
Bola.net - - Pelatih timnas Indonesia Bima Sakti menyebut kegagalan skuat Merah Putih bersaing di level internasional terjadi karena tidak adanya kompetisi yang berjenjang sejak usia dini di tanah air.
Timnas Garuda baru saja meraih hasil buruk di Piala AFF 2018. Evan Dimas dan kawan-kawan tersingkir di fase grup.
Dari empat pertandingan, skuat Merah Putih hanya bisa menang sekali. Sisanya sekali imbang dan dua kali kalah. Indonesia pun terpuruk di posisi empat klasemen Grup B dari lima kontestan.
"Kita tidak boleh mengharapkan hasil yang instan. Negara-negara yang memiliki sepak bola maju selalu ada pembinaan sepak bola berjenjang sejak usia dini. Di Indonesia, tidak punya itu," ucap Bima Sakti usai laga lawan Filipina, Minggu (25/11).
"Kedepannya, pembinaan usia dini harus diperhatikan karena ini sebagai fondasi timnas untuk masa depan. Saya pernah bertemu pelatih timnas U-19 Jepang. Dia mengatakan untuk mempersiapkan tim butuh tujuh tahun, dan enam di antarnaya mereka dibina di akademi," tegasnya.
Bima Sakti menambahkan bahwa tak adanya kompetisi yang berjenjang itu merugikan para pemain muda di tanah air. Salah satunya adalah winger Persib Bandung, Febri Hariyadi.
"Sayangnya pada usia dini, Indonesia belum ada kompetisi. Para pemain muda Indonesia menjadi kurang fokus soal pembinaan usia muda. Ambil contoh, misalnya Febri. Sewaktu masih berusia belia, Febri hanya diajarkan berlari selama di akademi," tuturnya.
"Ia jadi memiliki kecepatan memang. Namun, Febri jadi tidak tahu kapan harus mengoper atau menendang bola. Itu bisa terjadi karena tidak adanya kompetisi berjenjang untuk usia belia. Jadi, saya berharap ada pembenahan mengenai masalah ini agar sepak bola Indonesia bisa maju," seru Bima Sakti.
Berita Video
Berita video jakmania sambut kemenangan Persija Jakarta atas Sriwijaya FC dengan menyanyikan lagu satu jiwa dalam lanjutan Gojek Liga 1 2018 bersama Bukalapak di Cikarang, Sabtu (24/11/2018).
Sumber: Bola.com
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hadapi Dua Laga Pamungkas Liga 1 Musim 2018, Arema FC Dapat Tambahan Amunisi
Bola Indonesia 26 November 2018, 21:58
-
PSSI Tidak Mau Gegabah dalam Menunjuk Pelatih Baru Timnas Indonesia
Tim Nasional 26 November 2018, 18:51
-
PSSI Belum Tentukan Pengganti Bima Sakti
Tim Nasional 26 November 2018, 17:24
-
So Sweet, Ini Pesan Penyemangat dari Milla untuk Timnas Indonesia
Tim Nasional 26 November 2018, 17:01
-
Klasemen Akhir dan Jadwal Semifinal Piala AFF 2018
Tim Nasional 26 November 2018, 11:30
LATEST UPDATE
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR