
Koesdarto menilai berkas milik Marzuki yang dimasukkan Selasa (18/9) pukul 10.00 WIB, tidak lengkap lantaran tidak menyertakan surat pernyataan. Berkas tersebut melampirkan sebatas surat rekomendasi Pengurus Provinsi (Pengprov).
"Padahal, sebelum waktu tersebut kami sudah menyerahkannya secara lengkap. Alhasil, tetap dinyatakan tidak sah dan digugurkan," ujar tim sukses (timses) pencalonan Marzuki Ali, Adhi Prasetyo.
Sebelumnya, PB PBSI membuka pendaftaran sejak 28 Agustus hingga 18 September, pukul 12.00 WIB. Nantinya, para calon tersebut akan berebut suara dalam Musyawarah Nasional (Munas) PB PBSI di Yogyakarta, 20-22 September.
Karena itu, Adhi menegaskan jika PB PBSI tidak bisa mengambil keputusan secara sepihak saja. Pasalnya, meski bertindak selaku panitia pendaftaran calon Ketum, PB PBSI tidak memiliki kewenangan untuk menganulir atau memutuskan keabsahannya.
"Harusnya, hal tersebut disikapi dengan bijaksana dengan cara dibawa ke fokum Munas. Di situlah baru bisa diputuskan dan disepakati," sambungnya.
Tidak hanya itu, Ketua Pengprov Maluku Utara, Imrah Chalil, menyebutkan sudah terdapat 18 Pengprov yang mendukung pencalonan Marzuki. Jadi, tidak benar jika berkas Marzuki tidak lengkap. "Padahal, ada surat pernyataan dan surat rekomendasi di antaranya dari Boy Ihwansyah, Ketum Pengprov PBSI Sulawesi Tenggara 2011-2014. Ini sangat politis," paparnya.
Sementara itu, kepada wartawan melalui teleconference, di Jakarta, Rabu (19/9), Marzuki mengaku bersikap legawa. Ketua DPR RI periode 2009-2014 tersebut mengutarakan, sepenuhnya diserahkan kepada Pengprov selaku pemilik suara.
"Saya tidak mau ngotot menghadapi pengguguran pencalonan tersebut. Sebab, saya ini dicalonkan Pengprov-Pengprov dan bukan mencalonkan. Kalau para Pengprov pendukung ingin tetap berjuang, saya persilahkan. Jika dipercaya, saya siap mengembalikan kejayaan bulu tangkis," terangnya.
"Pada prinsipnya, saya sudah bertemu dan berkomunikasi aktif dengan Yacob Rusdianto (Sekretaris Jenderal PB PBSI) dan Joko Santoso (Ketum PB PBSI). Mereka memberikan dukungan selama saya memenuhi proses administrasi," lanjutnya.
Di bagian lainnya, calon Ketum PB PBSI Icuk Sugiarto pun ikut angkat bicara. Juara dunia tahun 1983 tersebut mengkritisi sikap PB PBSI yang tidak kompromis.
"PB PBSI seharusnya bijaksana dalam melihat persoalan ini. Saya pribadi tidak takut tersaingi jika muncul banyaknya calon. Kalau ada yang lebih baik, saya siap kalah dengan proses persaingan yang adil," imbuhnya.
"PB PBSI seharusnya hanya menerima berkas pencalonan dan tidak berhak memutuskan siapa yang layak atau tidak. Dengan begitu, mencerminkan bentuk ketakutan dari mereka yang ingin bertahan menguasai organisasi bulu tangkis," tuntas Ketua Umum Pengprov PBSI DKI Jakarta tersebut. (esa/kny)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Pencalonan Terganjal, Timses Marzuki Ali Protes PB PBSI
Bulu Tangkis 19 September 2012, 18:30 -
Icuk Sugiarto Optimis Menangkan Pemilihan Ketum PB PBSI
Bulu Tangkis 18 September 2012, 20:30 -
Jawa Barat Sabet Medali Emas Beregu Putri
Bulu Tangkis 14 September 2012, 20:30 -
Bulu Tangkis Putri Jawa Barat Tantang Jawa Tengah di Final
Bulu Tangkis 13 September 2012, 18:45 -
Tim Beregu Putra Sumatera Utara Gagal Tembus Empat Besar
Bulu Tangkis 12 September 2012, 18:15
LATEST UPDATE
-
5 Oktober Memperingati Hari Apa Saja? Ini 3 Momen Penting di Indonesia dan Dunia
News 5 Oktober 2025, 08:12 -
Man of the Match Real Madrid vs Villarreal: Vinicius Junior
Liga Spanyol 5 Oktober 2025, 04:11 -
Dari Parma ke Inter Milan: Bonny, Chivu, dan Chemistry yang Terjaga
Liga Italia 5 Oktober 2025, 03:39 -
Ange-Yoan Bonny Bonny, Energi Baru yang Langsung Menyatu di Inter
Liga Italia 5 Oktober 2025, 03:23 -
Dua Pemain Muda Hebat untuk Masa Depan Inter Milan
Liga Italia 5 Oktober 2025, 02:53
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR