
Bola.net - Sepak bola Inggris sedang berada di awal krisis. Mereka punya liga paling populer di dunia, tapi faktanya tidak banyak pelatih asli Inggris yang berkualitas. Bahkan, sudah lama sejak terakhir kali pelatih Inggris menjuarai Premier League.
Isu ini mencuat setelah FA mengumumkan penunjukan Thomas Tuchel sebagai pelatih baru Timnas Inggris. Muncul reaksi pro-kontra, sebagian merasa aneh bahwa tim nasional Inggris ditangani oleh pelatih non-Inggris.
Sebelumnya, Inggris ditangani oleh Gareth Southgate mulai tahun 2012 sampai 2024, tapi dia dianggap gagal, tidak bisa mempersembahkan trofi. Southgate lantas mengundurkan diri beberapa bulan lalu.
Setelahnya, FA disebut terus mencari kandidat pelatih yang tepat untuk menangani Timnas Inggris. Dan nahasnya, tidak banyak nama pelatih asli Inggris yang bisa dipertimbangkan.
Penurunan Pelatih Inggris di Liga Inggris
Menurut catatan Sky Sports, pada tahun 1970-an dan 1980-an, sekitar 90 persen tim di kasta tertinggi sepak bola Inggris dipimpin oleh manajer asal Inggris. Namun, pada awal musim ini, angka tersebut turun drastis menjadi hanya 20 persen, setara dengan titik terendah yang tercatat dalam 15 tahun terakhir.
Penurunan ini paling menonjol sejak terbentuknya Premier League. Fakta yang mencolok adalah bahwa manajer asal Inggris yang bekerja di Premier League saat ini tidak berada di tim-tim yang bersaing memperebutkan gelar juara.
Bahkan, tidak ada manajer asal Inggris yang pernah menjuarai Premier League, dengan Howard Wilkinson menjadi manajer Inggris terakhir yang memenangkan liga kasta tertinggi, ketika ia membawa Leeds juara pada musim 1991/92.
Minimnya Prestasi Manajer Inggris
Tidak hanya absen dalam perebutan gelar Premier League, manajer asal Inggris juga kesulitan meraih trofi mayor.
Manajer asal Inggris terakhir yang menjuarai Piala FA adalah Harry Redknapp bersama Portsmouth pada tahun 2008. Sedangkan, Steve McClaren menjadi manajer Inggris terakhir yang menjuarai Piala Liga Inggris pada tahun 2004 bersama Middlesbrough.
Eddie Howe saat ini menjadi manajer asal Inggris dengan posisi tertinggi, memimpin Newcastle United di peringkat ketujuh, posisi yang sama dengan yang mereka raih musim lalu. Pada saat itu, enam tim teratas semuanya dilatih oleh manajer asing.
Liga Inggris boleh jadi liga paling populer di dunia. Namun, nahasnya hanya segelintir pelatih Inggris yang bisa disebut berkualitas.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
MU Memang Lagi Terpuruk, Tapi Jalan untuk Bangkit itu Terbuka Lebar!
Liga Inggris 18 Oktober 2024, 21:45
-
Mantap! Noussair Mazraoui Siap Perkuat MU Lawan Brentford
Liga Inggris 18 Oktober 2024, 21:30
-
Soal Kontrak Baru Salah, Van Dijk, dan Trent di Liverpool, Slot: Jawabannya Sama
Liga Inggris 18 Oktober 2024, 20:48
-
Hadapi Chelsea, Liverpool Dipastikan Minus Alisson
Liga Inggris 18 Oktober 2024, 19:45
LATEST UPDATE
-
Prediksi Timnas Indonesia U-22 vs Mali 18 November 2025
Tim Nasional 17 November 2025, 17:54
-
Pertahanan Solid Persib Bandung Jadi Kunci Sukses di BRI Super League dan Pentas Asia
Bola Indonesia 17 November 2025, 17:48
-
Timnas Spanyol Menggila! Belum Terkalahkan di 30 Laga Sejak Awal 2023
Piala Dunia 17 November 2025, 17:05
-
Berubah Pikiran, Manchester United Bakal Lepas Joshua Zirkzee di Januari 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 16:40
-
Eks Chelsea Ini Bakal Gabung Manchester United di Januari 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 16:22
-
Nasib Tragis 2 Raksasa Afrika: Ketika Nigeria dan Kamerun Gagal ke Lolos Piala Dunia 2026
Piala Dunia 17 November 2025, 16:20
-
Gerard Pique Yakin Timnas Indonesia Suatu Hari Nanti Bakal Lolos ke Piala Dunia
Tim Nasional 17 November 2025, 16:16
-
3 Makanan Indonesia Terfavorit Jay Idzes: Kelezatannya Bikin Kuliner Italia Pun Kalah
Bolatainment 17 November 2025, 16:10
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR