Lawan Australia, Timnas Indonesia Harus Kurangi Dribbling dan Main Pintar

Lawan Australia, Timnas Indonesia Harus Kurangi Dribbling dan Main Pintar
Timnas Indonesia merayakan gol Asnawi Mangkualam ke gawang Vietnam, Jumat (19/1/2024) (c) Dok. PSSI

Bola.net - Pengamat dan komentator sepak bola, Justinus Lhaksana, melontarkan saran kepada Timnas Indonesia untuk menjinakkan Australia, yang akan menjadi lawan mereka pada Babak 16 Besar Piala Asia 2023. Pria yang karib disapa Coach Justin ini meminta agar para penggawa Skuad Garuda tak terlalu banyak menggiring bola pada laga tersebut.

Justin menyebut, secara kualitas, Australia masih berada di bawah Jepang. Namun, Socceroos -julukan Australia- memiliki keunggulan soal kekuatan fisik mereka.

"Untuk pemain yang suka dribbling, itu harus dikurangi," ucap Justin, dalam kanal youtube Justinus Lhaksana.

"Kalau dribbling, ketika lawan Jepang saja, Marselino disenggol jatuh. Kurangi dribbling. Semoga kalian bisa bermain pintar. Kurangi dribbling. Passing, minta bola. Passing, minta bola. Biar nggak dihantam. Kalau adu dribbling, tahan bola saja, passing, dan minta bola," sambungnya.

Indonesia akan menghadapi Australia pada Babak 16 Besar Piala Asia 2023. Pertandingan ini akan dihelat di Stadion Jassim bin Hamad, Al-Rayyan, Minggu (28/01).

Skuad Garuda lolos ke babak 16 besar dengan status salah satu dari empat peringkat ketiga terbaik. Sementara, Socceroos, julukan Timnas Australia, berstatus sebagai pemuncak Grup B Piala Asia 2023.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Waspadai Bola-Bola Atas

Selain kekuatan fisik, menurut Justin, ada hal lain yang juga patut diwaspadai dari Australia. Hal tersebut, sambung eks pelatih Timnas Futsal Indonesia ini, adalah keunggulan anak asuh Graham Arnold ini dalam bola-bola udara.

"(Karenanya) hindari corner kick. Hindari dari bola-bola mati, pelanggaran, dan lain-lain. Kita harus bermain lebih smart. Kita mendapat terlalu banyak kartu lawan Jepang. Ini harus dihindari," tutur Justin.

"Peluang kita lolos saat ini lebih besar. Memang, gapnya tetap seratus poin (peringkat) lebih. But, that's okay. Inilah indahnya sepak bola. Penuh dengan kejutan," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL