
Bola.net - Bek kiri andalan Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, baru saja merampungkan transfer besarnya ke klub top Ligue 1, Lille. Kepindahannya dari klub Eredivisie, NEC Nijmegen, ternyata meninggalkan kesan yang sangat mendalam.
Hal ini terbukti dari begitu besarnya rasa cinta yang ditunjukkan oleh para penggemar NEC Nijmegen. Mereka bahkan secara khusus memberikan sebuah salam perpisahan yang begitu mengharukan untuk sang pemain.
Seorang wartawan asal Belanda pun mencoba menjelaskan fenomena unik ini. Menurutnya, ada alasan yang sangat mendasar mengapa Verdonk begitu dihormati dan dicintai di klub lamanya tersebut.
Kisah di balik kecintaan para penggemar ini menjadi bukti karakter luar biasa yang dimiliki oleh sang pemain. Mari kita simak cerita lengkap di balik perpisahan emosional Calvin Verdonk dengan NEC Nijmegen.
Langkah Besar ke Ligue 1

Calvin Verdonk secara resmi diumumkan sebagai pemain baru Lille jelang penutupan bursa transfer musim panas 2025. Ia dilaporkan direkrut dengan biaya transfer yang mencapai angka 3 juta euro.
Pemain berusia 28 tahun itu pun mendapatkan kontrak jangka panjang dari klub raksasa Prancis tersebut. Ia akan berseragam Lille hingga musim panas tahun 2028 mendatang.
Kepindahan ini menjadi sebuah puncak dari kerja kerasnya selama ini. Verdonk dikenal sebagai sosok pemain pendiam yang selalu memberikan penampilan maksimal di setiap pertandingan yang ia jalani.
Dicintai Karena Semangat Juang
Wartawan asal Belanda, Maurice de Mandt, belum lama ini memberikan pandangannya kepada Bola.com. Ia menjelaskan apa yang sebenarnya membuat Verdonk begitu spesial di mata para penggemar setia NEC.
Menurutnya, karakter dan etos kerja Verdonk di atas lapangan menjadi kunci utama dari segalanya. Semangat juangnya yang tak kenal lelah adalah alasan utama mengapa para penggemar begitu menyukainya.
"Ya, kurasa alasan penggemar menyukai Calvin sedikit mirip dengan yang kamu bilang. Dia selalu bersemangat," ujarnya kepada Bola.com.
Transfer yang Tidak Mengejutkan
Lebih lanjut, De Mandt juga mengaku sama sekali tidak terkejut dengan kepindahan Verdonk ke klub yang lebih besar. Ia merasa bahwa transfer ini memang sudah sepantasnya terjadi dan hanya tinggal menunggu waktu saja.
Alasannya, performa Verdonk dinilai sangat konsisten dalam tiga hingga empat tahun terakhir bersama NEC. Ia bahkan tanpa ragu disebut sebagai salah satu pemain terbaik klub dalam periode tersebut.
"Jadi, tidak terlalu mengejutkan bagi kami mendengar kabar transfernya. Lille memang klub besar di Eropa. Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, juga pernah bermain di sana," jelas Maurice de Mandt.
Salam Perpisahan Seorang Pejuang
Para penggemar NEC Nijmegen mendapatkan kesempatan terakhir mereka untuk memberikan salam perpisahan. Momen mengharukan itu terjadi dalam laga tandang melawan Fortuna Sittard pada akhir Agustus lalu.
Dalam pertandingan tersebut, mereka membentangkan sebuah spanduk berukuran besar yang ditujukan khusus untuk Verdonk. Spanduk itu berisi pesan yang sangat menyentuh dan penuh dengan penghargaan yang tulus.
"165 kali bertarung seperti seorang pejuang, Calvin terima kasih atas usahamu dalam warna merah, hijau, dan hitam," begitu tulisan yang terpampang di spanduk tersebut.
Disadur dari: Bola.com (Hery K/Aning; 14/9/2025)
Jangan Sampai Ketinggalan ini Bolaneters!
- Perkiraan Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Chinese Taipei: Panggung Sananta & Ernando Ari?
- Tidak Main-main! Usai Diimbangi Laos, Gerald Vanenburg Targetkan Timnas Indonesia U-23 Sikat Makau dan Korsel Demi Piala Asia U-23 2026
- Gerald Vanenburg Akui Timnas Indonesia U-23 Bermain Sangat Buruk Melawan Laos: Mengecewakan, Tidak Sesuai Harapan
- Gerald Vanenburg usai Timnas Indonesia U-23 Ditahan Laos: Saya Tidak Mau Bicara Lebih Jauh karena Tak Mau Menyakiti Siapa pun
- Erick Thohir Ingatkan Timnas Indonesia U-23: Harus Bangkit demi Tampil di Piala Asia U-23 2026
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Diskon Tiket Pesawat untuk Natal dan Tahun Baru, Penerbangan Dimulai 22 Desember 2025
News 17 November 2025, 14:35
-
Nestapa Pecco Bagnaia, Akui 2025 Musim Terburuknya di MotoGP: Tapi Saya Nggak Boleh Marah!
Otomotif 17 November 2025, 14:31
-
Italia Dibantai Norwegia di San Siro, Ini Pengakuan Pahit Locatelli
Piala Dunia 17 November 2025, 13:23
-
Gacor di Timnas Inggris, Harry Kane Lampaui Rekor Gol Pele
Piala Dunia 17 November 2025, 12:26
-
Apakah Portugal Lebih Baik Tanpa Cristiano Ronaldo? Ini Jawaban Roberto Martinez
Piala Dunia 17 November 2025, 12:12
-
Jadwal Live Streaming Formula 1 Las Vegas 2025 di Vidio, 21-23 November 2025
Otomotif 17 November 2025, 11:47
-
Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lupa Dukung Pembalap Jagoanmu!
Otomotif 17 November 2025, 11:47
-
Otomotif 17 November 2025, 11:47

-
Akhirnya! Lisandro Martinez Bakal Comeback di MU Pekan Ini?
Liga Inggris 17 November 2025, 11:44
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55























KOMENTAR