
Bola.net - Timnas Australia memiliki sejarah panjang dalam perhelatan Piala Dunia. Perjalanan mereka di turnamen sepak bola terbesar dunia ini diwarnai dengan berbagai tantangan dan pencapaian. Dan pada 20 Maret 2025 mendatang, Socceroos akan menghadapi Timnas Indonesia dalam lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pertandingan melawan Indonesia menjadi krusial bagi Australia untuk mengamankan tempat di putaran final Piala Dunia 2026. Kualitas pemain dan pengalaman yang dimiliki Socceroos akan menjadi modal penting dalam laga tersebut. Dukungan penuh dari para suporter di Sydney Football Stadium diharapkan dapat memberikan semangat tambahan bagi tim.
Artikel ini akan mengupas tuntas perjalanan Timnas Australia di Piala Dunia. Dari debut hingga pencapaian terbaik, serta bagaimana pengalaman tersebut membentuk mentalitas dan kekuatan mereka. Mari kita bedah lebih dalam, persiapan Garuda harus matang!
Debut di Piala Dunia 1974
Pada tahun 1974, Australia berhasil mencatatkan sejarah dengan tampil untuk pertama kalinya di Piala Dunia yang digelar di Jerman Barat. Keberhasilan ini menjadi momen penting bagi perkembangan sepak bola di Negeri Kanguru. Meskipun berstatus sebagai tim debutan, Australia mampu menunjukkan semangat juang yang tinggi.
Tim yang mayoritas beranggotakan pemain amatir ini tergabung di grup yang cukup berat bersama Jerman Barat, Jerman Timur, dan Chile. Australia harus mengakui keunggulan lawan-lawannya dan gagal melaju ke babak selanjutnya. Satu-satunya hasil positif yang diraih adalah hasil imbang tanpa gol melawan Chile.
Meski demikian, partisipasi di Piala Dunia 1974 memberikan pengalaman berharga bagi Australia. Mereka dapat belajar dan mengukur kemampuan diri di level internasional. Momen ini juga menjadi inspirasi bagi generasi pesepak bola Australia berikutnya untuk terus berjuang meraih mimpi tampil di Piala Dunia.
Penantian 32 Tahun dan Kebangkitan di 2006
Setelah debut di 1974, Australia harus menunggu selama 32 tahun untuk kembali tampil di Piala Dunia. Penantian panjang ini akhirnya berakhir pada tahun 2006, ketika mereka lolos ke putaran final di Jerman. Keberhasilan ini menandai kebangkitan sepak bola Australia di panggung dunia.
Di bawah arahan pelatih Guus Hiddink, Australia tampil dengan semangat baru dan kepercayaan diri yang tinggi. Mereka berhasil melewati fase grup yang berisi Jepang, Kroasia, dan Brasil. Kemenangan dramatis atas Jepang dan Kroasia mengantarkan Australia ke babak 16 besar.
Sayangnya, langkah Australia harus terhenti di babak 16 besar setelah kalah kontroversial dari Italia. Meskipun demikian, penampilan mereka di Piala Dunia 2006 mendapatkan banyak pujian dan menjadi tonggak sejarah baru bagi sepak bola Australia.
Era Partisipasi Beruntun (2010-2018)
Setelah sukses di 2006, Australia mampu menjaga konsistensi dengan lolos ke tiga edisi Piala Dunia berikutnya. Mereka tampil di Afrika Selatan 2010, Brasil 2014, dan Rusia 2018. Era ini menunjukkan bahwa sepak bola Australia telah berkembang menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan di Asia.
Meskipun selalu lolos, Australia belum mampu mengulangi kesuksesan menembus babak 16 besar seperti pada tahun 2006. Mereka harus berjuang keras menghadapi tim-tim kuat di fase grup. Persaingan yang ketat membuat Australia kesulitan untuk melangkah lebih jauh.
Namun, pengalaman bermain di tiga edisi Piala Dunia secara beruntun memberikan dampak positif bagi perkembangan pemain muda Australia. Mereka mendapatkan kesempatan untuk belajar dan berkembang di level tertinggi. Hal ini menjadi investasi penting bagi masa depan sepak bola Australia.
Kembali Unjuk Gigi di Piala Dunia Qatar 2022
Setelah melewati babak kualifikasi yang ketat, Australia kembali tampil di Piala Dunia 2022 di Qatar. Kehadiran mereka di turnamen ini membuktikan bahwa Australia tetap menjadi salah satu kekuatan utama di sepak bola Asia.
Di Qatar, Australia tergabung di grup yang cukup menantang bersama Prancis, Denmark, dan Tunisia. Sempat kalah dari Prancis di laga pertama, Australia mampu bangkit dan meraih kemenangan penting atas Tunisia dan Denmark. Hasil ini mengantarkan mereka lolos ke babak 16 besar untuk kedua kalinya dalam sejarah.
Di babak 16 besar, Australia harus mengakui keunggulan Argentina yang akhirnya keluar sebagai juara dunia. Meski demikian, penampilan mereka di Piala Dunia 2022 patut diapresiasi. Australia sekali lagi menunjukkan bahwa mereka mampu bersaing dengan tim-tim terbaik dunia.
Menatap Kualifikasi Piala Dunia 2026
Kini, Australia bersiap untuk menghadapi tantangan baru di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Mereka tergabung dalam grup yang sama dengan Timnas Indonesia dan negara-negara Asia lainnya. Pertandingan melawan Indonesia pada 20 Maret 2025 akan menjadi laga penting bagi Australia.
Saat ini, Australia berada di peringkat kedua klasemen sementara Grup C dengan raihan 7 poin. Peluang Socceroos untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2026 masih belum aman.
Pasalnya, mereka hanya unggul satu poin saja dari Indonesia yang ada di peringkat ketiga. Tak hanya Tim Garuda, tiga tim lain, Arab Saudi, Bahrain, dan China juga memiliki 6 poin, hanya kalah dari sisi selisih gol.
Dengan rekam jejak yang panjang dan pengalaman yang mumpuni, Timnas Australia akan menjadi lawan yang tangguh bagi Timnas Indonesia. Garuda harus mempersiapkan diri dengan baik dan menunjukkan performa terbaiknya untuk bisa meraih hasil positif.
Jangan Sampai Ketinggalan ini Bolaneters!
- Mengapa Patrick Kluivert tidak Panggil Beckham Putra ke Timnas Indonesia?
- Septian Bagaskara dan Kobaran Semangat Garuda di Kualifikasi Piala Dunia
- Erick Thohir: Masih Ada 1 Tahap Lagi Sebelum Joey Pelupessy, Dean James, dan Emil Audero Didaftarkan ke Timnas Indonesia
- Erick Thohir: Joey Pelupessy, Dean James, dan Emil Audero Tambah Kekuatan Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
- Debut di Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Bakal Warisi Formasi 3 Bek Shin Tae-yong?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Minus Jordi Amat, Johor Darul Tazim Dibungkam Buriram United
Tim Nasional 11 Maret 2025, 21:49
LATEST UPDATE
-
Prediksi Arsenal vs West Ham 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:10 -
Hasil FP1 Moto2 Mandalika 2025: Celestino Vietti dan Manuel Gonzalez Tercepat
Otomotif 3 Oktober 2025, 09:48 -
Prediksi Manchester United vs Sunderland 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 09:39 -
Hasil FP1 Moto3 Mandalika 2025: David Munoz Memimpin Joel Kelso
Otomotif 3 Oktober 2025, 09:31 -
Jadwal, Hasil Lengkap, dan Klasemen Livoli Divisi Utama 2025
Voli 3 Oktober 2025, 09:10 -
Jadwal Lengkap Pertandingan Livoli Divisi Utama 2025, 3 September-19 Oktober 2025
Voli 3 Oktober 2025, 09:10 -
Jadwal Lengkap Turnamen Bulu Tangkis BWF 2025: Ayo, Dukung Indonesia!
Bulu Tangkis 3 Oktober 2025, 09:09 -
Daftar Pembalap Indonesia yang Berlaga di Idemitsu Asia Talent Cup 2025
Otomotif 3 Oktober 2025, 09:08 -
Jadwal Lengkap Idemitsu Asia Talent Cup 2025: Indonesia Turunkan 4 Wakil
Otomotif 3 Oktober 2025, 09:08 -
Jadwal Live Streaming Formula 1 Singapura 2025 di Vidio, 3-5 Oktober 2025
Otomotif 3 Oktober 2025, 09:07
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR