Catatan Yang Tertinggal Dari Laga Indonesia vs Laos

Catatan Yang Tertinggal Dari Laga Indonesia vs Laos
Indonesia 4 vs 0 Laos (c) bola.net

Bola.net - Garuda Jaya kembali berpesta. Menjamu Laos U-19 di laga perdana Kualifikasi Piala AFC U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (08/10) malam, Evan Dimas dkk mampu menggelontorkan empat gol ke gawang Laos.

Tampil dengan kekuatan terbaiknya, Indonesia sempat kesulitan mengatasi permainan cepat Laos di awal-awal pertandingan. Namun gol Mukhlis Hadi pada menit ke-10 mampu membuat penggawa Garuda Jaya melepas beban dan mulai tampil dengan karakter asli khas Garuda Jaya. Umpan pendek cepat, pressing ketat, dan penetrasi dua sayap cepat.

Dan berikut beberapa catatan pada laga Indonesia vs Laos. (bola/dzi)

1 dari 8 halaman

Momen Menarik

Ada beberapa momen yang membuat laga ini semakin seru dan melibatkan pemain dari kedua tim. Namun tampaknya momen tersebut tak berpihak kepada tim tamu Laos.

Yang pertama adalah kartu merah yang diterima Phithack Kongmathilath. Pemain dengan nomor punggung 9 ini diusir keluar lapangan setelah melakukan pelanggaran keras kepada Mahdi Fahri Albaar.

Momen menarik lainnya juga tak berpihak kepada Laos. Lagi-lagi penggawa Laos melakukan 'hal bodoh' saat mengeksekusi tendangan bebas sebelum wasit meniup peluit. Imbasnya, Xouxana Sihalath yang sebelumnya telah menerima kartu kuning harus mendapatkan kartu merah.

Bisa jadi keluarnya dua pemain Laos ini menjadi salah satu faktor Indonesia mampu mencetak gol tambahan.
2 dari 8 halaman

Pemain Yang Bersinar

Mukhlis Hadi Ning Syaifulloh
Dengan dua gol yang ia cetak, tampaknya nama Mukhlis Hadi Ning Syaifulloh patut mendapatkan apresiasi lebih. Pergerakan tanpa bola, finishing yahud, kecepatan mumpuni dan berani berduel sebagai seorang striker tunggal menjadi kelebihannya.

Hansamu Yama Pranata
Inilah salah satu kunci pertahanan kokoh Garuda Jaya. Kuat, cepat, tanpa kompromi, pandai membaca permainan lawan dan mampu mengancam gawang lawan lewat sundulan menjadi kelebihan pemain kelahiran 16 Januari 1995 ini. Dan sekali lagi kelebihannya tersebut ia tunjukkan saat melawan Laos.

Meski tak mencetak gol, Hansamu mampu beberapa kali memberikan ancaman saat ada tendangan pojok atau bola mati. Di lini belakang, penampilannya membuat Ravi Murdianto semakin nyaman di bawah mistar gawang.
3 dari 8 halaman

Pemain Yang Gagal Bersinar

Evan Dimas
Meski mampu mencetak satu gol, namun penampilan Evan Dimas masih jauh dari apa yang ia tunjukkan saat Piala AFF beberapa waktu lalu. Paga laga ini, beberapa kali Evan Dimas kerap telat mengambil keputusan dan juga passingnya juga kurang akurat.

Maldini
Diharapkan menjadi motor serangan di sisi kanan serangan Indonesia, Maldini gagal menampilkan permainan terbaiknya seperti saat Piala AFF lalu. Beberapa kali ia tak mampu keluar dari kawalan pemain Laos. Ia pun kerap terlalu lama membawa bola sehingga serangan Indonesia terlihat tak efektif.

4 dari 8 halaman

Yang Harus Ditingkatkan

Finishing
Dengan keunggulan dua pemain (setelah 2 pemain Laos dikartu merah) tampak jelas bahwa Indonesia belum mampu menunjukkan finishing mantapnya. Meski mencetak empat gol, namun seharusnya Garuda Jaya mampu mencetak lebih banyak gol andai finishing Ilham Udin dkk lebih tajam.

Konsentrasi
Meski hampir menguasai penuh jalannya pertandingan, namun beberapa kali serangan kejutan dari Laos mampu menembus pertahanan Indonesia yang kerap maju membantu serangan, utamanya di posisi dua bek sayap Garuda Jaya.
5 dari 8 halaman

Hari Sial

Phitack Kongmalatith dan Xouxana Sihalath
Nama Phitack Kongmalatith dan Xouxana Sihalath tampaknya tak akan bisa tidur nyenyak pascalaga malam ini. Dua pemain tersebut bisa jadi 'kambing hitam' setelah dua pelanggaran 'bodoh' yang berperan besar atas kemenangan telak Indonesia.

Bounpaseuth Niphavong
Satu lagi pemain yang tampaknya akan selalu terkenang setelah laga ini selesai adalah kiper Laos, Bounpaseuth Niphavong. Meski tampil bagus menahan gempuran dari penggawa Garuda Jaya, namun empat gol yang bersarang ke gawangnya dipastikan akan menjadi kenangan tersendiri bagi Bounpaseuth Niphavong.

Ilham Udin Armayn
Menempati sisi kiri, pergerakan Ilham Udin diharapkan mampu mengeksploitasi sisi kanan pertahanan Laos yang memang kerap bocor. Namun sayang, keberuntungan tampaknya belum menaungi Ilham Udin. Beberapa kali upayanya mampu dibaca dengan baik oleh kiper lawan yang tampil cemerlang membendung serangan dari pahlawan Garuda Jaya di Piala AFF lalu ini.
6 dari 8 halaman

Komentar Kedua Pelatih

Chandalaphone Liepvisay (Pelatih Timnas Laos U-19)
"Saya tak mau menyalahkan kepemimpinan wasit. Kami kehilangan konsentrasi saja. Tapi mungkin tiupan peluit yang terlalu banyak itu lah yang membuat konsentrasi kami hilang," ujar pelatih Laos mengomentari hasil pertandingan dan kepemimpinan wasit.

Indra Sjafri (Pelatih Timnas Indonesia U-19)
"Anak-anak kan masih usia 19, 18 tahun. Mereka memang gampang puas dan menganggap dirinya sudah tinggi karena menjadi juara kemarin. Di ruang ganti saat jeda tadi aya katakan kepada mereka, 'kalian itu sudah sok karena juara'," jelasnya mengungkapkan kunci kebangkitan permainan Indonesia di babak kedua.
7 dari 8 halaman

Karakter Para Penggawa Garuda Jaya

Nasionalis
Usai mencetak gol, para penggawa Garuda Jaya merayakannya dengan mencium lambang Garuda Indonesia di dada mereka. Simbol jika gol adalah sebagai dipersembahkan kepada republik ini atas dasar cinta kepada negara.

Religius
Mayoritas para penggawa Timnas U-19 Indonesia yang beragama Islam melakukan sujud syukur merayakan gol ke gawang lawan. Hal yang jarang dilakukan oleh pemain di Indonesia yang mayoritas muslim.

Santun
Sopan santun tetap dijaga dengan apik oleh para penggawa Garuda Jaya. Tidak ada protes dan ekspresi kecewa ketika ditarik keluar lapangan, bahkan mereka mencium tangan sang pelatih, Indra Sjafri.
8 dari 8 halaman

Catatan

Garuda Jaya harus bisa mengurangi ketergantungan kepada trio Evan Dimas, Maldini dan Ilham Udin.

Pasalnya, saat ketiga pemain tersebut dijaga ketat pemain lawan, Garuda Jaya terbukti kesulitan membongkar pertahanan lawan meskipun unggul jumlah pemain. Terutama ketergantungan kepada penampilan Evan Dimas yang memang diplot menjadi motor serangan Garuda Jaya.

BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL