
Bola.net - Musim 2024/2025 menjadi titik balik karier Ousmane Dembele. Winger asal Prancis yang dulu sering diragukan karena performa tidak konsisten, kini bersinar terang bersama Paris Saint-Germain (PSG). Klub ibukota Prancis itu menjadi tempat yang tepat untuk kebangkitannya.
Dembele tampil luar biasa dengan mencatat 33 gol dan 15 assist dalam 49 pertandingan. Prestasinya dibarengi empat gelar: Ligue 1, Piala Prancis, Liga Champions, dan Piala Super Prancis—membawa PSG kembali ke papan atas Eropa.
Kini, targetnya adalah Ballon d'Or. Dengan kontribusi sepanjang musim, impian itu bukan lagi hal mustahil. Ini bisa menjadi mahkota sempurna atas musim spektakulernya.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Final Liga Champions, Panggung Kematangan Dembele
Final Liga Champions melawan Inter Milan menjadi momen puncak bagi Dembele. Meski tidak mendominasi secara individu, perannya sangat krusial. Dua assist, pressing intens, dan kerja keras di sayap membuktikan kematangannya.
Dari sisi kiri, umpan silang presisinya menghasilkan gol untuk Bradley Barcola. Dia juga terlibat dalam gol pembuka Achraf Hakimi, bahkan memberi assist backheel yang memicu gol ketiga PSG. Semua dilakukan dengan visi dan insting kelas dunia.
Dulu, Dembele sering dicap gagal memenuhi ekspektasi di Barcelona. Namun, di bawah asuhan Luis Enrique, dia menjelma menjadi pemain konsisten yang memahami perannya. Kebebasan dan kepercayaan yang diberikan pelatih membuatnya tampil maksimal.
Dukungan Luis Enrique untuk Dembele
Sepanjang musim, banyak yang mengatakan bahwa PSG bukan lagi tim bertabur bintang. Namun, satu nama selalu menonjol: Ousmane Dembele. Luis Enrique pun secara terbuka mendukungnya meraih Ballon d'Or.
"Saya ingin mengatakan, semua orang membicarakan Ballon d'Or, tapi saya akan memberikannya kepada Ousmane Dembele," tegas Enrique, seperti dikutip FourFourTwo. "Dia menunjukkan kepemimpinan, kerendahan hati, dan kerja keras bertahan. Bukan hanya soal gol, tapi pressing-nya juga luar biasa."
Pujian pelatih itu membuktikan betapa Dembele kini dihormati. Dia tak lagi sekadar talenta mentah, melainkan simbol evolusi dan dedikasi.
Persaingan Ketat dengan Lamine Yamal
Dengan musim sebrilian ini, Dembele resmi masuk bursa Ballon d'Or 2025. Namun, jalan menuju penghargaan itu tidak mudah. Salah satu pesaing terberatnya adalah Lamine Yamal, remaja ajaib Barcelona.
Persaingan mereka bisa makin panas di semifinal UEFA Nations League, saat Prancis berhadapan dengan Spanyol. Pertandingan itu bisa menjadi penentu bagi para pemilih Ballon d'Or. Satu penampilan gemilang bisa mengubah segalanya.
Selain itu, Piala Dunia Antarklub di AS juga menjadi ajang pembuktian. Bagi Dembele, setiap pertandingan adalah kesempatan untuk memperkuat klaimnya sebagai pemain terbaik musim ini.
Dembele: Kisah Kebangkitan yang Inspiratif
Perjalanan Dembele adalah cerita tentang kesempatan kedua. Dulu, dia sering dicap rapuh dan tidak konsisten. Kini, dia menjadi pilar penting salah satu tim terbaik dunia.
Yang menarik, transformasinya tidak menghilangkan ciri khasnya. Dembele tetap dribbler gesit dengan kreativitas alami. Bedanya, dia kini menambahkan kedewasaan, keputusan cerdas, dan jiwa pemimpin.
Di Munich, PSG menaklukkan Eropa. Bersamaan dengan itu, Dembele mendekati pengakuan individu tertinggi. Tidak setiap pemain bisa memenangkan Liga Champions—apalagi menjadi kandidat kuat Ballon d'Or.
Babak Baru dalam Karier Dembele
Sepak bola selalu memberi ruang bagi mereka yang pantang menyerah. Ousmane Dembele membuktikannya dengan meraih kesempatan itu.
Musim ini adalah miliknya, bukan karena sempurna, tapi karena dia terus menjawab tantangan. Dari pemain yang dulu dicemooh, kini dia menjadi simbol kebangkitan.
Ballon d'Or belum pasti, tapi satu hal jelas: Dembele telah menulis babak baru. Bisa jadi, penghargaan itu akan menjadi mahkota terindah dalam kariernya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Istanbul dan Munich: Dua Kota, Satu Luka Nerazzurri
Liga Champions 1 Juni 2025, 17:51
-
Donnarumma dan Malam Balas Dendam yang Manis di Allianz Arena
Liga Champions 1 Juni 2025, 17:00
-
Achraf Hakimi dan Perjalanan 4 Tahun yang Penuh Ambisi
Liga Champions 1 Juni 2025, 15:57
LATEST UPDATE
-
Prediksi Timnas Indonesia U-22 vs Mali 18 November 2025
Tim Nasional 17 November 2025, 17:54
-
Pertahanan Solid Persib Bandung Jadi Kunci Sukses di BRI Super League dan Pentas Asia
Bola Indonesia 17 November 2025, 17:48
-
Timnas Spanyol Menggila! Belum Terkalahkan di 30 Laga Sejak Awal 2023
Piala Dunia 17 November 2025, 17:05
-
Berubah Pikiran, Manchester United Bakal Lepas Joshua Zirkzee di Januari 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 16:40
-
Eks Chelsea Ini Bakal Gabung Manchester United di Januari 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 16:22
-
Nasib Tragis 2 Raksasa Afrika: Ketika Nigeria dan Kamerun Gagal ke Lolos Piala Dunia 2026
Piala Dunia 17 November 2025, 16:20
-
Gerard Pique Yakin Timnas Indonesia Suatu Hari Nanti Bakal Lolos ke Piala Dunia
Tim Nasional 17 November 2025, 16:16
-
3 Makanan Indonesia Terfavorit Jay Idzes: Kelezatannya Bikin Kuliner Italia Pun Kalah
Bolatainment 17 November 2025, 16:10
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR