-3 melawan Serbia.

Kini, ia harus kembali absen dari turnamen internasional terbesar, sebuah langkah mundur bagi generasi Kamerun saat ini.

4 dari 6 halaman

Khvicha Kvaratskhelia: Bintang PSG yang Terhenti oleh Spanyol dan Turki

Aksi pemain PSG Khvicha Kvaratskhelia dalam pertandingan melawan Lyon di Ligue 1 2025/2026. (c) PSG Official

Aksi pemain PSG Khvicha Kvaratskhelia dalam pertandingan melawan Lyon di Ligue 1 2025/2026. (c) PSG Official

Georgia menjadi salah satu kejutan Euro 2024 berkat kerja keras di lini pertahanan serta kreativitas di lini depan.

Kvaratskhelia memimpin serangan dan membawa PSG menembus puncak Liga Champions pada musim 2024/25. Namun, di kualifikasi Piala Dunia, perjalanan mereka jauh lebih berat.

Spanyol memimpin grup dengan dominan, sementara Turki dua kali mengalahkan Georgia dalam duel penting.

Hasil tersebut memupus peluang mereka mengulang kejutan seperti di Euro, dan Kvaratskhelia harus menunda mimpi tampil di Piala Dunia. Ia tetap menjadi simbol harapan Georgia, tetapi bukan untuk 2026.

5 dari 6 halaman

Dusan Vlahovic: Serbia Gagal Total Meski Bertabur Penyerang Top

Selebrasi penyerang Juventus, Dusan Vlahovic setelah mencetak gol ke gawang Borussia Dortmund di Liga Champions 2025-2026. (c) Marco Alpozzi/LaPresse via AP

Selebrasi penyerang Juventus, Dusan Vlahovic setelah mencetak gol ke gawang Borussia Dortmund di Liga Champions 2025-2026. (c) Marco Alpozzi/LaPresse via AP

Serbia kembali tersandung pada tahap penting meski memiliki skuad yang dinilai penuh potensi.

Serangkaian hasil buruk membuat Dragan Stojkovic mengundurkan diri pada Oktober, sebelum digantikan Veljko Paunovic. Namun perubahan itu tidak cukup untuk membalikkan nasib Serbia dalam kualifikasi.

Produktivitas Serbia menjadi masalah utama. Mereka hanya mencetak sembilan gol dalam delapan pertandingan, dengan Vlahovic menyumbang dua gol saja.

Kombinasi Vlahovic dan Aleksandar Mitrovic juga tidak berjalan efektif. Albania mengambil posisi kedua hanya dengan selisih satu poin, membuat Serbia kembali tersingkir dari panggung terbesar.

6 dari 6 halaman

Victor Osimhen: Talenta Afrika yang Kembali Gagal Mencapai Puncak

Pemain Galatasaray, Victor Osimhen, bereaksi setelah mencetak gol dalam pertandingan Liga Champions melawan Ajax di Amsterdam, Belanda, 6 November 2025. (c) AP Photo/Patrick Post

Pemain Galatasaray, Victor Osimhen, bereaksi setelah mencetak gol dalam pertandingan Liga Champions melawan Ajax di Amsterdam, Belanda, 6 November 2025. (c) AP Photo/Patrick Post

Nigeria memasuki kualifikasi sebagai salah satu tim terbaik Afrika berdasarkan peringkat FIFA, tetapi performanya jauh dari stabil.

Pergantian pelatih, dinamika internal, dan aksi boikot memicu kekacauan yang menurunkan performa mereka. Finis di belakang Afrika Selatan menjadi tanda awal masalah besar yang terbawa hingga babak playoff.

Pada final playoff, Nigeria kalah adu penalti dari Kongo setelah pertandingan keras yang berimbang. Osimhen, sebagai penyerang utama, kembali gagal membawa negaranya menuju turnamen yang seharusnya cocok untuk kualitasnya.

Setelah absen pada 2022, ia harus menunggu hingga 2030 untuk kemungkinan debut Piala Dunia, saat usianya memasuki 31 tahun.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL