
Bola.net - 14 Agustus 1981. Tanggal ini menjadi tanggal yang tak akan pernah dilupakan oleh Ewald Lienen di sepanjang hidupnya.
Hari itu merupakan hari kedua digelarnya kompetisi Bundesliga musim 1981-82. Salah satu laga yang dipertandingan adalah laga Werder Bremen vs Arminia Bielefeld.
Patut diingat, di era tersebut, kompetisi sepak bola di penjuru dunia begitu kental dengan aroma pelanggaran yang keras. Bahkan, kadang ada pelanggaran-pelanggaran yang terbilang kotor dan brutal.
Saat itu para wasit masih bisa dibilang bersikap woles terhadap pelanggaran keras. Pelanggaran itu kadang dimaafkan dan hanya berbuah tendangan bebas. Hal itu jauh dari wasit masa kini yang sedikit saja bisa meniup peluit tanda adanya pelanggaran.
Laga awalnya berjalan dengan tenang dan lancar. Namun memasuki menit ke-20, petaka terjadi. Saat itu Arminia berusaha menyerang dan berusaha mendobrak melalui Lienen dari sayap kiri.
Saat ia berusaha mendekati area kotak penalti, bek Bremen Norbert Siegmann, langsung menghadangnya dan berusaha menghentikan pergerakannya. Tentu saja ia tak berusaha menghentikannya dengan sewajarnya.
Ia menerjang dengan kedua kaki terpasang di depan. Boom! Lienen pun terjatuh dan sempat terguling. Ia sempat mengerang kesakitan dan ketika melihat ke paha kanannya, ia makin histeris.
25 Cm
Ternyata, ada luka robek menganga sekitar 25 cm di paha kanannya.
Heute vor 35 Jahren passierte das wohl bekannteste Foul der Bundesligageschichte an Ewald #Lienen. #fcsp pic.twitter.com/eGZazO4yKc
— FC St. Pauli (@fcstpauli) August 14, 2016
"Sungguh terkejut melihat kaki sendiri [luka] terbuka," kenang Lienen kala itu, seperti dilansir DW.com.
Begitu parahnya, tulang Lienin pun sampai terlihat. Ia memang kesakitan, namun ia tak bergulung-gulung bak pemain masa kini.
Kejar Otto Rehagel
Ewald Lienen, dengan raut muka kesakitan, kemudian langsung bangkit. Ia berjalan terburu-buru ke pinggir lapangan dan menolak dihentikan oleh petugas medis.
Apa yang terjadi?
Lienen ternyata melabrak pelatih Wernder Bremen, Otto Rehhagel. Ia mengklaim cedera ini merupakan salah sang pelatih karena ia yang memotivasi Siegmann untuk mencederainya.
Setelah itu Lienen pun diangkut menggunakan tandu. Namun amarahnya masih meletup-letup. Ia sempat melontarkan isyarat ancaman pada Rehhagel dengan mengepalkan tinjunya ke arah pelatih asal Jerman tersebut.
Lienin akhirnya masuk ke rumah sakit. Ia mendapatkan 23 jahitan dan membutuhkan waktu 20 hari untuk menyembuhkan cederanya itu.
Bawa Kasus ke Pengadilan
Setelah pulih dari cederanya, Ewald Lienen masih memendam amarah akibat cedera yang dialaminya itu. Maka ia pun membawa kasus ini ke meja hijau.
"Bagi saya, itu adalah tonggak sejarah dan pertanda bahwa kebrutalan yang ada pada saat itu dalam sepak bola perlu diakhiri," beber Lienen terkait alasannya membawa kasus itu ke pengadilan.
Ia menuntut Norbert Siegmann dan Otto Rehhagel. Ia menuding Rehhagel memang sengaja menginstruksikan para pemainnya untuk mencederai pemain lawan.
Akan tetapi tuntutan itu berujung zonk. Pihak pengadilan memiliki pandangan yang berbeda dengan Lienen.
Ancaman Mati
Ewald Lienen kemudian bisa bermain lagi empat pekan kemudian. Namun pelanggaran tersebut berimbas dahsyat pada Norbert Siegmann dan Otto Rehagel.
Media mengangkat kasus pelanggaran itu secara besar-besaran. Alhasil pada akhirnya banyak fans yang merasa marah.
Saat Werder Bremen bermain di kandang Arminia Bielefeld, Rehagel terpaksa harus mengenakan rompi anti peluru. Sementara itu Siegmann, yang mendapat julukan 'The Ripper', bahkan sempat mendapat ancaman mati. Ia pun harus mendapatkan pengawalan khusus dari pihak kepolisian.
Akan tetapi pada akhirnya semua perlakukan menyeramkan pada Siegmann itu membuat Lienen sedih. Ia pun merasakan penyesalan.
"Norbert telah menjadi korban. Apa yang terjadi padanya dapat terjadi pada bek tengah saat itu, karena itulah cara sepa kbola dimainkan pada waktu itu."
Rekonsiliasi
Usai terjadinya tekel brutal tersebut. Ewald Lienen dan Norbert Siegmann akhirnya saling bertemu, lebih dari tiga dekade kemudian.
Pertemuan berlangsung dengan lancar. Itu berdasarkan pengakuan Siegmann.
"Awalnya saya agak khawatir dan ingin membatalkan (pertemuan). Tapi saya akhirnya pergi ke sana. Dan itu luar biasa. Itu menyembuhkan," ungkapnya.
Lienen kemudian mengungkapkan bahwa Siegmann sebenarnya langsung meminta maaf pada dirinya. Meski ia melakukannya secara tidak langsung.
"Norbert Siegmann meminta maaf dalam sebuah surat yang bagus langsung setelah kejadian saat itu. Jelas bagi saya bahwa ia tidak bermaksud mencederai saya seperti ini. Setelah pelanggaran yang tak tertahankan itu, ia mengubah tindakannya terhadap orang lain," ungkap Lienen.
Simak video pelanggaran Norbert Siegmann terhadap Ewald Lienen itu di sini.
(DW/Scorum/Bundesliga)
Baca Juga:
- Paris 1998, Ketika Ronaldo Meraih Satu-satunya Trofi Bersama Inter Milan
- Merci Arsene: Momen Perpisahan 'Le Professeur' Arsene Wenger dengan Arsenal
- Hari Ini di Anfield Setahun Lalu, Liverpool 4-0 Barcelona
- Daftar 20 Pemain Paling Berharga di Ligue 1 Saat Ini
- Daftar 20 Pemain Paling Berharga di Bundesliga Saat Ini
- Daftar 20 Pemain Paling Berharga di Premier League Saat Ini
- Daftar 20 Pemain Paling Berharga di La Liga Saat Ini
- Daftar 20 Pemain Paling Berharga di Serie A Saat Ini
- Invincibles Arsenal: Di Balik Skuat yang Solid, Terdapat Pemain yang Selalu Bertengkar
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Tentang Potensi dan Perbedaan Kevin De Bruyne dengan Mesut Ozil, Apa Saja?
Bundesliga 22 April 2020, 10:20 -
Generasi Penerus Bundesliga: Josh Sargent
Bundesliga 17 April 2020, 09:58 -
Pengganti Adam Lallana, Liverpool Belum Ajukan Tawaran untuk Milot Rashica
Bundesliga 15 April 2020, 09:50 -
Milot Rashica, Bintang Werder Bremen yang Pikat Liverpool
Bundesliga 23 Maret 2020, 08:13
LATEST UPDATE
-
Prediksi Chelsea vs Liverpool 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:08 -
Oliver Glasner Tidak akan Pikir Dua Kali untuk Gabung MU!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:52 -
Inilah Deretan Laga yang Harus Dijalani Liverpool Tanpa Alisson
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:51 -
Prediksi Inter Milan vs Cremonese 4 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:48 -
Didesak Boikot Israel dari Piala Dunia 2026, Begini Respon FIFA
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 10:40 -
Hasil FP1 MotoGP Mandalika 2025: Luca Marini dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 3 Oktober 2025, 10:40 -
Misteri Senne Lammens di MU: Sebenarnya Kiper Utama atau Pelapis Sih?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:36 -
Mengapa Transfer Robert Lewandowski ke AC Milan Tak Semudah yang Dibayangkan?
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:35
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR