Terancam Gagal ke Piala Dunia, 6 Pemain Inggris Ini Harus Cari Klub Baru di Januari

Terancam Gagal ke Piala Dunia, 6 Pemain Inggris Ini Harus Cari Klub Baru di Januari
Kobbie Mainoo merayakan gol dalam laga FCSB vs Manchester United di Liga Europa, Jumat (31/1/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Andreea Alexandru

Bola.net - Menjelang Piala Dunia 2026, nasib beberapa pemain Inggris berada di ujung tanduk. Waktu bagi mereka untuk membuktikan diri semakin sempit.

Thomas Tuchel akan kembali menyeleksi skuad Inggris pada jeda internasional berikutnya. Pemain yang jarang bermain di klub berisiko kehilangan tempat di tim nasional.

Bursa transfer Januari menjadi momen krusial untuk memperbaiki situasi tersebut. Banyak pemain kini dihadapkan pada dilema antara bertahan atau mencari peluang baru di klub lain.

Beberapa di antaranya sudah mulai kehilangan kepercayaan pelatih di level klub. Jika tak segera bertindak, peluang tampil di Piala Dunia bisa menguap begitu saja.

Inilah enam pemain Inggris yang harus segera mengambil keputusan besar jika ingin tetap terbang ke Piala Dunia 2026.

1 dari 6 halaman

1. James Trafford

James Trafford (c) AP Photo

James Trafford (c) AP Photo

James Trafford belum pernah tampil untuk timnas senior Inggris, tetapi sudah dua kali dipanggil masuk skuad Thomas Tuchel. Pemanggilan terakhirnya datang pada jeda internasional Oktober 2025, meski ia belum mencatatkan debut.

Musim panas lalu, Trafford kembali ke Manchester City setelah dua tahun membela Burnley. Namun, kembalinya ia ke Etihad justru bertepatan dengan kedatangan kiper top dunia, Gianluigi Donnarumma.

Kondisi itu membuat peluangnya bermain semakin kecil di bawah asuhan Pep Guardiola. Jika tak segera mencari menit bermain, posisinya sebagai calon pelapis Jordan Pickford di timnas Inggris bisa terancam.

Trafford masih memiliki kontrak jangka panjang dengan City, tetapi masa depannya kini penuh tanda tanya. Peminjaman pada Januari mendatang bisa jadi jalan terbaik agar kariernya tetap berkembang.

2 dari 6 halaman

2. Curtis Jones

Myles Lewis-Skelly berduel dengan Curtis Jones dalam laga Liverpool vs Arsenal di Premier League 2024/2025, Minggu (11/5/2025) malam WIB. (c) AP Photo/Jon Super

Myles Lewis-Skelly berduel dengan Curtis Jones dalam laga Liverpool vs Arsenal di Premier League 2024/2025, Minggu (11/5/2025) malam WIB. (c) AP Photo/Jon Super

Curtis Jones pernah mendapat kesempatan debut bersama timnas Inggris pada November 2024. Saat itu, Lee Carsley masih menjabat pelatih sementara sebelum Thomas Tuchel mengambil alih.

Pemain berusia 24 tahun itu telah menjadi bagian penting skuad Liverpool sejak era Jurgen Klopp hingga Arne Slot. Namun, musim ini ia baru sekali turun sebagai starter dari tujuh laga pembuka Premier League.

Meski sempat dikaitkan dengan perpanjangan kontrak, masa depannya belum sepenuhnya aman. Arne Slot tampaknya lebih mengandalkan Florian Wirtz dan Dominik Szoboszlai di lini tengah kreatif.

Situasi ini membuat peluang Jones menembus skuad Inggris semakin tipis. Jika menit bermain tak kunjung datang, opsi mencari tantangan baru di luar Anfield bisa menjadi solusi yang realistis.

3 dari 6 halaman

3. Myles Lewis-Skelly

Myles Lewis-Skelly dalam laga Liga Champions antara Arsenal vs Real Madrid, Rabu (9/4/2025). (c) Arsenal FC Official

Myles Lewis-Skelly dalam laga Liga Champions antara Arsenal vs Real Madrid, Rabu (9/4/2025). (c) Arsenal FC Official

Nama Myles Lewis-Skelly mulai dikenal sejak debut bersama timnas Inggris awal tahun ini. Namun, performanya di laga terakhir kontra Latvia justru menuai sorotan tajam.

Di level klub, situasinya tak jauh berbeda. Riccardo Calafiori masih menjadi pilihan utama di posisi bek kiri Arsenal, membuat Lewis-Skelly sulit menembus tim inti.

Padahal, pemain berusia 19 tahun itu baru memperpanjang kontrak jangka panjang pada Juni lalu. Meski begitu, peluang dipinjamkan demi mendapatkan menit bermain tetap terbuka lebar.

Thomas Tuchel menyebut bahwa Lewis-Skelly harus membuktikan diri di level klub. Ia menilai, kontribusi nyata di lapangan lebih penting daripada sekadar menjadi pemain pendukung di dalam kamp pelatihan.

4 dari 6 halaman

4. Conor Gallagher

Selebrasi Conor Gallagher dkk. dalam laga Liga Champions antara Atletico Madrid vs Real Madrid, Kamis (13/3/2025). (c) AP Photo/Manu Fernandez

Selebrasi Conor Gallagher dkk. dalam laga Liga Champions antara Atletico Madrid vs Real Madrid, Kamis (13/3/2025). (c) AP Photo/Manu Fernandez

Conor Gallagher sempat dianggap sukses ketika meninggalkan Chelsea untuk bergabung dengan Atletico Madrid. Ia bermain di level tinggi bersama klub yang rutin tampil di Liga Champions.

Namun, perjalanannya di Spanyol tidak berjalan sesuai harapan. Diego Simeone jarang memberinya kesempatan sebagai starter, membuat performanya menurun dan namanya hilang dari daftar pemain timnas Inggris.

Musim ini, Gallagher baru dua kali tampil sejak menit awal dan lebih sering jadi pemain pengganti. Beberapa laporan di Spanyol menyebutkan bahwa kesulitannya beradaptasi dengan budaya dan bahasa membuatnya frustrasi.

Situasi ini membuka peluang bagi klub Premier League seperti Tottenham dan Manchester United untuk memulangkannya. Jika kembali ke Inggris, Gallagher bisa mengembalikan performa terbaiknya sekaligus menarik perhatian Thomas Tuchel lagi.

5 dari 6 halaman

5. Ivan Toney

Momen selebrasi Ivan Toney di laga Al Hilal vs Al Ahli, Liga Champions Asia 2024/2025 (c) Official Al Ahli Saudi

Momen selebrasi Ivan Toney di laga Al Hilal vs Al Ahli, Liga Champions Asia 2024/2025 (c) Official Al Ahli Saudi

Ivan Toney masih menunjukkan ketajamannya bersama Al-Ahli dengan mencetak delapan gol dari sepuluh pertandingan. Namun, performa impresif itu belum cukup membuatnya kembali dipanggil ke timnas Inggris.

Thomas Tuchel terakhir memberinya kesempatan bermain dua menit saat melawan Senegal pada Juni lalu. Sejak itu, namanya tak lagi muncul di daftar pemain Inggris, meski kekurangan penyerang murni jadi masalah utama skuad Tuchel.

Toney kini berusia 29 tahun dan sadar bahwa kesempatan tampil di Piala Dunia 2026 bisa jadi yang terakhir dalam kariernya. Karena itu, kepindahan kembali ke Premier League bisa menjadi langkah penting untuk menarik perhatian pelatih timnas.

Legenda Inggris, Troy Deeney, bahkan mengkritik keputusan Tuchel yang mengabaikan Toney. Ia menilai Inggris terlalu bergantung pada Harry Kane dan Ollie Watkins tanpa memberi opsi cadangan yang cukup di lini depan.

6 dari 6 halaman

6. Kobbie Mainoo

Selebrasi Kobbie Mainoo dalam laga Liga Europa antara FCSB vs Manchester United, Jumat (31/1/2025). (c) AP Photo/Andreea Alexandru

Selebrasi Kobbie Mainoo dalam laga Liga Europa antara FCSB vs Manchester United, Jumat (31/1/2025). (c) AP Photo/Andreea Alexandru

Sejak kedatangan Ruben Amorim, Kobbie Mainoo makin jarang terlihat di lapangan. Gelandang muda Manchester United itu bahkan sempat meminta pindah pada musim panas karena frustrasi dengan minimnya menit bermain.

Padahal, Mainoo sebelumnya sempat jadi andalan timnas Inggris di Euro 2024. Kini, posisinya di skuad The Three Lions hilang, dengan penampilan terakhirnya tercatat lebih dari setahun lalu.

Thomas Tuchel menilai Mainoo masih punya kualitas tinggi, tapi kalah bersaing dengan pemain yang sedang dalam performa terbaik. Ia menyebut Mainoo hanya butuh waktu dan menit bermain untuk berkembang lagi.

Sayangnya, United menolak permintaan pinjaman Mainoo pada musim panas lalu dan berencana menahannya lagi di Januari. Keputusan itu bisa membuat peluangnya tampil di Piala Dunia 2026 bersama Inggris semakin tipis.

Sumber: Planet Football


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL