Bola.net - - Dietmar Hamann menuding pihak federasi sepakbola Jerman lemah secara kepemimpinan karena membiarkan kritikan terhadap Mesut Ozil terus berkembang. Selain itu, ia juga menganggap pengunduran diri sang pemain meninggalkan bekas yang tak menyenangkan.
Ozil, yang memiliki darah Turki, menjadi objek kritikan pedas di Jerman menyusul fotonya bersama presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Sosok yang fenomenal itu sedang mendapatkan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia.
Kritikan yang tak kunjung berhenti itu lantas membuat Ozil memutuskan untuk tidak lagi membela Die Panzer. Dalam pernyataannya, gelandang Arsenal itu menyebut pihak federasi sepak bola Jerman memberinya perlakuan rasis.
Meninggalkan Rasa Buruk

"Apa yang terjadi dengan orang ini meninggalkan rasa tidak enak di mulut saya," ujar Hamann kepada Sky Sports.
"Tentu saja, perlakuannya tidaklah cerdas dengan mengambil foto ini sebelum Piala Dunia. Tetapi DFB (federasi sepak bola Jerman) seharusnya menangani ini," lanjutnya.
Kerja Buruk dari DFB

"DFB seharusnya bersikap berbeda setelah gambar itu diambil. Masalah ini seharusnya sudah selesai sebelum Piala Dunia," tambah Hamann.
"Kerja yang buruk dari DFB. Dan lemahnya kepemimpinan. Mereka hanya membiarkan masalah bertumbuh. Itulah kenapa orang-orang mulai menyerang Ozil," pungkasnya.
Permasalahan Ozil ini juga disebut sebagai salah satu alasan kegagalan Jerman di Piala Dunia 2018 kemarin. Datang sebagai juara bertahan, pasukan Joachim Loew itu justru tersingkir sejak masa fase grup.
Saksikan Juga Video Ini

[initial]
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Erdogan Ucapkan Selamat untuk Ozil
Piala Dunia 24 Juli 2018, 22:46
-
Sane Minta Publik Beri Ruang untuk Ozil
Piala Dunia 24 Juli 2018, 18:32
-
Bedah Statistik - Membantah Tudingan Negatif Hoeness Terhadap Ozil
Editorial 24 Juli 2018, 12:13
-
Kasus Ozil Tinggalkan Bekas Buruk di Mulut Hamann
Piala Dunia 24 Juli 2018, 11:33
-
Ozil Dikritik Bos Bayern, Sang Agen Tak Terima
Piala Dunia 24 Juli 2018, 10:10
LATEST UPDATE
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR