
Bola.net - - Liverpool berhasil meraih gelar Liga Champions keenam mereka setelah mengalahkan Tottenham Hotspur 2-0 pada partai final di Wanda Metropolitano, Madrid, Minggu (2/6) dini hari WIB. Dua gol kemenangan Liverpool lahir lewat aksi Mohamed Salah dan Divock Origi.
Trofi itu sangat berharga bagi The Reds. Setelah gagal menjuarai Premier League musim ini - dan gagal jadi juara Liga Champions musim lalu - akhirnya mereka mampu mewujudkan mimpi di Eropa.
Liverpool membuktikan diri sebagai tim terbaik di Eropa. Perkembangan mereka akhirnya berbuah. Jurgen Klopp bakal jadi Ayah yang sangat bangga.
Sesuai prediksi, final Liga Champions selalu menyimpan kejutan. Hanya kejutan di final kali ini tidak begitu menyenangkan: gaya bermain pragmatis Liverpool, cenderung defensif.
Pun demikian, bagaimanapun taktik parkir bus itu sukses melahirkan trofi. Liverpool jadi juara, tidak penting bagaimana caranya. Juga, laga itu menghasilkan 4 pelajaran berharga yang wajib bolaneters pahami di bawah ini:
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Origi, Pemain untuk Panggung Besar
Divock Origi bukan bagian dari trio penyerang utama Liverpool, dia juga tidak bermain sejak menit awal pada pertandingan tersebut. Namun, perannya sangat final dalam klimaks Liverpool di laga pamungkas.
Dia mencetak dua gol yang dalam comeback impresif atas Barcelona di semifinal. Itu sudah luar biasa, tetapi dia menambah catatan impresifnya di final melawan Tottenham.
Origi datang dari bangku cadangan, bermain, dan mencetak gol kedua Liverpool. Gol itu tiba di menit ke-87, yang berarti mengunci kemenangan Liverpool dan mengakhiri perlawanan Tottenham.
All-English Final yang Layu
Saat Liverpool dan Tottenham memastikan satu spot di partai final, semua menduga laga bakal berjalan sepanas Premier League. Sayangnya, yang terjadi justru sebaliknya. Final kali ini merupakan salah satu final paling membosankan.
Hal ini lantaran pendekatan Liverpool demi trofi. The Reds bermain defensif, pragmatis, khususnya selah mencuri gol cepat di awal. laga.
Bagaimanapun, permainan seperti itu berhasil mempersembahkan trofi. Tak ada yang salah dengan parkir bus.
Pertaruhan Kane Merugikan
Harry Kane baru saja pulih dari cedera, dia belum pernah bermain dalam pertandingan yang sesungguhnya sejak kondisinya pulih. Namun, Mauricio Pochettino bertaruh dengan memainkan kane sejak awal.
Perjudian itu harus dibayar mahal, Kane tampil di bawah standar. Dia sulit mendapatkan bola, dan sulit memanfaatkannya ketika diberi kesempatan.
Kane tidak berkutik di bawah kawalan Virgil van Dijk. Dia bahkan tidak terlibat pada ancaman-ancaman terbaik Liverpool. Hanya Son Heung-Min yang berulang kali mengancam gawang Alisson Becker.
Pembalasan Salah
Mohamed Salah meninggalkan lapangan bersama cucuran air mata pada final Liga Champions musim lalu. Kala itu, dia hanya bisa bermain 30 menit sebelum tabrakan dengan Sergio Ramos yang berakibat pada cedera bahu. Liverpool gagal jadi juara.
Kini, Salah berhasil membayar kekecewaan itu dengan gol pembuka di final melawan Tottenham. Benar, gol itu hanya gol penalti, Salah mungkin tidak terlibat pada proses penalti tersebut.
Biar begitu, gol tetaplah gol. Gol di menit ke-2 itu mengubah segalanya. Mentalitas skuad Tottenham goyah, Liverpool memanfaatkannya dengan baik.
Baca Juga:
- Sekarang, Liverpool Lebih Elit Daripada Barcelona dan Bayern Munchen
- Liverpool Jadi Juara Liga Champions, Mourinho: Permainan Buruk!
- Virgil van Dijk, Pemain Terbaik Final Liga Champions 2018/2019
- Liverpool Jadi Juara Liga Champions dengan Taktik Parkir Bus Ala Mourinho
- Hentikan Dominasi Cristiano Ronaldo, Lionel Messi Predator Tertajam UCL 2018/2019
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Pindah ke Real Madrid? Begini Jawaban Duvan Zapata
Liga Italia 2 Juni 2019, 23:18 -
Kritik Mourinho: Harry Kane 'Hilang' di Final Liga Champions
Liga Champions 2 Juni 2019, 20:45 -
Liverpool Menang UCL, Para Mantan pun ikut Senang
Liga Champions 2 Juni 2019, 16:29 -
Jurgen Klopp Mengaku Paham Apa yang Dirasakan Skuat Tottenham
Liga Champions 2 Juni 2019, 15:48
LATEST UPDATE
-
Daftar Skuad Timnas Inggris Terbaru: Tanpa Bellingham, Foden, dan Grealish
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 21:46 -
Blak-Blakan! Ini Pengakuan Antony Soal Perlakuan Tidak Menyenangkan di MU
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 20:55 -
Membership Eksklusif Beauty & Wellness Hadir Lagi di FimelaXclusive Batch 3!
Lain Lain 3 Oktober 2025, 20:02 -
Eliano Reijnders Optimistis Timnas Indonesia Bisa Tembus Piala Dunia 2026
Tim Nasional 3 Oktober 2025, 18:39 -
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV, MOJI, dan Vidio, 4-5 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:47 -
Hansi Flick Dorong Barcelona Rekrut Bintang Bayern Sebelum Liverpool
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 17:32 -
Dilema Kiper Inter Milan: Dua dari Tiga Penjaga Gawang Kontraknya Segera Berakhir
Liga Italia 3 Oktober 2025, 17:09 -
Jadwal Lengkap Premier League 2025/2026 Live di SCTV dan Vidio
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:03 -
Jadwal Serie A Pekan Ini, 4-6 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 16:36 -
Incaran Harbolnas 10.10: Kenali Ciri Khas 6 Merek Batik Pria Premium Ini
News 3 Oktober 2025, 16:33 -
Jadwal La Liga Pekan Ini, 4-6 Oktober 2025
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:16
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR