
Bola.net - Teriakan meledak di seantero Giuseppe Meazza ketika Francesco Acerbi menggetarkan jala di detik-detik akhir waktu normal. Barcelona yang sempat mencium aroma final justru terjerembab dalam mimpi buruk di kota mode. Inter Milan tidak hanya bertahan, tapi bangkit dan menggila, mengukir kisah 7-6 yang akan hidup dalam ingatan para tifosi.
Gol-gol dramatis, adu kecepatan taktik, dan penyelamatan-penyelamatan luar biasa menjadi warna dari dua leg semifinal Liga Champions musim ini. Simone Inzaghi, yang dalam tiga tahun terakhir membawa stabilitas, akhirnya mengantarkan Inter ke puncak kompetisi Eropa. Di Allianz Arena, satu laga lagi menanti: final.
Namun, sebelum menatap duel hidup-mati itu, ada dua nama besar yang kemungkinan akan berdiri di seberang lapangan: PSG atau Arsenal. Dua klub dengan sejarah dan wajah yang berbeda, tapi punya satu kesamaan—belum pernah bertemu Nerazzurri di final kompetisi resmi.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
PSG: Musuh Baru yang Sudah Pernah Dikenal

Meskipun belum pernah bersua dalam ajang resmi, Inter dan PSG bukanlah dua nama yang benar-benar asing. Mereka pernah beradu taktik dalam laga persahabatan yang tetap menyisakan gengsi. Pertemuan pertama terjadi pada musim panas 2019 di Makau.
Saat itu, Inter masih di bawah komando Antonio Conte dan PSG diasuh Thomas Tuchel. Laga berakhir dramatis, dengan Inter menyamakan skor di detik terakhir melalui Samuele Longo. Adu penalti dimenangi Inter 6-5, memberi semangat bagi proyek baru mereka saat itu.
Pertemuan kedua berlangsung di Jepang, Agustus 2023. Inter kali ini milik Simone Inzaghi, sedangkan PSG dipoles Luis Enrique. Meski tertinggal lebih dulu lewat gol Vitinha, Inter mampu membalikkan keadaan lewat gol-gol Sebastiano Esposito dan Stefano Sensi di pengujung babak kedua. Sinyal kuat bahwa mereka makin matang.
Arsenal: Rival Lama yang Kini Tak Lagi Sama

Dengan Arsenal, catatan Inter lebih beragam dan menyimpan luka lama. Musim 2003/04 menjadi saksi ketika Inter dipermalukan di kandang sendiri oleh generasi emas The Gunners. Skor telak 1-5 di San Siro menyisakan luka yang tak mudah dilupakan.
Di sisi lain, Inter sempat membuat kejutan saat menang 3-0 di Highbury dalam laga pembuka grup. Nama-nama seperti Cruz, van der Meyde, dan Martins bersinar, menunjukkan bahwa Inter juga bisa menaklukkan panggung Eropa. Namun, kehancuran di laga kedua meredam optimisme itu.
Dua dekade kemudian, Inter membalas. Dalam fase liga musim ini, penalti Hakan Calhanoglu memberi kemenangan tipis 1-0 atas Arsenal. Laga itu menunjukkan sisi pragmatis Inter yang matang: bertahan dengan kokoh, mencuri momen, lalu menutup rapat ruang. Sebuah kemenangan yang dibangun dari disiplin, bukan sekadar keberuntungan.
Menatap Final: Warisan, Momentum, dan Reuni Emosi

Final Liga Champions bukan hanya soal gelar, tapi juga panggung warisan. Bagi Inter, ini adalah kesempatan untuk memperpanjang tradisi juara Eropa yang terakhir mereka cicipi pada 2010.
Jika bertemu PSG, akan ada nuansa teka-teki: dua tim besar yang belum benar-benar menguji satu sama lain di laga kompetitif. Namun, jika Arsenal yang lolos, maka final akan menjadi ajang reuni—penuh dengan memori, dendam lama, dan mungkin penebusan.
Apa pun hasilnya, satu hal sudah pasti. Nerazzurri telah membuktikan bahwa mereka bukan hanya tim masa lalu, tapi juga bagian dari masa depan sepak bola Eropa. Kini, satu langkah terakhir menanti di bawah langit Munich yang siap menjadi saksi perjuangan mereka.
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Dari Wina ke Munchen: Jalan Panjang Inter Menuju Final Liga Champions Ke-7
- Menghayati Peran Supersub Seperti Davide Frattesi
- Dari Penyelamatan Sommer ke Gol Frattesi: Jalur Epik dan Heroik Inter Milan ke Final Liga Champions
- Inter Milan ke Final Liga Champions: Lamine Yamal si Jenius dan Pentingnya Angle Ke-4 VAR
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Link Live Streaming PSG vs Arsenal - Liga Champions/UCL
Liga Champions 7 Mei 2025, 23:00
LATEST UPDATE
-
Eks Chelsea Ini Bakal Gabung Manchester United di Januari 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 16:22
-
Nasib Tragis 2 Raksasa Afrika: Ketika Nigeria dan Kamerun Gagal ke Lolos Piala Dunia 2026
Piala Dunia 17 November 2025, 16:20
-
Gerard Pique Yakin Timnas Indonesia Suatu Hari Nanti Bakal Lolos ke Piala Dunia
Tim Nasional 17 November 2025, 16:16
-
3 Makanan Indonesia Terfavorit Jay Idzes: Kelezatannya Bikin Kuliner Italia Pun Kalah
Bolatainment 17 November 2025, 16:10
-
Sinyal Pulang Sandro Tonali ke AC Milan Makin Kuat, Ada Klaim Mengejutkan dari Italia
Liga Italia 17 November 2025, 16:07
-
Sir Alex Ferguson Dukung Penuh Ruben Amorim, Doakan Sang Junior Sukses di MU!
Liga Inggris 17 November 2025, 16:07
-
Striker Legendaris MU Beri Wejangan ke Benjamin Sesko Agar Lebih Tokcer, Apa Isinya?
Liga Inggris 17 November 2025, 15:46
-
Inikah Pengganti Altay Bayindir di Skuad Manchester United di 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 15:31
-
Sesko Cedera, MU Impor Striker Lagi dari Jerman?
Liga Inggris 17 November 2025, 15:18
-
Liverpool Dikabarkan Sudah Buka Negosiasi Untuk Gelandang yang Diincar Man United Ini
Liga Inggris 17 November 2025, 15:07
-
Jadwal Lengkap Turnamen Bulu Tangkis BWF 2025: Ayo, Dukung Indonesia!
Bulu Tangkis 17 November 2025, 15:06
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR