
Bola.net - Bek Inggris, Harry Maguire menceritakan bagaimana ayahnya, Alan mengalami patah tulang rusuk karena terinjak kumpulan suporter tak bertiket di final Euro 2020.
Dalam partai puncak yang digelar di Wembley, London pada Senin (12/7/2021) lalu tersebut, Inggris harus bersedih usai kalah dari Italia lewat babak adu penalti.
Inggris sejatinya sempat unggul lebih dulu berkat gol Luke Shaw di awal babak pertama. Italia pun kemudian menyamakan skor lewat aksi Leonardo Bonucci di babak kedua.
Kesialan Inggris datang di babak adu penalti. Tiga penendang The Three Lions gagal menyelesaikan tugasnya dengan sempurna. Trofi juara pun akhirnya jatuh ke tangan Italia.
Pengakuan Maguire
Partai final ini memang diwarnai oleh kisruhnya suporter di luar stadion serta banyaknya fans yang tak memiliki tiket memaksa masuk. Rupanya, Alan Maguire menjadi salah satu korban dari kejadian ini.
“Itu bukan pengalaman yang menyenangkan – itu mengguncangnya. Tapi dia beruntung karena setiap pertandingan yang dia ikuti, dia memiliki keponakan saya atau salah satu anak saya di pundaknya. Jadi saya bersyukur itu tidak terjadi karena itu bisa menjadi momen yang sangat serius,” ujar Maguire kepada The Sun.
“Ayah saya terinjak-injak. Saya belum banyak berbicara dengannya tetapi saya senang anak-anak saya tidak pergi ke pertandingan. Itu menakutkan – dia bilang dia takut dan saya tidak ingin ada yang mengalami itu di pertandingan sepak bola," tambahnya.
“Saya telah melihat banyak video dan telah berbicara dengan Ayah dan keluarga saya. Ayah dan agen sayalah yang paling menderita. Saya harap kita bisa belajar dari ini dan memastikan itu tidak terjadi lagi.” tukasnya.
Patah Tulang Rusuk
Lebih lanjut, Maguire pun menjelaskan bahwa dari kejadian tersebut, ayahnya sempat mengalami kesulitan bernapas dan tulang rusuknya patah.
“Setelah itu dia kesulitan bernapas karena tulang rusuknya, tapi dia bukan orang yang membuat keributan besar," tutur Maguire.
“Pengalaman di Wembley selalu luar biasa, dipenuhi dengan orang-orang hebat dan penggemar hebat secara normal. Tapi kali ini jelas final dan semua orang kewalahan dan cara beberapa orang bertindak benar-benar salah," imbuhnya.
“Ayah akan selalu mendukung saya dan pergi ke pertandingan tetapi dia akan sedikit lebih sadar akan segala sesuatu yang terjadi di sekitar. Kita semua harus lebih sadar dan belajar darinya.” tandasnya.
Sumber: The Sun
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jadon Sancho Melawan Rasisme: Kebencian Takkan Pernah Menang!
Piala Eropa 15 Juli 2021, 12:51 -
Buka Suara Pasca Kegagalan di Euro 2020, Jadon Sancho: Saya Minta Maaf
Piala Eropa 15 Juli 2021, 11:05 -
Penggawa Italia Dominasi Tim Terbaik Euro 2020 Versi IFFHS
Piala Eropa 14 Juli 2021, 20:31
LATEST UPDATE
-
Hasil Latihan Moto3 Mandalika 2025: Angel Piqueras Ungguli Maximo Quiles
Otomotif 3 Oktober 2025, 13:01 -
Keran Gol Viktor Gyokeres Seret, Mikel Arteta Woles Aja!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 12:46 -
Marc Guehi Pilih Move On usai Gagal Pindah ke Liverpool
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 12:34 -
Prediksi Eintracht Frankfurt vs Bayern Munchen 4 Oktober 2025
Bundesliga 3 Oktober 2025, 12:26 -
Cek Jadwal Serie A 2025/26: Matchweek 6: Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Italia 3 Oktober 2025, 12:21 -
Cek Jadwal dan Nonton NFL Matchweek 5: Eksklusif di Vidio
Olahraga Lain-Lain 3 Oktober 2025, 12:13 -
Manchester United Dinilai Sulit Membenarkan Transfer Bryan Mbeumo
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:18
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR