Timnas Italia di Persimpangan Moral: Bakal Boikot Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Lawan Israel?

Timnas Italia di Persimpangan Moral: Bakal Boikot Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Lawan Israel?
Penyerang Italia, Mateo Retegui menendang bola di depan pemain Israel, Raz Shlomo pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. (c) AP Photo/Denes Erdos

Bola.net - Timnas Italia menghadapi tekanan jelang laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa. Pertandingan melawan Israel yang dijadwalkan berlangsung pada 14 Oktober di Stadion Friuli menuai kontroversi menyusul meningkatnya kecaman internasional terhadap agresi Israel di Palestina.

Sejumlah pihak menyerukan agar Azzurri memboikot pertandingan tersebut. Namun, Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) memilih tetap menghormati jadwal yang telah ditetapkan. Presiden FIGC, Gabriele Gravina, menegaskan bahwa sepak bola harus tetap menjadi sarana persatuan, terlepas dari situasi politik.

Italia sendiri tengah berusaha bangkit setelah gagal lolos ke Piala Dunia pada 2018 dan 2022. Di bawah asuhan Gennaro Gattuso, Azzurri menunjukkan tanda-tanda kebangkitan dengan dua kemenangan awal yang meyakinkan di babak kualifikasi.

Meski begitu, laga kontra Israel menjadi ujian moral tersendiri. Tekanan politik dan protes publik menciptakan suasana persiapan yang berbeda dari biasanya, menuntut Italia untuk tetap fokus di lapangan.

1 dari 2 halaman

Isu Boikot Laga Italia Lawan Israel

Gelandang Israel, Manor Solomon (tengah) diadang dua pemain Italia, Matteo Politano dan Nicolo Barella di Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026. (c) AP Photo/Denes Erdos

Gelandang Israel, Manor Solomon (tengah) diadang dua pemain Italia, Matteo Politano dan Nicolo Barella di Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026. (c) AP Photo/Denes Erdos

Pertandingan Italia melawan Israel memicu perdebatan sengit di tanah Italia. Gelombang protes besar-besaran di berbagai kota menimbulkan desakan agar laga dibatalkan. Namun, UEFA dan FIFA menegaskan bahwa Israel tetap berhak mengikuti kualifikasi, tanpa sanksi atau penangguhan.

Gabriele Gravina menegaskan keputusan untuk tetap bermain. Ia mengaku prihatin dengan kondisi di Gaza, tetapi sebagai pimpinan federasi, ia harus memisahkan urusan politik dari tanggung jawabnya di olahraga.

"Ada perbedaan yang sangat jelas antara peran saya sebagai warga negara, seorang tokoh dunia yang geram dengan semua yang kita saksikan, dan tanggung jawab sebagai tokoh olahraga," ujar Gravina.

"Kami berpendapat bahwa pertandingan melawan Israel harus dimainkan, dan kami akan memainkannya, lalu kami akan melakukan segalanya untuk meraih hasil terbaik," sambung Gravina.

2 dari 2 halaman

Gattuso Tenangkan Gravina di Tengah Tekanan

Pelatih Italia, Gennaro Gattuso (kanan), berbicara kepada Alessandro Tonali dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Italia dan Estonia di Bergamo, 5 September 2025 (c) Fabio Ferrari/LaPresse via AP

Pelatih Italia, Gennaro Gattuso (kanan), berbicara kepada Alessandro Tonali dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Italia dan Estonia di Bergamo, 5 September 2025 (c) Fabio Ferrari/LaPresse via AP

Dalam kualifikasi Piala Dunia 2026, Italia sempat berada di bawah tekanan setelah kalah 0-3 dari Norwegia. Gravina mengaku sempat dihantui catatan minor, mengingat Italia gagal lolos ke Piala Dunia dalam tiga edisi beruntun.

"Saya menelepon Gennaro Gattuso dan mengatakan kepadanya: Rino, saya tidur sangat buruk, saya mimpi buruk, jadi beri tahu saya sesuatu yang positif untuk memulai hari ini kembali,” ujar Gravina.

"Dia meyakinkan saya dan kemudian saya benar-benar menjalani hari yang baik," tambah Gravina.

Di bawah asuhan Gattuso, performa Italia sejauh ini menunjukkan kemajuan. Azzurri menang 5-0 atas Estonia dan menaklukkan Israel 5-4 pada bulan September lalu. Kini, mereka akan kembali menghadapi Estonia sebelum duel yang sarat makna melawan Israel di Stadio Friuli.

Sumber: Football Italia


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL