Mengenal Puskas Award: Asal-Usul, Kriteria, Kontroversi, dan Bisakah Rizky Ridho Rebut Penghargaan Gol Paling Indah

Mengenal Puskas Award: Asal-Usul, Kriteria, Kontroversi, dan Bisakah Rizky Ridho Rebut Penghargaan Gol Paling Indah
Rizky Ridho saat membela Persija Jakarta pada laga BRI Liga 1 2024/2025 (c) Abdul Aziz

Bola.net - Setiap musim, sepak bola melahirkan momen-momen individual luar biasa, dari sepakan jarak jauh yang melengkung tanpa ampun hingga aksi solo yang menembus kerumunan pemain bertahan.

Momen-momen itulah yang sering kali memicu perdebatan global, memunculkan sorotan, dan mengukir nama seorang pemain ke dalam ingatan publik. Untuk menghargai eksistensi keindahan itu, FIFA memperkenalkan sebuah penghargaan khusus yang mengapresiasi satu hal, gol tercantik.

Penghargaan tersebut dikenal sebagai Puskas Award, sebuah anugerah yang menilai keindahan gol tanpa memandang kompetisi, kebangsaan, hingga status pemain.

Meski sepak bola adalah permainan kolektif, aksi individu dalam mencetak gol yang memukau tetap mendapatkan panggung tersendiri melalui penghargaan ini.

Menarik mengulas Puskas Award menyeluruh, mulai dari sejarah kemunculannya, alasan pemilihan nama, perubahan regulasi, proses pemungutan suara, hingga daftar pemenang paling ikonik.

1 dari 9 halaman

Apa Itu Puskas Award?

Puskas Award (c) FIFA

Puskas Award (c) FIFA

Puskas Award merupakan penghargaan tahunan yang diberikan oleh FIFA kepada pemain yang dianggap mencetak gol paling indah atau memiliki nilai estetika paling tinggi selama satu tahun kalender.

Dalam penjelasan resminya, FIFA mendefinisikan calon pemenang sebagai gol yang “indah secara estetis, tidak dipengaruhi keberuntungan atau kesalahan lawan, dan mencerminkan semangat Fair Play”.

Penghargaan ini menjadi bentuk pengakuan atas momen individual yang secara visual dan teknis mampu memikat penonton, meski sepak bola tetaplah olahraga kolektif. FIFA kemudian menggabungkan penilaian publik dan jurnalis terpilih untuk menentukan pemenangnya.

Dalam praktiknya, proses penilaian dimulai melalui pemungutan suara publik untuk menentukan tiga finalis. Setelah itu, panel jurnalis atau legenda pilihan FIFA menentukan pemenang akhirnya.

Baik pemain pria maupun wanita sebelumnya dapat masuk nominasi, hingga FIFA memutuskan perubahan struktural pada 2024.

2 dari 9 halaman

Sejarah dan Latar Belakang Penciptaannya

Puskas Award pertama kali diperkenalkan pada 2009 atas inisiatif Presiden FIFA saat itu, Sepp Blatter. Meski reputasinya kemudian tercoreng oleh kasus korupsi, penghargaan ini tetap bertahan sebagai bagian dari rangkaian seremoni tahunan FIFA.

Blatter menjelaskan bahwa tujuan penghargaan ini adalah “melestarikan memori para legenda sepak bola yang telah meninggalkan jejak sejarah”. Pernyataan tersebut mengiringi pemilihan nama Ferenc Puskas, penyerang legendaris Real Madrid dan Timnas Hungaria, sebagai ikon penghargaan.

Namun, gagasan bahwa penghargaan itu harus dinamai Puskas bukan berasal dari Blatter, melainkan dari Dr. Istvan Csorba, seorang insinyur penggemar sepak bola yang mengusulkan langsung kepada FIFA agar nama Puskas diabadikan melalui penghargaan untuk gol terindah setiap tahun.

3 dari 9 halaman

Mengapa Dinamakan Puskas Award?

Ferenc Puskas (c) AFP

Ferenc Puskas (c) AFP

Ferenc Puskas dianggap sebagai salah satu pencetak gol terbesar sepanjang masa. Dalam dua dekade kariernya pada 1950-an dan 1960-an, ia mencetak 84 gol dalam 85 pertandingan bersama Hungaria serta memenangkan sepuluh gelar liga dan tiga Piala Eropa bersama Real Madrid.

Dalam salah satu pernyataannya, Blatter menegaskan bahwa Puskas adalah sosok yang “berbakat luar biasa dan seorang pribadi yang mengagumkan”, sehingga FIFA merasa tepat untuk menjadikan namanya sebagai representasi tertinggi gol-gol indah di dunia sepak bola.

Keputusan ini sekaligus menjadi penghormatan terhadap reputasi Puskas yang telah diakui oleh IFFHS sebagai pencetak gol divisi utama terbaik abad ke-20, dengan 806 gol dari 793 pertandingan resmi.

4 dari 9 halaman

Perubahan Format dan Kehadiran Marta Award (2024)

Sejak 2009 hingga 2023, Puskas Award terbuka bagi pemain pria maupun wanita. Namun pada 2024, FIFA memperkenalkan penghargaan baru bernama Marta Award, yang dikhususkan bagi gol terbaik kategori sepak bola wanita.

Dengan demikian, mulai 2024, Puskas Award diperuntukkan eksklusif bagi pemain pria. Tercatat bahwa Heather O’Reilly menjadi wanita pertama yang masuk nominasi pada 2011, sementara Stephanie Zambra menempati posisi kedua pada 2014.

Caroline Weir menjadi satu-satunya pemain wanita yang menerima lebih dari satu nominasi dalam sejarah sebelum pemisahan kategori dilakukan.

5 dari 9 halaman

Proses Penilaian dan Kriteria Penghargaan

Tiga Finalis Puskas Award 2019 (c) FIFA

Tiga Finalis Puskas Award 2019 (c) FIFA

FIFA menerapkan sejumlah kriteria dasar penghargaan Puskas Ward, yaitu:

  • Gol harus terekam secara jelas.
  • Tidak terjadi karena keberuntungan atau defleksi.
  • Tidak mempertimbangkan kompetisi, gender, atau kebangsaan (hingga 2023).
  • Menonjol secara estetika dan teknis.

Awalnya, antara 2009–2018, pemenang ditentukan sepenuhnya melalui voting publik. Namun, setelah hasil kontroversial pada 2018, FIFA mengubah sistemnya.

Sejak 2019, pemenang ditentukan oleh kombinasi penilaian fans dan panel legenda sepak bola.

6 dari 9 halaman

Siapa Pemenang Pertama Puskas Award?

Pemenang pertama pada 2009 adalah Cristiano Ronaldo. Golnya, sebuah sepakan jarak jauh sekitar 40 yard dalam laga Liga Champions melawan Porto, menjadi ikon pembuka penghargaan ini.

Sir Alex Ferguson bahkan menuturkan bahwa ia harus mengulang memori yang sangat jauh ke belakang untuk menemukan gol semacam itu, sebuah pujian yang menggambarkan kualitas teknis gol tersebut.

7 dari 9 halaman

Pemenang Sepanjang Masa dan Momen Ikonik

Zlatan Ibrahimovic memberikan salam perpisahan untuk AC Milan sekaligus menandai akhir karier sebagai pemain sepak bola profesional. (c) AP Photo/Antonio Calanni

Zlatan Ibrahimovic memberikan salam perpisahan untuk AC Milan sekaligus menandai akhir karier sebagai pemain sepak bola profesional. (c) AP Photo/Antonio Calanni

Dalam daftar pemenang Puskas Award, sejumlah nama besar turut meraih kehormatan ini: Neymar, James Rodriguez, dan Mohamed Salah. Alejandro Garnacho menjadi pemenang edisi 2024 berkat sepakan bicycle kick menawan ke gawang Everton.

Tak ada pemain yang pernah memenangkan penghargaan ini lebih dari sekali. Menariknya, beberapa pemenang justru berasal dari level kompetisi tidak populer, menegaskan bahwa parameter utama hanyalah keindahan, bukan reputasi.

Di antara momen paling ikonik yang pernah ada, antara lain:

  • Zlatan Ibrahimovic (2013): Tendangan salto dari jarak lebih dari 30 meter melawan Inggris.
  • James Rodriguez (2014): Tendangan voli di Piala Dunia 2014 ke gawang Uruguay.
  • Son Heung-Min (2020): Aksi solo dari area penalti sendiri melawan Burnley.
  • Marcin Oleksy (2022): Pemenang amputee pertama, menunjukkan bahwa keindahan sepak bola tak mengenal batas fisik.

Selain itu, ragam tipe gol yang pernah menang menunjukkan keragaman estetika: bicycle kick, long-range shot, solo run, hingga teknik rabona.

8 dari 9 halaman

Gol Spektakuler Rizky Ridho Masuk Nominasi Puskas Award 2025

Nama Rizky Ridho kini tercatat di panggung dunia. Bek tangguh Persija Jakarta itu resmi masuk dalam daftar nominasi FIFA Puskas Award 2025, penghargaan bergengsi untuk gol terbaik di dunia.

Prestasi ini menjadikan Ridho sebagai pemain Indonesia pertama yang menembus daftar pendek ajang yang selama ini diisi oleh bintang-bintang top Eropa.

Gol yang membawa Ridho ke nominasi tersebut tercipta saat Persija menghadapi Arema FC dalam lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, 9 Maret 2025.

Meski timnya kalah 1-3, satu momen ajaib di laga itu membuat dunia menoleh pada sosok bek kelahiran Surabaya tersebut.

Rizky Ridho yang menerima umpan dari Ryo Matsumura memiliki insting dan pemikiran cepat. Tanpa banyak berpikir, ia melepaskan tembakan keras dari tengah lapangan yang melengkung sempurna ke pojok atas gawang Arema FC.

Gol jarak jauh itu bukan hanya indah, tetapi juga menunjukkan kecerdasan dan keberanian seorang bek tengah. Rizky Ridho melihat posisi Frigeri yang terlalu maju dan langsung mengeksekusi peluang yang nyaris mustahil.

Bola melambung sempurna, menukik tajam, dan bersarang ke gawang Arema FC, sebuah mahakarya dalam satu sentuhan.

Kini, lewat nominasi FIFA, aksi spektakulernya resmi diakui di level tertinggi sepak bola dunia.

9 dari 9 halaman

Daftar Nominasi Penghargaan Puskas FIFA 2025

Rizky Ridho usai mencetak gol ke gawang Timnas Filipina (c) M. Iqbal Ichsan

Rizky Ridho usai mencetak gol ke gawang Timnas Filipina (c) M. Iqbal Ichsan

Berikut daftar lengkap calon pemenang Puskas Award 2025:

  • Alerrandro - Vitoria vs Cruzeiro - 19 Agustus 2024
  • Alessandro Deiola - Cagliari vs Venezia - 18 Mei 2025
  • Pedro de la Vega - Cruz Azul vs Seattle Sounders - 31 Juli 2025
  • Santiago Montiel - Independiente vs Independiente Rivadavia - 11 Mei 2025
  • Amr Nasser - Al Ahly vs Farko - 17 April 2025
  • Carlos Orrantia - Queretaro vs Atlas - 16 April 2025
  • Lucas Ribeiro - Mamelodi Sundowns vs Borussia Dortmund - 21 Juni 2025
  • Declan Rice - Arsenal vs Real Madrid - 8 April 2025
  • Rizky Ridho - Persija Jakarta vs Arema - 9 Maret 2025
  • Kevin Rodrigues - Kasımpaşa vs Rizespor - 9 Februari 2025
  • Lamine Yamal - Espanyol vs Barcelona - 15 Mei 2025


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL