
Prastawa tampil gemilang ketika Aspac sengaja ’memarkir’ Wahyu Widayat Jati dan Xaverius Prawiro dalam game ini. Disaksikan langsung oleh kedua orangtuanya (Rastafari Horongbala dan Julisa), Prastawa memimpin perolehan angka bagi Aspac dengan donasi 19 poin dan 6 steal.
Pertandingan berjalan dengan sangat lamban di kuarter pertama. Kedua tim bersusah payah memasukan bola. Hingga akhir kuarter pertama, Pacific hanya mampu mengumpulkan tujuh poin, sementara Aspac hanya enam.
Belum ada banyak perubahan di kuarter kedua. Namun Aspac mulai mempercepat tempo melalui Prastawa. Setelah selalu gagal dalam tiga kali percobaan di kuarter pertama, Prastawa akhirnya berhasil memasukan dua tembakan tiga angka dari tiga kali percobaan.
Selain Prastawa, big man Aspac, Pringgo Regowo mulai lebih agresif mengimbangi perjuangan Isman Thoyib yang mendapat kawalan ketat dari mantan seniornya, Hari Suharsono. Aspac berhasil keluar dari kebuntuan kuarter pertama untuk mencatatkan keunggulan sementara 26-18 di akhir kuarter kedua.
Airlangga Sabara, forward Pacific yang baru hijrah dari Tonga BSC Jakarta menunjukan kelasnya di kuarter ketiga. Kekuatan Airlangga di bawah ring cukup menyulitkan Pringgo dan Thoyib. Dengan tambahan tujuh poin hanya di kuarter ketiga, Airlangga membawa timnya mendekati raihan Aspac 36-34 di akhir kuarter ketiga. Pacific hanya tertinggal dua angka.
Prastawa menggila di kuarter terakhir. Tembakan tiga angka dan jump shot Prastawa benar-benar tidak terbendung. Prastawa memasukan ketiga tembakan tiga angka yang ia lepaskan dan membukukan rata-rata 66 persen field goals hanya pada kuarter terakhir.
Performa hebat lain ditunjukan oleh Pringgo. Pemain yang langganan double-double ini kembali meraih dua digit angka pada poin dan rebound. Pringgo meraih 13 poin dan 17 rebound. Tak mau kalah, dari kubu Pacific, Airlangga yang juga sempat melakukan slam dunk juga mengemas double-double setelah membukukan 13 poin dan 12 rebound.
”Ini sangat baik untuk kemajuan mental anak-anak. Walau kalah, kita dapat mengimbangi perlawanan tim yang kelasnya jauh di atas kita,” ujar Eddy Santoso, coach Pacific Caesar Surabaya. (nbl/kny)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kalahkan Satria Muda, Stadium Gores Sejarah
Basket 28 November 2012, 22:00
-
Senjata Baru Aspac Buat Pacific Kewalahan
Basket 28 November 2012, 20:05
-
Gipsona Bantu Bimasakti Kalahkan Satya Wacana
Basket 28 November 2012, 18:05
-
Jalani Debut, Merah Putih Terpaksa Tunduk Dari Fever
Basket 28 November 2012, 17:35
-
Ketenangan Aspac Redam Agresivitas Stadium
Basket 27 November 2012, 23:26
LATEST UPDATE
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55




















KOMENTAR