
Bola.net - Quique Setien tetap yakin bahwa dia berada dalam posisi yang aman pasca ditahan imbang Atletico Madrid. Akan tetapi, ulasan Marca menyebut jika pelatih berusia 61 tahun sedang tak baik-baik saja.
Barcelona bermain imbang 2-2 lawan Atletico Madrid, Rabu (1/7/2020) dini hari WIB. Hasil ini menjauhkan klub asal Catalan dari Real Madrid yang berada di puncak klasemen pekan ke-32 La Liga.
Real Madrid kini telah meraih 74 poin, unggul empat poin dari Barcelona di posisi kedua. La Liga tinggal menyisakan lima laga dan lawan yang dihadapi Real Madrid di atas kertas bisa dikalahkan.
Barcelona sudah gagal di Copa del Rey dan Supercopa de Espana pada musim 2019/2020. Mereka harus berjuang ekstra keras agar tetap bersaing dalam perebutan juara La Liga. Namun, situasi yang ada serba sulit bagi Barcelona.
Pelatih Quique Setien kini sudah terpojok. Quique Setien posisinya sangat rentan dan rapuh. Ada empat hal penting yang dialami sang pelatih. Apa saja? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
1. Hasil Pertandingan

Cara paling mudah untuk mengukur sukses atau tidak kinerja pelatih adalah kemenangan. Apalagi untuk klub seperti Barcelona, dua atau tiga laga gagal menang ibarat kiamat kecil bagi pelatih yang bertugas.
Itulah yang kini dialami Quique Setien. Sejak ditunjuk sebagai pelatih pada Januari 2020 lalu, Quique Setien hanya punya rasio kemenangan 61.11 persen saja. Masih di bawah capaian Ernesto Valverde.
Bukan hanya itu, jumlah gol klub asal Catalan di bawah kendali Quique Setien juga cukup minim. Barcelona hanya memiliki 1.83 gol per laga di bawah kendali Quique Setien.
2. Gaya Bermain

Salah satu alasan mengapa Barcelona menunjuk Quique Setien adalah gaya bermain. Saat menjadi pelatih Real Betis, Quique Setien membawa klub tampil atraktf. Real Betis tampil menyerang dan dianggap mewakili gaya tiki-taka.
Di sisi lain, Barcelona di bawah kendali Ernesto Valverde justru tampil pragmatis. Valverde tak suka permainan indah dan lebih fokus mengejar kemenangan.
Namun, harapan Barcelona tak mampu diwujudkan Quique Setien. Permainan Barcelona tak banyak berubah, bahkan pasca lockdwon. Tak ada kreativitas, fluiditas, dan penyelesaian akhir yang tajam.
3. Kendali Ruang Ganti

Sebelum melatih Barcelona, Quique Setien tak punya reputasi melatih klub papan atas. Bahkan, tidak ada gelar prestisius yang pernah didapat pelatih berusia 61 tahun dalam perjalanan karirnya.
Mungkin hal itu berdampak pada kemampuan Quique Setien mengendalikan ruang ganti. Seperti diketahui, Barcelona punya ruang ganti dengan banyak pemain bintang yang punya ego besar. Quique Setien gagal memenangkan 'pertarungan' di ruang ganti.
Eder Sarabia, asisten Quique Setien, juga membuat suasana makin tidak kondusif. Hubungan antara pemain dan staf pelatih di Barcelona tengah memburuk.
4. Akhir Pekan yang Penting
Akhir pekan ini bakal sangat vital bagi Barcelona dan Quique Setien. Barcelona akan berjumpa Villarreal, klub yang lima kali menang dan sekali imbang pada enam laga terakhir. Bukan lawan yang mudah.
Barcelona tidak boleh kalah -dan berharap Real Madrid kalah dari Athletic Bilbao- atau sekadar imbang. Sebab, mereka kini sudah tertinggal empat poin di klasemen.
Andai kalah atau imbang, maka jarak poin akan makin lebar. Jalan untuk mempertahankan gelar juara La Liga bakal semakin terjal. Bahkan, Barcelona bisa jadi menutup musim 2019/2020 dengan nirgelar.
Sumber: Marca
Baca Ini Juga:
- 5 Pelajaran di Balik Kemenangan Real Madrid Lawan Getafe: Menderita, tapi Menang!
- Zinedine Zidane Kembali Menegaskan: Real Madrid Belum Juara!
- Meme-Meme Kocak Setelah Real Madrid Unggul 4 Poin di Puncak Klasemen dari Barcelona
- Hasil dan Klasemen La Liga: Real Madrid Mulai Terapkan 'PSBB' dengan Barcelona
- Man of the Match Real Madrid vs Getafe: Sergio Ramos
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ivan Rakitic Batal Pindah ke Sevilla, Kenapa?
Liga Spanyol 3 Juli 2020, 22:00
-
Ini Solusi Agar Barcelona Bisa Redam Perilaku Buruk Neymar
Liga Spanyol 3 Juli 2020, 20:46
-
Xavi Sepakat Gantikan Quique Setien di Musim 2020/21
Liga Spanyol 3 Juli 2020, 18:40
LATEST UPDATE
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
-
Man United vs Arsenal: Duo EPL Berebut Wonderkid 18 Tahun Olympiakos yang Lagi Naik Daun
Liga Inggris 18 November 2025, 17:01
-
Nonton Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Mali di Indosiar Malam Ini
Tim Nasional 18 November 2025, 17:01
-
Rekam Jejak Timur Kapadze di Timnas Uzbekistan: Berapa Kemenangan yang Mampu Diraih?
Tim Nasional 18 November 2025, 16:54
-
Dua Wajah Florian Wirtz: Tajam untuk Timnas Jerman, Meredup di Liverpool
Liga Inggris 18 November 2025, 16:39
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55



















KOMENTAR