
Bola.net - Sejarah memang tak pernah diam. Dia menyimpan luka serta kejayaan dengan kadar yang sama, dan Inter Milan tahu persis rasanya. Ketika mereka bersiap untuk kembali melawat ke tanah Spanyol, hantu-hantu masa lalu pun perlahan bangkit.
Kamis, 1 Mei 2025 dini hari nanti, Estadi Olimpic Lluis Companys akan jadi panggung leg pertama semifinal Liga Champions. Lawannya tak main-main: Barcelona, klub yang lebih dari sekali membuat Inter mencicipi pahitnya kegagalan.
Namun, ini bukan sekadar pertarungan antar dua tim besar. Ini adalah pertarungan Inter melawan sejarah—dan sejarah mereka di tanah Spanyol penuh kisah getir.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Rekor yang Berat di Negeri Matador

Bicara soal rekor, Inter punya catatan yang cukup kelam saat berjumpa klub-klub Spanyol. Dari 54 laga, mereka hanya menang 16 kali, imbang 14, dan kalah 24 kali.
Khusus laga tandang, statistiknya lebih suram: cuma tiga kemenangan dari 25 lawatan. Sisanya, empat kali imbang dan 18 kekalahan.
Dari angka-angka itu saja, sudah jelas betapa Inter tak pernah benar-benar nyaman di tanah Iberia.
Luka yang Masih Menganga

Laga terakhir Inter melawan tim Spanyol adalah mimpi buruk. Meski sempat unggul 2-0 secara agregat lewat gol Federico Dimarco, mereka akhirnya tersingkir oleh Atletico Madrid.
Kekalahan 1-2 di leg kedua musim lalu membawa duel ke adu penalti. Di sana, Inter kembali gagal, kalah 2-3 dan tersingkir dari babak 16 besar.
Itu menjadi bagian dari rangkaian suram, tiga kemenangan saja dari 18 laga terakhir melawan wakil La Liga.
Ingatan akan Final Cologne

Laga melawan Sevilla pada final Liga Europa 2020 jadi pengingat lain. Inter kalah 2-3 di Cologne meski tampil menyerang.
Hasil itu memperpanjang catatan buruk mereka di laga penting melawan tim Spanyol. Kemenangan atas Atletico di leg pertama musim lalu pun bahkan sekadar terasa sebuah selingan.
Kemenangan di kandang seperti sering jadi fatamorgana—karena ketika bermain di Spanyol, semuanya berubah.
Menembus Dinding Semifinal

Namun, tak semua cerita dari masa lalu bernada muram. Di semifinal, Inter justru punya memori manis.
Mereka menaklukkan AC Milan musim 2022/23 lewat agregat 3-0. Pada musim treble 2009/10, mereka bahkan membungkam Barcelona dengan agregat 3-2 di babak empat besar.
Dari sembilan partisipasi di semifinal kompetis ini, Inter menang enam kali dan kalah tiga kali.
Momentum dan Harapan Baru

Musim ini, Inter tampil meyakinkan sejak fase liga. Mereka menang enam kali, imbang sekali, dan hanya kalah sekali.
Di babak gugur, mereka menyingkirkan Feyenoord dan Bayern Munchen dengan cara yang cukup meyakinkan. Termasuk kemenangan penting 2-1 di Allianz Arena.
Catatan itu memberi sedikit cahaya—Inter menang sepuluh kali dari 19 laga tandang terakhir di Liga Champions.
Melawan Masa Lalu, Membangun Takdir

Pertandingan di Barcelona bukan sekadar semifinal. Ini adalah duel batin, antara klub yang ingin merobek catatan sejarah dan menulis lembaran baru.
Simone Inzaghi tahu, Inter tak bisa lagi hidup dalam bayang-bayang trauma Spanyol. Mereka harus menciptakan kemenangan yang membungkam masa lalu.
Jika sukses, malam di Estadi Olimpic Lluis Companys bisa menjadi titik balik. Bukan hanya untuk musim ini, tapi untuk sejarah panjang Inter di tanah yang dulu selalu menyakiti.
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Kedigdayaan yang Teruji: Rekam Jejak Barcelona di Hadapan Wakil-wakil Italia
- Kilas Balik Agregat 8-5: Ketika Terakhir Kali MU Bertarung di Semifinal Kompetisi Eropa
- Deja Vu di Bawah Mistar: Wojciech Szczesny Mengadang Inter Sekali Lagi
- Prediksi Barcelona vs Inter Milan 1 Mei 2025
- Pertemuan Klasik di Panggung Eropa: Rivalitas Panjang Barcelona vs Inter Milan
- Memori Abadi Inter Milan di Katalunya: Saat Mourinho dan Pasukannya Memupus Impian Barcelona
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ambisi Besar Pedri: Mimpi Meraih Ballon d'Or Bersama Barcelona
Liga Champions 30 April 2025, 23:42
-
Link Live Streaming Barcelona vs Inter Milan - Liga Champions/UCL
Liga Champions 30 April 2025, 23:00
LATEST UPDATE
-
Eks Chelsea Ini Bakal Gabung Manchester United di Januari 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 16:22
-
Nasib Tragis 2 Raksasa Afrika: Ketika Nigeria dan Kamerun Gagal ke Lolos Piala Dunia 2026
Piala Dunia 17 November 2025, 16:20
-
Gerard Pique Yakin Timnas Indonesia Suatu Hari Nanti Bakal Lolos ke Piala Dunia
Tim Nasional 17 November 2025, 16:16
-
3 Makanan Indonesia Terfavorit Jay Idzes: Kelezatannya Bikin Kuliner Italia Pun Kalah
Bolatainment 17 November 2025, 16:10
-
Sinyal Pulang Sandro Tonali ke AC Milan Makin Kuat, Ada Klaim Mengejutkan dari Italia
Liga Italia 17 November 2025, 16:07
-
Sir Alex Ferguson Dukung Penuh Ruben Amorim, Doakan Sang Junior Sukses di MU!
Liga Inggris 17 November 2025, 16:07
-
Striker Legendaris MU Beri Wejangan ke Benjamin Sesko Agar Lebih Tokcer, Apa Isinya?
Liga Inggris 17 November 2025, 15:46
-
Inikah Pengganti Altay Bayindir di Skuad Manchester United di 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 15:31
-
Sesko Cedera, MU Impor Striker Lagi dari Jerman?
Liga Inggris 17 November 2025, 15:18
-
Liverpool Dikabarkan Sudah Buka Negosiasi Untuk Gelandang yang Diincar Man United Ini
Liga Inggris 17 November 2025, 15:07
-
Jadwal Lengkap Turnamen Bulu Tangkis BWF 2025: Ayo, Dukung Indonesia!
Bulu Tangkis 17 November 2025, 15:06
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55























KOMENTAR