Masyarakat Afrika Barat berharap memperoleh keajaiban lolos dari grup kuat setelah Portugal menyapu bersih tim dari Asia itu dengan skor 7-0, yang tercatat sebagai perbedaan gol yang hampir tidak bisa diatasi yang menyebabkan tim Pantai Gading tertinggal untuk mencari intervensi dari Tuhan.
Pantai Gading harus dapat menghasilkan skor yang cukup banyak dalam menghadapi Korea Utara dan berharap Brazil mampu mengalahkan Portugal di pertandingan lain dalam grup yang sama.
"Jika kami bisa tetap tinggal, maka hal itu adalah suatu keajaiban," kata bek Arthur Boka. "Hanya Tuhan yang tahu (jika kita bisa melakukan itu)."
Pertandingan itu akan mempertemukan tim paling "fair" dalam turnamen melawan salah satu kesebelasan yang lebih mengutamakan fisik. Korea Utara melakukan tiga kali kesalahan dalam pertandingan yang cukup berat dan dikalahkan oleh Portugal. Sementara Pantai Gading dihukum akibat 23 kesalahan dalam pertandingan yang cukup berat menghadapi Brazil.
"Jika Portugal bisa menundukkan mereka dengan skor 7-0, mengapa kami tidak bisa melakukan hal yang sama ?," kata Boka, sekalipun baik dia maupun pemain tengah Gervinho -- yang mengatakan ia merasa putus asa saat menyaksikan pertandingan yang menyapu bersih lawan--tampak sangat yakin.
"Bagi kami hal yang lebih penting adalah bisa keluar dalam turnamen ini dengan kepala tegak," katanya mengulang yang diucapkan sedikitnya tiga kali saat jumpa pers di mana kedua pemain terlihat sedih.
Taktik Berbeda
Tempat Korea Utara pada pertandingan tersebut telah menggerakkan bangsa "reclusive" itu masuk kancah internasional dan mereka memulai dengan baik karena mampu membobol gawang Brazil sekalipun pada akhirnya kalah dengan skor 2-1 untuk Brazil.
Suatu kemajuan atas kejadian tersebut, pertandingan mereka melawan Portugal disiarkan secara langsung tapi hal itu menjadi sebuah perubahan bagi pemerintah yang kemudian menyesal setelah kebobolan gol berkali-kali dan membuat tim itu menyerah kalah Portugal dipuji sebagai tim yang bermain secara fair di Asia, karena tim tersebut hanya mencatat melakukan 13 kesalahan dan menerima dua kartu kuning selama pertandingan berlangsung.
Pelatih Kim Jong-hun mengatakan bahwa ia akan mengadopsi taktik berbeda --mungkin memperkuat pertahanan-- untuk pertandingan melawan pemain sepak bola Afrika tahun ini, yakni Tim Didier Drogba.
Telah dieliminasi, Korea Utara tidak perlu ada tekanan kompetitif untuk memenangkan pertandingan, tapi rival negara tersebut, yakni Korea Selatan bisa mencapai babak kedua (16 besar), mereka akan berniat sedikitnya memperoleh satu poin.
"Masalah yang ada pada Tim Korea Utara itu adalah mereka selalu menemui kesulitan pada penyelesaian akhir," kata Boka dari Tim Pantai dan berharap masalah tersebut akan berlanjut di Kota Nelspruit, Jumat. (ant/cax)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Jadwal Lengkap Serie A 2025/2026
Liga Italia 20 November 2025, 21:22
-
Jadwal Lengkap Manchester United 2025/2026
Liga Inggris 20 November 2025, 21:16
-
Jadwal Lengkap La Liga 2025/2026
Liga Spanyol 20 November 2025, 21:15
-
Curacao Berpenduduk Lebih Sedikit dari Jayapura, Kini Catat Sejarah di Piala Dunia
Piala Dunia 20 November 2025, 20:51
-
Jadwal Lengkap Harley Davidson Bagger World Cup 2026
Otomotif 20 November 2025, 20:51
-
PSSI Mulai Seleksi dan Wawancara Lima Calon Pelatih Timnas Indonesia Pekan Depan
Tim Nasional 20 November 2025, 20:43
-
Jadwal Lengkap R3 BLU CRU World Cup 2026
Otomotif 20 November 2025, 20:31
-
Jadwal Lengkap Red Bull Rookies Cup 2026
Otomotif 20 November 2025, 20:29
-
Jadwal Lengkap MotoJunior 2026
Otomotif 20 November 2025, 20:17
-
Jadwal Lengkap Balapan WorldSBK 2026
Otomotif 20 November 2025, 20:10
-
Jadwal Lengkap Balapan Formula 1 2026
Otomotif 20 November 2025, 20:07
-
Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2026
Otomotif 20 November 2025, 20:05
LATEST EDITORIAL
-
Starting XI Bintang Top yang Absen di Piala Dunia 2026: Ada Szoboszlai, Mbeumo, dan Lainnya
Editorial 19 November 2025, 22:13
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56





















KOMENTAR