Jejak Karier Nova Arianto: Sebelum jadi Asisten Shin Tae-yong, Pernah jadi Suster Ngesot dan Latih Klub Liga 3

Bola.net - Nova Arianto akhirnya ditunjuk menjadi pelatih Timnas Indonesia U-16. Ia didelegasikan oleh Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, untuk menggantikan posisi Bima Sakti.
Menurut Indra Sjafri, dipilihnya Nova bukan tanpa alasan. Ia ditunjuk untuk melanjutkan tongkat estafet kepelatihan di Timnas Indonesia. Apalagi, Nova dikenal sebagai salah satu pelatih muda berbakat.
Selain itu, pelatih berusia 45 tahun ini sudah lama berada di tim kepelatihan Timnas Indonesia. Selain sebagai asisten Shin Tae-yong, ia juga sempat menjadi asisten Indra Sjafri.
Nova juga memiliki rekam jejak yang tak kalah panjangnya sebagai pemain. Bisa dibilang, ia merupakan salah satu pemain belakang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Bagaimana jejak perjalanan Nova Arianto di lapangan hijau? Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Ikuti Jejak sang Ayah

Darah sepak bola Nova diturunkan oleh ayahnya, Sartono Anwar. Sartono merupakan salah satu pelatih papan atas di Indonesia. Salah satu media olahraga besar pada eranya menjuluki Sartono sebagai Zdenek Zeman Indonesia. Hal ini tak lepas dari permainan ultra ofensif Sartono, yang dianggap mirip dengan gaya bermain Zeman.
Nova, yang kerap ikut ayahnya ke lapangan, akhirnya menceburkan diri juga ke kancah sepak bola. Ia bergabung dengan tim muda PSIS Semarang.
Bakat Nova akhirnya membawanya ke Italia. Pada 1995 sampai 1996, ia diikutkan dalam program PSSI Baretti, yang menimba ilmu di Negeri Pizza tersebut.
Setelah program ini berakhir, Nova pulang kampung dan bergabung dengan Arseto Solo. Kemudian, perjalanan waktu membawa kariernya berlabuh di sejumlah klub seperti PSIS Semarang, Persebaya Surabaya, PSS Sleman, Persib Bandung, Sriwijaya FC, dan Persipasi Bandung Raya (PBR).
Nova akhirnya mengakhiri kariernya bersama Persipasi Bandung Raya. Ketika memutuskan gantung sepatu pada 2015, ia sudah berusia 36 tahun.
Selama berkarier sebagai pemain, Nova terkenal sebagai pemain belakang yang lugas. Selain itu, ia juga kerap mencetak gol bagi timnya. Selebrasinya yang unik, menirukan Suster Ngesot, membuatnya dijuluki persis seperti karakter film horor tersebut.
Dua dasawarsa berkiprah di lapangan hijau, Nova mencatatkan sejumlah prestasi. Ia sempat membawa Persebaya juara Liga Indonesia. Selain itu, Nova juga sempat membawa Sriwijaya FC mencatatkan gelar juara Indonesia Super League.
Terjun ke Dunia Kepelatihan

Telanjur jatuh cinta dengan dunia sepak bola, Nova tak langsung hengkang dari lapangan hijau setelah gantung sepatu. Ia pun berganti peran sebagai seorang pelatih.
Jalur kepelatihan sejatinya sudah diretas Nova sejak masih aktif bermain. Ketika memperkuat PBR, Nova juga sudah berstatus sebagai asisten pelatih.
Kariernya sebagai pelatih kepala dimulai Nova ketika ia menangani Madiun Putra pada 2016. Kemudian, ia menangani tim muda Bhayangkara dan Lampung Sakti.
Kendati belum menghadirkan gelar bersama tim-tim yang ditanganinya, Nova sudah menahbiskan dirinya sebagai salah satu pelatih muda potensial di kancah sepak bola Indonesia.
Masuk ke Tim Nasional Indonesia

Reputasi sebagai salah satu pelatih muda berbakat membuat Nova masuk ke dalam radar PSSI. Ia pun akhirnya ditarik masuk ke tim kepelatihan Timnas Indonesia.
Bersama Skuad Garuda, Nova berstatus sebagai asisten pelatih. Ia sempat mendampingi Indra Sjafri dan Shin Tae-yong. Nova sendiri banyak belajar dari dua pelatih terbaik di Indonesia tersebut.
Dengan modal berharga tersebut, Nova dipilih sebagai Pelatih Tim Indonesia U-16. Ia akan mempersiapkan tim tersebut tampil di ajang Piala AFF U--16 dan Kualifikasi Piala Asia U-17.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- STY Dapat Fasilitas Mewah Sekelas Pejabat Negara, PSSI Buka Suara
- Nova Arianto Bertekad Terapkan Sepak Bola Modern di Timnas Indonesia U-16
- Bukan Sekadar Piala AFF, Ini Target Nova Arianto Bersama Timmas Indonesia U-16
- Ini Kisah Ditunjuknya Nova Arianto untuk Nakhodai Timnas Indonesia U-16
- Tangani Indonesia U-16, Nova Arianto Meneladan Cara Shin Tae-yong
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Thomas Poll, Calon Pesaing Pratama Arhan di Timnas Indonesia
Tim Nasional 20 Februari 2024, 14:43
-
Main Jadi Kapten di Posisi Bek Kiri, Justin Hubner Bawa Wolves Hajar West Brom 3-0
Tim Nasional 20 Februari 2024, 14:24
LATEST UPDATE
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR