
Bola.net - Mimpi Inter Milan untuk menutup musim 2024/2025 dengan gemilang di Liga Champions harus kandas. Bertanding di Allianz Arena, Munich, pada Minggu (1/6) malam waktu setempat, pasukan Simone Inzaghi dipaksa menyerah telak 0-5 dari PSG dalam laga final.
Kekalahan ini tidak hanya menyakitkan secara emosional bagi pendukung Inter, tetapi juga tercatat sebagai kekalahan paling telak dalam sejarah final kompetisi Eropa. Berdasarkan data Opta, selisih lima gol pada laga ini menjadi yang terbesar dalam final satu leg di ajang-ajang besar Eropa.
"PSG vs Inter menjadi final dengan margin skor terbesar (lima gol) dalam sejarah kompetisi utama Eropa yang dimainkan satu pertandingan," tulis Opta melalui akun X resmi mereka.
Inter menorehkan catatan kelam, menggantikan Barcelona sebagai pemegang rekor kekalahan terbesar di final Liga Champions. Sebelumnya, Barcelona takluk 0-4 dari AC Milan pada final tahun 1994.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Awal Buruk, Akhir Tragis
Sejak awal laga, Inter sudah menunjukkan tanda-tanda kesulitan. Ironisnya, gol pembuka PSG dicetak oleh mantan pemain mereka, Achraf Hakimi, pada menit ke-12. Delapan menit berselang, Desire Doue menggandakan keunggulan Les Parisiens dan memperparah kondisi Inter yang tampak kehilangan arah.
Performa Inter di babak pertama benar-benar di bawah standar. Faktor ini membuat Inter kehilangan kendali permainan dan kesulitan mendapatkan momen untuk bangkit.
"Kami mengawali pertandingan dengan pendekatan yang buruk, kebobolan lebih dulu, lalu bermain terlalu terbuka, membuat PSG leluasa," kata pelatih Simone Inzaghi, dikutip dari Sky Sports Italia.
Alih-alih bangkit di babak kedua, Inter justru tampil lebih buruk. PSG yang ditangani Luis Enrique tampil sangat dominan dan menambah tiga gol tambahan tanpa balas. Skor 5-0 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan, menegaskan keperkasaan wakil Ligue 1 di panggung final.
Musim Tanpa Gelar Bagi Nerazzurri
Kekalahan telak ini menutup musim Inter Milan dengan tangan hampa. Padahal, mereka sempat difavoritkan merebut Scudetto di Serie A dan tampil meyakinkan di Eropa hingga melangkah ke final. Sayangnya, kegagalan di Munich menjadi noda yang sulit dilupakan dalam sejarah klub.
Meski begitu, perjuangan Inter belum sepenuhnya selesai. Mereka masih punya agenda penting dalam waktu dekat, yakni tampil di Piala Dunia Antarklub sebagai wakil Italia.
"Kekalahan menyakitkan ini tentu meninggalkan rasa pahit yang luar biasa. Namun, itu tidak menghapus perjalanan luar biasa yang sudah kami tempuh hingga mencapai titik ini," ujar Inzaghi.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Istanbul dan Munich: Dua Kota, Satu Luka Nerazzurri
Liga Champions 1 Juni 2025, 17:51 -
Donnarumma dan Malam Balas Dendam yang Manis di Allianz Arena
Liga Champions 1 Juni 2025, 17:00 -
Achraf Hakimi dan Perjalanan 4 Tahun yang Penuh Ambisi
Liga Champions 1 Juni 2025, 15:57
LATEST UPDATE
-
Prediksi Chelsea vs Liverpool 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:08 -
Oliver Glasner Tidak akan Pikir Dua Kali untuk Gabung MU!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:52 -
Inilah Deretan Laga yang Harus Dijalani Liverpool Tanpa Alisson
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:51 -
Prediksi Inter Milan vs Cremonese 4 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:48 -
Didesak Boikot Israel dari Piala Dunia 2026, Begini Respon FIFA
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 10:40 -
Hasil FP1 MotoGP Mandalika 2025: Luca Marini dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 3 Oktober 2025, 10:40 -
Misteri Senne Lammens di MU: Sebenarnya Kiper Utama atau Pelapis Sih?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:36 -
Mengapa Transfer Robert Lewandowski ke AC Milan Tak Semudah yang Dibayangkan?
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:35
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR