Kisah Koper Kevin Diks yang Selalu Penuh Hadiah Tiap Pulang dari Indonesia, Isinya Apa Saja?

Kisah Koper Kevin Diks yang Selalu Penuh Hadiah Tiap Pulang dari Indonesia, Isinya Apa Saja?
Aksi Kevin Diks pada laga Timnas Indonesia vs Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo, Selasa (8/9/2025) malam WIB. (c) Bola.net/Abdul Aziz

Bola.net - Kevin Diks kini tengah menikmati karier di Bundesliga bersama Borussia Monchengladbach. Namun, di balik kiprahnya di Eropa, ada ikatan emosional mendalam yang menghubungkannya dengan Indonesia.

Pemain bertahan serbabisa ini baru saja membuka suara tentang kebanggaan sang kakek saat dirinya memutuskan membela Timnas Indonesia. Keputusan tersebut ternyata membawa kebahagiaan besar bagi keluarganya.

Tak hanya itu, antusiasme suporter Garuda juga membuat Diks terkesan luar biasa. Ia bahkan punya cerita unik saat mengunjungi Jakarta, di mana koper miliknya selalu penuh sesak oleh hadiah dari para penggemar.

Bagaimana kisah lengkap Kevin Diks tentang akar leluhurnya dan fanatisme sepak bola di Tanah Air? Simak penuturan eksklusifnya berikut ini.

1 dari 4 halaman

Restu Sang Kakek yang Mengharukan

Kevin Diks usai mencetak gol pada laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. (c) AP Photo

Kevin Diks usai mencetak gol pada laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. (c) AP Photo

Keputusan Kevin Diks untuk memperkuat Timnas Indonesia ternyata disambut dengan sukacita oleh kakeknya. Sang kakek merasa sangat bangga cucunya mau kembali ke akar dan membela tanah leluhur.

Sayangnya, kondisi fisik sang kakek tidak memungkinkan untuk terbang langsung ke Indonesia. Namun, dukungan moral yang diberikan tetap menjadi suntikan semangat terbesar bagi Diks.

"Saya rasa, saat pertama kali saya mendiskusikannya dengan kakek saya, dia sangat bangga dan sangat senang bahwa saya mempertimbangkan untuk melakukannya," ujar Kevin Diks.

"Saya baru saja mengunjunginya kemarin dan dia sangat bangga dan menunjukkan banyak hal tentang Indonesia dan keluarganya," tambah pemain berusia 28 tahun itu.

2 dari 4 halaman

Gagal ke Putaran Final Piala Dunia, Sakitnya Minta Ampun

Aksi Kevin Diks melepas lemparan ke dalam pada laga Indonesia vs Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Aksi Kevin Diks melepas lemparan ke dalam pada laga Indonesia vs Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Pengalaman membela Timnas Indonesia juga memberikan memori pahit yang sulit dilupakan. Kegagalan melaju ke Piala Dunia usai kalah di laga krusial menjadi pukulan telak bagi mental dan fisiknya.

Diks mengaku sampai sulit tidur di minggu pertama pasca kekalahan tersebut. Padahal, ia dan rekan-rekannya sudah memberikan segalanya di atas lapangan, bahkan melampaui batas kemampuan fisik mereka.

"Secara fisik saya belum pernah mengalami hal yang begitu berat bagi saya. Saya memberikan mungkin 300% dan mencapai posisi di tubuh saya yang belum pernah saya capai," kenang Diks.

"Minggu pertama saya mengalami masalah tidur, memikirkan apa yang terjadi dan bagaimana itu terjadi. Anda mencoba memahami mengapa itu tidak berhasil, tetapi terkadang ini bukan waktu Anda, ini bukan turnamen Anda," lanjutnya.

3 dari 4 halaman

Fans Indonesia 'Gila' Bola

Satu hal yang membuat Kevin Diks takjub adalah gairah sepak bola masyarakat Indonesia. Ia menggambarkan bagaimana sepak bola sudah menjadi nafas kehidupan bagi jutaan orang di Tanah Air.

Dukungan masif di media sosial hingga perlakuan istimewa saat ia berkunjung ke Jakarta menjadi bukti nyata. Diks bahkan sering pulang dengan koper tambahan berisi hadiah dari para suporter.

"Anda harus mengerti bahwa di Indonesia ada begitu banyak orang dan mereka bernapas sepak bola, mereka mencintai sepak bola," jelas eks pemain FC Copenhagen tersebut.

"Di hotel di Jakarta, saat saya di sana, saya kembali dengan koper lain berisi hadiah yang mereka berikan. Ini dunia yang sama sekali berbeda," ungkapnya takjub.

4 dari 4 halaman

Belum Fasih Bahasa Indonesia

Meski memiliki darah Indonesia dan sudah menjadi bagian dari Skuad Garuda, Kevin Diks mengaku belum lancar berbahasa Indonesia. Komunikasi di tim nasional pun disepakati menggunakan bahasa Inggris agar adil bagi semua pemain.

Hal ini dilakukan karena banyak pemain diaspora yang lahir di Belanda dan belum fasih bahasa Indonesia. Kesepakatan ini diambil demi menjaga kekompakan tim tanpa ada sekat bahasa.

"Kami sepakat untuk itu (bahasa Inggris), karena ada banyak pemain yang lahir di Indonesia, jadi mereka berbicara bahasa Indonesia, dan tentu saja kami juga memiliki bahasa Belanda," terang Diks.

"Namun saya pikir banyak pemain mencoba belajar bahasa Indonesia, jadi itu mempermudah," tutupnya.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL