
Bola.net - Duel akbar akan tersaji di Liga Champions tengah pekan ini yang mempertemukan Manchester City melawan Napoli. Pertandingan ini diprediksi akan berjalan sengit dan penuh adu taktik.
Jelang laga tersebut, Manchester City datang dengan modal kepercayaan diri tinggi. Mereka baru saja menghajar rival sekotanya, Manchester United, dengan skor telak 3-0 di Etihad Stadium.
Akan tetapi, kemenangan besar itu ternyata tidak sepenuhnya sempurna. Laga Derby Manchester tersebut justru secara tidak langsung mengungkap beberapa celah yang bisa dimanfaatkan oleh lawan.
Skuad asuhan Antonio Conte diyakini telah mengamati dengan saksama pertandingan tersebut. Mereka tentu mencari cara untuk bisa melakukan apa yang gagal dilakukan oleh Manchester United.
Dari analisis laga derby, setidaknya ada tiga pelajaran berharga atau titik lemah yang bisa dieksploitasi Napoli untuk mencuri hasil positif dari lawatan mereka ke Inggris.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Era Dominasi Absolut Telah Berakhir

Perlu diakui, Manchester City saat ini bukanlah monster tak tersentuh seperti beberapa musim lalu. Tim yang memenangkan enam gelar dalam tujuh musim itu kini menunjukkan sisi yang lebih manusiawi.
Era keemasan yang diisi oleh para pemain elite di puncak kariernya seperti Kevin De Bruyne, Sergio Aguero, dan David Silva telah berlalu. Musim lalu, mereka bahkan hanya finis di peringkat ketiga, pencapaian terendah sejak musim 2016-17.
Meski masih dihuni pemain kelas dunia seperti Erling Haaland, The Citizens tidak lagi terlihat seperti Goliath yang mustahil dikalahkan. Musim ini saja, mereka sudah menelan dua kekalahan dari Brighton dan Spurs.
Bahkan saat melawan United, mereka sempat terlihat tidak nyaman di beberapa periode permainan. Artinya, jika Napoli bisa bermain lepas dan mengambil keuntungan saat City lengah, membawa pulang setidaknya satu poin bukanlah hal yang mustahil.
Senjata Baru Counter Attack, Bisa Jadi Bumerang?

Salah satu perubahan paling signifikan dari gaya main City adalah pergeseran dari dominasi penguasaan bola ke serangan balik yang mematikan. Taktik ini terbukti efektif saat melawan Manchester United.
Dalam laga tersebut, justru Manchester United yang mencatatkan penguasaan bola lebih banyak. City memilih untuk bertahan lebih dalam setelah unggul dan memanfaatkan kecepatan para pemain sayap seperti Jeremy Doku untuk menghukum lawan.
Di sinilah Napoli bisa membalikkan keadaan. Alih-alih memaksakan diri menyerang, skuad Conte bisa memberikan City "rasa dari obat mereka sendiri" dengan membiarkan mereka menguasai bola dan bersiap melancarkan serangan balik cepat.
Terlebih lagi, Napoli memiliki Rasmus Hojlund di lini serang yang sangat mahir dalam mencari ruang di belakang pertahanan lawan. Pengalaman dan kecepatannya bisa menjadi senjata rahasia untuk mengejutkan lini belakang The Citizens.
Krisis Kedalaman Skuad dan Keuntungan Waktu Istirahat

Faktor non-teknis juga bisa menjadi penentu hasil akhir pertandingan krusial ini. Saat ini, Manchester City tengah dihantam badai cedera yang membuat sejumlah pemain penting harus menepi.
Nama-nama seperti John Stones, Mateo Kovacic, hingga rekrutan musim panas Rayan Ait Nouri dan Rayan Cherki masih belum bisa tampil. Hal ini membuat bangku cadangan City tidak memiliki banyak opsi pembeda yang bisa mengubah jalannya laga.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan Napoli yang memiliki keuntungan berharga. Mereka punya waktu istirahat satu hari lebih banyak setelah melakoni laga melawan Fiorentina pada hari Sabtu kemarin.
Faktor kebugaran ini bisa menjadi krusial, terutama di babak kedua. Napoli dapat memanfaatkan stamina para pemainnya yang lebih prima untuk menekan City yang mungkin mulai kelelahan setelah menjalani laga derby yang intens.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Derby Manchester: Derby Rasa Laga Persahabatan!
Liga Inggris 15 September 2025, 22:56
-
Manchester United Bertahan dengan Ruben Amorim di Tengah Awal Musim Buruk
Liga Inggris 15 September 2025, 22:18
-
Wayne Rooney: Manchester United Semakin Memburuk Bersama Ruben Amorim
Liga Inggris 15 September 2025, 21:48
-
Pep Guardiola Lebih Baik dari Ferguson hingga Ancelotti, Ini Buktinya
Liga Inggris 15 September 2025, 20:55
-
Amorim Diminta Rombak Total Lini Tengah MU: Mainoo Harus Starter, Ngapain Mainkan Sesko?
Liga Inggris 15 September 2025, 16:30
LATEST UPDATE
-
Diskon Tiket Pesawat untuk Natal dan Tahun Baru, Penerbangan Dimulai 22 Desember 2025
News 17 November 2025, 14:35
-
Nestapa Pecco Bagnaia, Akui 2025 Musim Terburuknya di MotoGP: Tapi Saya Nggak Boleh Marah!
Otomotif 17 November 2025, 14:31
-
Italia Dibantai Norwegia di San Siro, Ini Pengakuan Pahit Locatelli
Piala Dunia 17 November 2025, 13:23
-
Gacor di Timnas Inggris, Harry Kane Lampaui Rekor Gol Pele
Piala Dunia 17 November 2025, 12:26
-
Apakah Portugal Lebih Baik Tanpa Cristiano Ronaldo? Ini Jawaban Roberto Martinez
Piala Dunia 17 November 2025, 12:12
-
Jadwal Live Streaming Formula 1 Las Vegas 2025 di Vidio, 21-23 November 2025
Otomotif 17 November 2025, 11:47
-
Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lupa Dukung Pembalap Jagoanmu!
Otomotif 17 November 2025, 11:47
-
Otomotif 17 November 2025, 11:47

-
Akhirnya! Lisandro Martinez Bakal Comeback di MU Pekan Ini?
Liga Inggris 17 November 2025, 11:44
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR