
Bola.net - Achraf Hakimi berdiri tegak di tengah lapangan Allianz Arena, dengan senyum lebar dan trofi Liga Champions dalam genggamannya. Di malam bersejarah itu, dia bukan hanya pencetak gol pembuka, tapi juga simbol dari keberhasilan sebuah misi panjang.
"Sejak saya datang ke klub ini, tujuannya jelas: memenangkan trofi ini – mencatat sejarah," ujar Hakimi kepada Sky Sport. Kutipan itu seolah menjadi penutup sempurna untuk perjalanan empat tahun yang penuh ambisi.
PSG akhirnya merebut mahkota Liga Champions pertamanya dengan kemenangan 5-0 atas Inter Milan. Gol-gol dari Hakimi, Desire Doue (dua gol), Khvicha Kvaratskhelia, dan Senny Mayulu menjadikan malam di Munich sebagai milik mereka sepenuhnya.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Dari Milan ke Paris: Jejak Langkah Menuju Puncak
Hakimi bergabung dengan PSG pada Juli 2021 usai ditebus dari Inter Milan dengan mahar awal €60 juta. Kepindahan itu menjadi tonggak besar dalam kariernya, bukti bahwa dia siap bersaing di level tertinggi sepak bola Eropa.
Sejak debutnya di Ligue 1, Hakimi langsung mencuri perhatian dengan gol ke gawang Troyes. Musim perdananya ditutup dengan gelar Ligue 1, melanjutkan rentetan kesuksesan setelah sebelumnya menjuarai Serie A bersama Inter.
Di Paris, Hakimi berkembang jadi bek sayap modern yang komplet. Fleksibilitas dan konsistensinya membuatnya jadi andalan, dan proyek jangka panjang PSG disokong oleh perpanjangan kontraknya hingga 2029.
Gol yang Menandai Sebuah Transisi
Final melawan Inter Milan bukan momen biasa bagi Hakimi. Dia hanya semusim bermain di sana, tapi cukup untuk memahami arti seragam biru-hitam yang malam itu jadi lawan. Pada menit ke-12, ia membuka pesta PSG dengan ketenangan luar biasa.
Tanpa selebrasi berlebihan, ekspresi Hakimi lebih menunjukkan rasa lega. Dia seperti menyelesaikan apa yang telah dimulai sejak pertama kali tiba di Paris – sebuah babak yang akhirnya mencapai klimaks.
Final ini adalah panggung ideal bagi Hakimi – mencetak gol, menjadi juara, dan mewujudkan mimpi yang dia kejar sejak tiba di Paris. Tak lagi sekadar bagian dari sejarah PSG, Hakimi kini adalah salah satu tokoh utamanya.
Pilar Baru dalam Sejarah PSG
Kini, Hakimi masuk dalam barisan legenda PSG. Perannya tidak sebatas di atas lapangan, tapi juga sebagai pemain yang membantu mengubah citra klub dari 'tim bertabur bintang' menjadi 'tim juara Eropa'.
Dengan usia yang masih di akhir 20-an, masa depannya masih panjang. Dia diprediksi akan menjadi fondasi utama PSG di era baru, pascajuara Liga Champions pertama mereka.
Performa konsisten dan trofi paling bergengsi di level klub menandai tonggak penting dalam kariernya. Namun, jika kita mengenal Hakimi, kita tahu: ini baru awal dari sesuatu yang lebih besar.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Istanbul dan Munich: Dua Kota, Satu Luka Nerazzurri
Liga Champions 1 Juni 2025, 17:51 -
Donnarumma dan Malam Balas Dendam yang Manis di Allianz Arena
Liga Champions 1 Juni 2025, 17:00 -
Achraf Hakimi dan Perjalanan 4 Tahun yang Penuh Ambisi
Liga Champions 1 Juni 2025, 15:57
LATEST UPDATE
-
Dua Gol Haaland Tak Cukup Selamatkan Man City, Pertanda Belum Bisa Bangkit?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 06:59 -
Kevin De Bruyne Bungkam Kritik dengan 7 Sentuhan Ajaib di Liga Champions
Liga Champions 3 Oktober 2025, 06:49 -
Kylian Mbappe: Pemain dengan Kaki Api, Bebas Bergerak, dan Sangat Berbahaya!
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 05:51 -
Alisson Becker Cedera Parah, Liverpool Kehilangan Kiper Utama Cukup Lama!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 05:46 -
Terungkap! MU Hampir Bawa Pulang Solskjaer Sebelum Tunjuk Amorim sebagai Pelatih
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 05:41 -
David Silva Ungkap Impian Besar untuk Pep Guardiola, Apa Itu?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 05:36 -
Frank Lampard Angkat Coventry City, Dari Tim Terlupakan Jadi Penantang Promosi
Liga Inggris 2 Oktober 2025, 23:38
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR