FOKUS: Ketika Guardiola Menangkan Permainan Mental dan Perang "Psy War" Mourinho

FOKUS: Ketika Guardiola Menangkan Permainan Mental dan Perang Psy War Mourinho
Jose Mourinho, perang psy war dengan Pep Guardiola. (GettyImages)

Bola.net - Oleh: Yasa Febrianuswantoro
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Jose Mourinho ahli memainkan mental dan psy war. Pelatih Barcelona Pep Guardila mengatakan, "Urusan psikologi di luar lapangan, Mou adalah ahlinya,"Pelatih asal Portugal itu paham betul cara memprovokasi tim lawan sebelum pertandingan besar berlangsung, sehingga para pemainnya dapat bermain lepas tanpa tekanan dan mengalihkan perhatian penikmat sepak bola pada kinerja wasit yang memimpin jalannya laga. Setelah kalah pada final Copa del Rey dan gagal menaklukkan Madrid di La Liga empat hari sebelumnya, Guardiola tahu bahwa ia membutuhkan pendekatan yang berbeda. Pemain Barca berada di bawah tekanan menyusul dua penampilan mengecewakan mereka atas Madrid, Guardiola memutuskan memakai strategi luar lapangan milik Mourinho. Ia menyerang balik Mourinho.Media disuguhkan perang kata-kata sehari penuh antara kedua pelatih. Kondisi ini seperti pemanas sebuah pertandingan besar, sebuah preview pertandingan yang sempurna atas pertandingan dengan tensi tinggi.Guardiola dengan opini kerasnya berhasil memainkan peran penting. Dengan menyerang Mourinho, ia berhasil mengalihkan perhatian publik dari penurunan performa tim asuhannya -sebuah strategi yang justru telah lama digunakan Mourinho.Pembicaraan publik mengenai penampilan buruk David Villa, mandulnya , serta krisis lini belakang Barca akhirnya teralihkan dengan analisa dan opini atas ucapan Guardiola. Bahkan absennya Andres Iniesta juga ditanggapi dingin. Pep yang biasanya tidak banyak komentar sebagai bentuk diplomasi serta kesopanannya, kali ini menggunakan psy war dengan gaya Mourinho.Tindakan Guardiola mampu mengangkat beban dari para pasukannya serta memberikan pesan bahwa timnya tidak akan dipermainkan. Agar pesan ini sampai pada seluruh jajaran klub dan pada seluruh pemain, pelatihlah yang harus menyampaikannya.Upaya Guardiola juga berhasil mempersatukan Carles Puyol dkk. Saat kembali ke hotel, ia disambut dengan sorak sorai pemain dan para staff. Kebersamaan tim sangat bernilai pada pertandingan seperti ini dan Guardiola paham betul akan hal ini setelah bertahun-tahun menjalani Clasico sebagai pemain dan pelatih.Guardiola adalah seorang pelajar psikologi yang cerdas, pemikir ulung dan pembaca handal. Ia juga memiliki kemauan keras untuk menang serta ketangguhan mental yang kuat. Mungkin sebelumnya ia tidak pernah ingin terlibat dalam permainan mental Mourinho, namun ia akhirnya sadar bahwa ia tidak memiliki pilihan lain setelah pada dua Clasico sebelumnya. Gagal mengalahkan Jose, ia pun meladeninya.Usahanya Guardiola berbuah manis. Barca mendominasi Madrid dan keluhan Mourinho tentang timnya yang selalu bermain dengan 10 pemain tak digubris, bahkan Wolfgang Stark tanpa tekanan mengeluarkan Pepe. Lionel Messi mencetak dua gol di Bernabeu, sebuah laga "sampah" menurut Harry Redknapp, namun menjadi sebuah perayaan kemenangan bagi Barcelonistas.Di dalam lapangan, Barca sekali lagi menunjukkan dominasi mereka atas Madrid, sementara di luar lapangan, Mourinho baru saja menemukan lawan bicara yang tangguh. (gl/yasa)

TAG TERKAIT


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL