7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Messi, Realitanya Jauh Berbeda

7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Messi, Realitanya Jauh Berbeda
Kapten Timnas Argentina, Lionel Messi saat melawan Kolombia di Piala Dunia Antarklub 2025. (c) AP Photo/Gustavo Garello

Bola.net - Lionel Messi punya karier yang hampir mustahil disamai. Gelar dan catatan individunya seakan menegaskan statusnya sebagai legenda.

Ia memenangkan Piala Dunia, Copa America, dan berulang kali mengangkat trofi Liga Champions. Tak hanya itu, Messi juga menorehkan ratusan gol dan assist.

Meski begitu, beberapa pemain muda justru sering mendapat label “Messi baru”. Sebuah perbandingan yang terdengar berlebihan.

Sebagian dari mereka disebut-sebut punya gaya bermain mirip. Namun pada kenyataannya, prestasi jauh berbeda.

Dalam catatan, ada tujuh pemain yang pernah disejajarkan dengan Messi. Nama-nama ini bikin banyak orang menggelengkan kepala.

1 dari 7 halaman

1. Ashley Young

Pemain Aston Villa, Ashley Young (c) AP Photo/David Cliff

Pemain Aston Villa, Ashley Young (c) AP Photo/David Cliff

Martin O’Neill pernah memuji Ashley Young dengan kata-kata besar pada masa jayanya di Aston Villa. Sang manajer bahkan menempatkannya dalam kategori yang sama dengan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

Menurut O’Neill, Young bukan hanya pemain bagus, melainkan sosok luar biasa yang bisa memberi perbedaan di lapangan. Ia percaya gelandang serang asal Inggris itu punya potensi tak terbatas.

Young kemudian meraih gelar di Inggris dan Italia serta mencatat hampir 500 penampilan di Premier League. Meski begitu, tidak ada yang bisa menyangkal bahwa jaraknya dengan Messi begitu jauh.

2 dari 7 halaman

2. Bojan Krkic

Bojan Krkic (c) AFP

Bojan Krkic (c) AFP

Julukan ‘The Next Messi’ pernah disematkan kepada Bojan Krkic ketika ia muncul dari akademi Barcelona. Harapan itu tidak pernah benar-benar terwujud meski ia tetap menjalani karier yang layak.

Dalam sebuah wawancara, Bojan menilai label seperti itu justru merugikan pemain muda. Ia menyebut obsesi publik menemukan penerus bintang besar membuat banyak talenta kehilangan jati diri.

Bojan menegaskan bahwa setiap pemain punya perjalanan dan keindahannya sendiri. Ia percaya membandingkan seseorang dengan legenda justru menghilangkan esensi sejati dari permainan.

3 dari 7 halaman

3. Gerard Deulofeu

Pemain Udinese, Gerard Deulofeu (c) AP Photo

Pemain Udinese, Gerard Deulofeu (c) AP Photo

Nama Gerard Deulofeu dulu sempat digadang-gadang sebagai bintang masa depan Barcelona. Bahkan, tak sedikit media yang berani menyandingkannya dengan Lionel Messi.

Sayangnya, predikat itu justru berubah menjadi tekanan besar. Deulofeu menilai harapan berlebihan dari publik membuat langkahnya di Camp Nou tidak pernah stabil.

Kariernya kemudian berkembang lebih baik di Inggris saat berseragam Everton dan Watford. Di sana, ia menunjukkan kualitasnya sebagai pemain sayap andal, meski jauh dari level Messi.

4 dari 7 halaman

4. Marcus Edwards

Selebrasi Marcus Edwards dalam laga Liga Europa 2022/2023 Sporting Lisbon vs Juventus, Jumat (21/4/2023) (c) AP Photo/Armando Franca

Selebrasi Marcus Edwards dalam laga Liga Europa 2022/2023 Sporting Lisbon vs Juventus, Jumat (21/4/2023) (c) AP Photo/Armando Franca

Marcus Edwards memulai kariernya dengan sorotan tinggi dari akademi Tottenham. Pelatih Mauricio Pochettino sempat menyebut gayanya mirip Lionel Messi saat masih remaja.

Sayangnya, perbandingan itu membawa tekanan tersendiri bagi Edwards. Ia harus menunjukkan performa nyata agar mampu melepaskan ekspektasi yang terlalu besar.

Edwards kemudian sukses di Portugal dan menjadi bagian penting dalam promosi Burnley musim lalu. Meski berprestasi, ia belum pernah dipanggil timnas Inggris dan belum mencapai level Messi.

5 dari 7 halaman

5. Timo Werner

Bernardo Silva berduel dengan Timo Werner di laga RB Leipzig vs Manchester City, 16 besar Liga Champions 2022-2023 (c) AP Photo/Michael Sohn

Bernardo Silva berduel dengan Timo Werner di laga RB Leipzig vs Manchester City, 16 besar Liga Champions 2022-2023 (c) AP Photo/Michael Sohn

Timo Werner sempat mendapatkan julukan “Messi Jerman” dari Berti Vogts pada 2017. Saat itu, RB Leipzig sedang dipuji sebagai salah satu favorit rahasia untuk Liga Champions.

Werner memang sempat menjadi buruan klub-klub top Eropa karena kecepatan dan kemampuan mencetak golnya. Namun, perbandingan dengan Messi sekarang terlihat berlebihan dan sulit diterima.

Prediksi Leipzig untuk tampil mengejutkan di Liga Champions juga tidak terwujud. Klub asal Jerman itu gagal lolos dari grup dan hanya menempati posisi ketiga di bawah Besiktas dan Porto.

6 dari 7 halaman

6. Facundo Buonanotte

Duel Facundo Buonanotte dan Marc Cucurella dalam laga Premier League antara Brighton vs Chelsea, Kamis (16/5/2024). (c) Premier League Official

Duel Facundo Buonanotte dan Marc Cucurella dalam laga Premier League antara Brighton vs Chelsea, Kamis (16/5/2024). (c) Premier League Official

Facundo Buonanotte sempat mendapat pujian dari Carlos Tevez yang menilai akselerasinya mirip Lionel Messi. Komentar itu muncul saat Tevez masih menjadi pelatih Rosario Central.

Tevez hanya menyoroti kecepatan dan kemampuan akselerasi Buonanotte, bukan kualitas keseluruhan. Sang pemain pun menghargai pujian itu, tetapi menolak dibandingkan langsung dengan Messi.

Buonanotte menyatakan Messi adalah idola sepanjang masa bagi dirinya. Ia menganggap komentar Tevez sebagai apresiasi terhadap potensinya, bukan ukuran kemampuan sejati.

7 dari 7 halaman

7. Kendry Paez

Selebrasi bintang muda Ekuador, Kendry Paez setelah mencetak gol ke gawang Bolivia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. (c) AP Photo/Juan Karita

Selebrasi bintang muda Ekuador, Kendry Paez setelah mencetak gol ke gawang Bolivia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. (c) AP Photo/Juan Karita

Kendry Paez dianggap memiliki kemampuan luar biasa oleh mantan pemain Ekuador, Carlos Tenorio. Tenorio bahkan menyebutnya berpotensi lebih baik dari Lionel Messi dan Neymar, meski masih bergantung pada keputusan Paez sendiri.

Pemain berusia 18 tahun ini tengah menimba pengalaman bermain di Eropa melalui peminjaman ke Strasbourg. Ini menjadi kesempatan baginya untuk menunjukkan bakatnya di kompetisi yang lebih kompetitif.

Tetapi membandingkan Paez langsung dengan Messi atau Neymar dinilai terlalu dini. Pep Guardiola menekankan pentingnya membiarkan pemain muda berkembang dengan alami sebelum diukur dengan standar legenda.

Sumber: Planet Football


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL