
Bola.net - 5 Mei 2009, tepat 11 tahun lalu, Cristiano Ronaldo pernah memorakporandakan pertahanan Arsenal dengan tendangan bebas jarak jauh dan serangan balik cepat. Ronaldo mengajari apa artinya bermain laga sebesar semifinal Liga Champions.
Musim itu memang salah satu musim terbaik Ronaldo saat masih mengenakan kostum Manchester United. Setan Merah berhasil menjuarai Premier League dan melaju apik di Liga Champions.
Kemenangan dua leg atas Asenal memuluskan langkah mereka ke final. Sayangnya, Setan Merah takluk 0-2 dari Barcelona di partai pemungkas. Kekalahan itu pantas diterima. Bahkan Sir Alex Ferguson angkat topi terhadap permainan Barca.
Laga final itu sudah terlalu sering diulas, sebab itu kali ini Bola.net ingin mengingat kembali pertandingan semifinal yang tak kalah seru, yakni saat MU menyingkirkan Arsenal dengan agregat 4-1.
Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Menang Tipis di Leg Pertama
Dua tim kuat Inggris bertemu di semifinal Liga Champions. Artinya bakal ada duel khas Premier League, tapi di level yang lebih tinggi.
MU bermain sebagai tuan rumah terlebih dahulu. Menjamu Arsenal di Old Trafford, Setan Merah cukup kesulitan menyuguhkan permainan terbaiknya. Trio Ronaldo-Tevez-Rooney tidak cukup mendapatkan suplai bola.
Beruntung MU bisa mencetak satu gol lewa aksi John O'Shea di menit ke-17. Setan Merah hanya menang tipis 1-0, tapi setidaknya membawa modal kemenangan saat menyambangi Arsenal di leg kedua.
Duel leg kedua inilah yang berjalan seru dan jadi panggung Ronaldo.
Aksi Ronaldo di Leg Kedua
Ronaldo sepertinya tidur nyenyak pada malam sebelum pertandingan itu. Betapa tidak, Ronaldo benar-benar menyuguhkan permainan level tinggi di kandang Arsenal.
Dia mencetak gol kedua MU di menit ke-11 lewat tendangan bebas jarak jauh, nyaris dari tengah lapangan. Tidak ada yang menduga Ronaldo bakal menembak dari jarak sejauh itu.
Ronaldo mengambil ancang-ancang khas dirinya, lalu menendang bola dengan teknik knuckleball. Bola meluncur begitu kencang, seperti roket menghujam gawang The Gunners tanpa mampu dibendung Almunia.
✅ Long-range free-kick
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) May 5, 2020
✅ Devastating counterattack
🔥 Cristiano Ronaldo double #OTD in 2009#UCL | #OnThisDay | @ManUtd pic.twitter.com/KKJWk37O66
Serangan Balik Cepat
Aksi Ronaldo tidak berhenti di situ. Dia berperan penting pada gol ketiga MU yang juga mengakhiri harapan Arsenal.
Ronaldo memulai serangan balik cepat dengan memberikan bola pada Park Ji-Sung. Winger Korea Selatan ini kemudian memberikan umpan melebar untuk Wayne Rooney yang berlari kencang di sisi kiri.
Rooney mengontrol bola dengan baik, berlari menembus kotak penalti. Di saat yang sama, Ronaldo berlari kesetanan di sayap kanan. Tidak ada pemain Arsenal yang mampu menyamai kecepatan Ronaldo.
Ronney melihat itu, lantas menyodorkan umpan ke dalam kotak penalti. Tentu, Ronaldo menyambutnya dengan tembakan keras untuk menjebol gawang Almunia kedua kalinya.
Bisa Bikin 5 Gol
Pertandingan itu berubah jadi Cristiano Ronaldo Show. Arsenal tidak berkutik. Pada saat itulah bek-bek The Gunners memahami standar yang diperlukan untuk menjuarai Liga Champions.
Ronaldo bisa saja mencetak lima gol, meski akhirnya berakhir dengan dua gol -- keduanya luar biasa. Sampai saat ini, gol tendangan bebas Ronaldo masih dianggap sebagai salah satu yang terbaik di kompetisi tersebut.
Nahasnya, permainan impresif Ronaldo pada laga ini adalah salah satu persembahan terakhirnya untuk fans MU. Pada musim panas 2009, dia memutuskan untuk angkat kaki ke Real Madrid.
Gagal di Final
Tampil apik kontra Arsenal mungkin membuat MU dan Ronaldo lengah. Pada duel kontra Barca di final, MU tidak berkutik menghadapi dominasi pasukan Pep Guardiola. Duel inilah salah satu pertemuan pertama Ronaldo vs Lionel Messi di lapangan.
Partai pemungkas ini juga jadi titik perubahan dominasi sepak bola. Dari MU ke Barcelona, dari Ronaldo ke Messi, dan dari Premier League ke La Liga.
Bertahun-tahun sebelumnya, Premier League rutin menyumbang tim mereka di semifinal dan final Liga Champions. Namun, segalanya berubah setelah musim panas 2009. Ronaldo ke Madrid dan La Liga menjelma jadi liga terkuat di dunia.
Gol Ronaldo ke gawang Arsenal pada 5 Mei 2009 itu tidak hanya jadi perpisahan Ronaldo. Gol itu pun menandai akhir masa MU sebagai tim yang hebat dalam serangan balik.
Sumber: Liga Champions
Baca ini juga ya!
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ketika Barcelona Bertekuk Lutut di Hadapan Para Gladiator Roma
Liga Champions 5 Mei 2020, 16:49
LATEST UPDATE
-
Prediksi Chelsea vs Liverpool 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:08 -
Oliver Glasner Tidak akan Pikir Dua Kali untuk Gabung MU!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:52 -
Inilah Deretan Laga yang Harus Dijalani Liverpool Tanpa Alisson
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:51 -
Prediksi Inter Milan vs Cremonese 4 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:48 -
Didesak Boikot Israel dari Piala Dunia 2026, Begini Respon FIFA
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 10:40 -
Hasil FP1 MotoGP Mandalika 2025: Luca Marini dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 3 Oktober 2025, 10:40 -
Misteri Senne Lammens di MU: Sebenarnya Kiper Utama atau Pelapis Sih?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:36 -
Mengapa Transfer Robert Lewandowski ke AC Milan Tak Semudah yang Dibayangkan?
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:35
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR