
Bola.net - Penghargaan Golden Boy dikenal sebagai salah satu gelar paling bergengsi bagi pemain muda di dunia sepak bola. Penghargaan ini diberikan kepada pemain di bawah usia 21 tahun yang tampil di kompetisi top Eropa.
Penghargaan tersebut pertama kali diperkenalkan oleh surat kabar Italia, Tuttosport, pada tahun 2003. Proses pemilihannya dilakukan melalui voting oleh jurnalis olahraga terpilih dari berbagai negara Eropa.
Pemenang edisi perdana adalah Rafael van der Vaart dari Ajax Amsterdam. Nama-nama besar seperti Lionel Messi, Cesc Fabregas, Sergio Aguero, Kylian Mbappe, dan Erling Haaland juga pernah meraih penghargaan ini.
Pemenang terakhir, Lamine Yamal, tampil luar biasa bersama Barcelona dan Timnas Spanyol. Ia menjadi simbol baru dari generasi muda berbakat yang siap menulis sejarah.
Namun, tidak semua pemenang Golden Boy mampu menjaga performanya. Beberapa justru meredup karena cedera, sikap buruk, atau kehilangan motivasi di level tertinggi.
5. Anderson

Anderson tiba di Manchester United dengan reputasi besar sebagai gelandang muda paling berbakat di Eropa. Ia meniti karier di Gremio sebelum bergabung dengan Porto pada 2006 dan tampil impresif di Portugal.
Pada 2007, Sir Alex Ferguson memboyongnya ke Old Trafford dengan harga 28 juta pounds. Anderson langsung memberi dampak dengan tampil 38 kali di musim perdananya dan membantu United meraih berbagai trofi.
Namun, performanya menurun drastis setelah Ferguson pensiun pada 2013. Ia kehilangan tempat di tim utama, pindah ke Internacional pada 2015, dan pensiun lebih awal pada 2019—11 tahun setelah meraih Golden Boy.
4. Mario Gotze

Mario Gotze pernah menjadi sensasi di Jerman pada awal 2010-an. Produk akademi Borussia Dortmund ini mendapat debut senior dari Jurgen Klopp pada 2009.
Gotze membawa Dortmund menjuarai Bundesliga musim 2010/2011 dengan mencetak lima gol dan 15 assist. Penampilannya membuat ia meraih penghargaan Golden Boy 2011 dan menjadi salah satu gelandang paling kreatif di Eropa.
Namun, cedera terus menghantui kariernya setelah pindah ke Bayern Munchen. Meski sempat jadi pahlawan Jerman di final Piala Dunia 2014, Gotze gagal mencapai level yang sama lagi dan kini bermain di Eintracht Frankfurt.
3. Anthony Martial

Anthony Martial memulai kariernya di Lyon sebelum bergabung ke AS Monaco pada 2013. Pada usia 18 tahun, ia mencetak 12 gol dan lima assist di musim 2014–15 yang mengantarkannya meraih Golden Boy 2015.
Manchester United langsung tertarik dan membelinya dengan harga mencapai 58 juta pounds. Martial tampil gemilang di musim debut dengan 17 gol, termasuk gol indah melawan Liverpool di laga pertamanya.
Sayangnya, pergantian pelatih yang terus-menerus membuat performanya menurun. Kini, Martial sudah meninggalkan Old Trafford dan berusaha membangkitkan kariernya di Meksiko bersama Monterrey.
2. Alexandre Pato

Alexandre Pato dianggap sebagai penerus striker legendaris Brasil seperti Ronaldo dan Rivaldo. Ia tampil luar biasa di Internacional sebelum bergabung ke AC Milan pada 2007.
Pada 2009, ia mencetak 18 gol dalam 42 pertandingan dan meraih penghargaan Golden Boy. Pato juga membantu Milan menjuarai Serie A musim 2010/2011 dengan 14 gol, menunjukkan potensi luar biasa di usia muda.
Namun, cedera berulang membuat performanya anjlok. Setelah gagal di Eropa bersama Chelsea dan Villarreal, Pato berkarier di beberapa negara termasuk Brasil dan memutuskan pensiun pada 1 Januari 2025.
1. Mario Balotelli

Mario Balotelli pernah digadang sebagai penyerang muda paling berbakat di dunia. Ia meraih Golden Boy 2010 setelah tampil gemilang bersama Inter Milan dan Manchester City.
Namun, kariernya penuh kontroversi karena masalah disiplin dan gaya hidup yang tidak terkontrol. Meskipun mencetak beberapa gol ikonik, termasuk di Euro 2012, ia gagal menunjukkan konsistensi sebagai pemain top.
Kini, Balotelli menjadi simbol kegagalan seorang pemain muda yang tidak mampu mengendalikan ego dan fokus pada karier. Bakat besar yang ia miliki akhirnya terbuang sia-sia.
Sumber: Sportskeeda
Baca Juga:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
5 Pemenang Golden Boy yang Gagal Penuhi Ekspektasi
Editorial 16 Oktober 2025, 21:44
-
Cubarsi, Doue, dan Generasi Baru Eropa: Membaca Peta Persaingan Golden Boy 2025
Liga Champions 16 Oktober 2025, 09:40
-
Mengapa Lamine Yamal Gak Masuk Daftar Nominasi Golden Boy 2025?
Liga Spanyol 16 Oktober 2025, 09:37
LATEST UPDATE
-
Man of the Match Inter vs Liverpool: Ryan Gravenberch
Liga Champions 10 Desember 2025, 07:13
-
Man of the Match Barca vs Frankfurt: Jules Kounde
Liga Champions 10 Desember 2025, 07:06
-
Demi Fair Play, Pemain Vietnam Ogah Main Mata dengan Malaysia untuk Depak Indonesia U-22
Tim Nasional 10 Desember 2025, 06:30
-
3 Faktor Kekalahan Timnas Indonesia U-22 dari Filipina: PR Indra Sjafri Sangat Banyak
Tim Nasional 10 Desember 2025, 06:15
-
Momen Duduk Lesu Usai Timnas Indonesia U-22 Jadi Viral, Begini Cerita Sumardji
Tim Nasional 10 Desember 2025, 05:45
-
Hasil Atalanta vs Chelsea: The Blues Tumbang di Italia
Liga Champions 10 Desember 2025, 05:14
-
Hasil Inter vs Liverpool: Penalti Dominik Szoboszlai Menangkan The Reds
Liga Champions 10 Desember 2025, 05:06
-
Hasil Barcelona vs Eintracht Frankfurt: Jules Kounde Selamatkan Barca dari Kekalahan
Liga Champions 10 Desember 2025, 05:00
-
Man of the Match Bayern vs Sporting CP: Lennart Karl
Liga Champions 10 Desember 2025, 03:59
-
Mengapa Man City Harus Siap Cetak Dua Gol di Bernabeu: Ada Ancaman Kylian Mbappe!
Liga Champions 10 Desember 2025, 03:57
-
Hasil Bayern vs Sporting CP: Sempat Tertinggal, Die Roten Bangkit Berkat Serge Gnaby
Liga Champions 10 Desember 2025, 03:14
LATEST EDITORIAL
-
5 Kandidat Pengganti Xabi Alonso di Real Madrid, Zidane Kembali ke Bernabeu?
Editorial 9 Desember 2025, 10:48
-
5 Calon Pengganti Mohamed Salah di Liverpool jika Sang Bintang Benar-benar Pergi
Editorial 9 Desember 2025, 10:19
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
























KOMENTAR