Tentang Tergesernya Rafael Struick dari Starting XI Timnas Indonesia di Era Patrick Kluivert

Tentang Tergesernya Rafael Struick dari Starting XI Timnas Indonesia di Era Patrick Kluivert
Penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick (kiri) dalam sesi latihan menjelang laga lawan Timnas Filipina di Piala AFF 2024. (c) Bola.net/Abdul Aziz

Bola.net - Rafael Struick pernah menjadi andalan utama di lini depan Timnas Indonesia. Namun, pergantian pelatih dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert membawa dampak besar terhadap nasib pemain berusia 22 tahun itu.

Nama Struick sempat menjadi sorotan dalam setiap penampilan Timnas Indonesia. Bahkan, pada periode akhir 2023 hingga awal 2024, mantan pemain ADO Den Haag itu nyaris selalu menjadi pilihan utama di lini serang skuad Garuda.

Tak hanya di tim senior, Struick juga aktif membela tim kelompok usia seperti U-20 dan U-23. Namun, sejak kursi pelatih diisi oleh Patrick Kluivert menggantikan Shin Tae-yong, peran Struick dalam skuad Timnas mengalami penurunan signifikan.

Dari yang semula langganan mengisi starting XI, kini Struick harus rela duduk di bangku cadangan. Pada pertandingan terbaru melawan Jepang, yang berakhir dengan kekalahan 0-6, Struick hanya tercantum dalam daftar pemain, namun tidak mendapat kesempatan bermain.

1 dari 3 halaman

Pemain Serbaguna di Tangan Shin Tae-yong

Shin Tae-yong pada laga Timnas Indonesia vs Filipina di Piala AFF 2024 (c) Abdul Aziz

Shin Tae-yong pada laga Timnas Indonesia vs Filipina di Piala AFF 2024 (c) Abdul Aziz

Shin Tae-yong tampaknya menjadi sosok pelatih yang paling memahami potensi dan karakter bermain Rafael Struick. Di bawah asuhannya, Struick bukan sekadar penyerang konvensional. Ia menjadi bagian penting dari sistem permainan kompleks yang menekankan kecepatan, tekanan tinggi, serta pergerakan tanpa bola, dibandingkan sekadar catatan gol atau assist.

Sepanjang berada di bawah kendali Shin Tae-yong, Struick mengoleksi 22 caps bersama Timnas Indonesia senior. Dari jumlah itu, ia mencetak satu gol dan memberikan dua assist. Meski kontribusi statistiknya tidak mencolok, perannya dalam permainan tergolong vital.

Struick kerap dimainkan sebagai false nine, second striker, hingga winger kiri dalam skema formasi yang fleksibel. Tugas utamanya adalah mengacaukan pertahanan lawan melalui mobilitas serta agresivitasnya yang tinggi, sekaligus membuka ruang bagi rekan setim.

Lebih dari itu, Struick menunjukkan loyalitas tinggi terhadap proyek Timnas. Ia berkomitmen membela Merah Putih di berbagai kelompok usia, termasuk U-20 dan U-23, meskipun harus meninggalkan kenyamanan bermain di Eropa.

2 dari 3 halaman

Nasib Berubah di Era Patrick Kluivert

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert dalam sesi latihan tim jelang lawan China di SUGBK, Jakarta. (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert dalam sesi latihan tim jelang lawan China di SUGBK, Jakarta. (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Namun situasi berubah drastis usai PSSI memutuskan tidak memperpanjang kontrak Shin Tae-yong dan menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia.

Dalam empat laga awal bersama Kluivert, Struick hanya sekali diturunkan, yakni saat melawan Australia, dan itu pun hanya bermain selama 45 menit. Pada tiga pertandingan berikutnya, namanya tak lagi masuk dalam rencana utama, bahkan hanya duduk manis di bangku cadangan.

Padahal, Struick datang dengan status sebagai salah satu pemain yang paling sering dipanggil dalam dua tahun terakhir. Namun, Kluivert tampaknya memiliki pandangan berbeda.

Kluivert lebih mengandalkan lini depan yang dinamis, dengan pemain-pemain seperti Marselino Ferdinan, Ragnar Oratmangoen, dan Egy Maulana Vikri menjadi pilihan utama. Bahkan, ia memberikan debut kepada Beckham Putra dan memanggil kembali Stefano Lilipaly.

3 dari 3 halaman

Masih Adakah Peluang untuk Struick?

Penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick (kiri) dalam sesi latihan menjelang laga lawan Timnas Filipina di Piala AFF 2024. (c) Bola.net/Abdul Aziz

Penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick (kiri) dalam sesi latihan menjelang laga lawan Timnas Filipina di Piala AFF 2024. (c) Bola.net/Abdul Aziz

Terlalu cepat jika menyimpulkan bahwa perjalanan Struick di Timnas Indonesia telah selesai. Namun, jelas terlihat bahwa peran yang pernah ia nikmati di era Shin Tae-yong kini mengalami perubahan besar.

Jika ingin kembali mendapatkan tempat, Struick harus mampu beradaptasi dengan filosofi permainan Kluivert. Ia juga perlu meningkatkan kualitas penyelesaian akhir serta kontribusi langsung ke gawang lawan, hal yang selama ini menjadi titik lemah dalam performanya bersama Timnas.

Selain itu, Struick juga membutuhkan klub yang tepat. Bermain secara reguler bersama tim barunya nanti akan sangat penting demi menjaga kebugaran dan level kompetitif untuk kembali bersaing di skuad Garuda.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL