
Bola.net - - Shafiqa, ibu dari Murtaza Ahmadi, meminta bantuan pada Lionel Messi agar putranya diungsikan keluar dari Afghanistan demi masa depan yang lebih baik.
Pada Januari 2016 lalu, foto dari Ahmadi kecil menjadi viral. Sebab ia memakai jersey timnas Argentina lengkap dengan nama Messi di belakangnya plus nomor 10.
Uniknya, jersey yang ia kenakan saat itu terbuat dari tas kresek. Dari situlah, ia akhirnya bisa bertemu langsung dengan superstar Barcelona itu di Qatar 11 bulan kemudian.
Ia mendapat kesempatan untuk foto bareng Messi dan skuat Barca. Selain itu ia juga mendapat dua jersey plus sebuah bola yang semuanya dibubuhi tanda tangan pemain berusia 31 tahun tersebut.
Membawa Bencana
Akan tetapi pertemuan itu justru menjadi bencana bagi Ahmadi dan keluarganya. Pada bulan November, Taliban menduduki distrik Jaghori di Ghazni, daerah tempat sang bocah tinggal.
Pihak Taliban saat itu melakukan kekerasan dan berbagai pembunuhan. Mereka juga tidak mengizinkan siapapun bermain sepakbola.
Ahmadi sendiri secara khusus menjadi target Taliban dan kelompok lain. Semua itu berkat ketenarannya.
"Dari hari Murtaza menjadi terkenal, kehidupan menjadi sulit bagi keluarga kami," kata Shafiqa. "Tidak hanya Taliban, tetapi beberapa kelompok lain juga mulai berpikir bahwa Messi mungkin telah memberinya banyak uang. Kami berhenti mengirimnya ke sekolah, dan kami terus-menerus diancam," ucapnya seperti dilansir CNN.
Ahmadi mengatakan ia mengatakan kepada ibunya untuk membawanya ke tempat lain. Akhirnya ayah Ahmadi membantu keduanya melarikan diri ke kota terdekat Bamyan.
"Terakhir kali saya melihat ayah saya pada hari pertama kami datang ke sini. Lalu ia kembali, dan saya belum melihatnya sejak itu. Saya sangat merindukannya. Ketika ia menghubungi ibu saya, saya juga berbicara dengannya."
Keluar Afghanistan
Dari Bamyan, Ahmadi dan ibunya kemudian mengungsi ke Kabul, ibukota Afghanistan. Mereka pun bersembunyi di sana, di antara banyak pengungsi lainnya.
Akan tetapi sang ibu tak merasa dirinya dan sang anak merasa aman di sana. Ia khawatir akan ada pengungsi lain yang akan menculik Ahmadi karena mengetahui ia memiliki hubungan dengan Messi.
"Akan lebih baik jika Murtaza tidak mendapatkan ketenaran. Sekarang hidup kami beresiko baik di kota asal kami dan di sini di Kabul. Ia menghabiskan seluruh waktunya di sini di dalam rumah," keluhnya.
Kekhawatiran Shafiqa makin menjadi-jadi belakangan ini. Sebab belakangan ini ada proposal perdamaian antara pihak Taliban dengan Amerika Serikat. Jika perdamaian itu terjadi, sang ibu merasa takut Taliban akan makin merajalela di Afghanistan.
Oleh karena itulah, sekarang Shafiqa memohon bantuan pada Messi. Ia berharap sang superstar mau membantu anaknya keluar dari Afghanistan.
"Saya ingin Messi membantu Murtaza, membantu kami keluar dari Afghanistan sehingga Murtaza dapat memiliki masa depan yang lebih baik."
Berita Video
Berita video momen-momen menarik saat Real Madrid menang 2-1 atas Ajax pada leg I 16 Besar Liga Champions 2018-2019, seperti penghormatan untuk Emiliano Sala hingga insiden VAR (Video Assistant Referee).
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Inginkan Rakitic, MU dan Chelsea Diminta Siapkan Uang Segini
Liga Inggris 14 Februari 2019, 22:00 -
De Jong, Gelandang yang Sempurna Bagi Barcelona
Liga Spanyol 14 Februari 2019, 21:49 -
Diincar Real Madrid dan Barcelona, Begini Respon Luka Jovic
Liga Spanyol 14 Februari 2019, 21:20 -
De Ligt Diklaim Ingin Menyusul De Jong ke Barcelona
Liga Spanyol 14 Februari 2019, 20:16 -
Ibu Bocah Jersey Kresek Memohon Bantuan Messi
Bolatainment 14 Februari 2019, 17:31
LATEST UPDATE
-
Breaking News! Ruben Amorim Mainkan Senne Lammens Jadi Starter Lawan Sunderland!
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 20:05 -
Link Live Streaming Arsenal vs West Ham - Nonton Premier League di Vidio
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 20:02
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR