
Bola.net - Keputusan Manchester United menunjuk Ruben Amorim sebagai pengganti Erik ten Hag disebut menjadi alasan utama mantan direktur olahraga Dan Ashworth pergi. Ashworth rupanya lebih mendukung kandidat lain untuk menangani Old Trafford.
Ashworth diyakini ragu dengan kemampuan Amorim menangani tim besar. Kekhawatirannya terkait formasi 3-4-3 yang kaku dan kesulitan skuat MU menyesuaikan diri.
Setelah beberapa bulan mencoba menyesuaikan diri, Ashworth hanya bertahan lima bulan di Manchester United. Ia gagal menjalin kesepakatan dengan pemilik minoritas Sir Jim Ratcliffe.
The Athletic melaporkan bahwa Ratcliffe tidak terkesan dengan daftar juru taktik pilihan Ashworth. Semua kandidat dalam daftar itu memiliki pengalaman signifikan di Premier League.
Berikut ini lima nama yang menjadi pilihan Ashworth selama masa singkatnya di Manchester United.
1. Eddie Howe
Situasi di Newcastle United tidak selalu berjalan mulus bagi Eddie Howe. Ia harus berurusan langsung dengan direktur dan pemegang saham minoritas, Amanda Staveley.
Howe sudah ada di klub sebelum Dan Ashworth resmi bergabung. Ashworth sendiri tidak berperan dalam pengangkatannya karena masih sibuk dengan urusan kompensasi di Brighton yang memakan waktu berbulan-bulan.
Pengalaman membangun tim yang kompetitif menjadi modal berharga bagi Howe. Newcastle berhasil naik dari tim papan tengah hingga menembus Liga Champions, prestasi yang menarik perhatian Manchester United.
Walau Howe dikenal setia, beberapa kendala seperti batasan dana, kepergian Staveley, dan hubungan yang dingin dengan Paul Mitchell bisa membuatnya berpikir ulang. Namun setelah sukses membawa Newcastle meraih trofi dan kembali ke Liga Champions, kemungkinan ia meninggalkan klub dalam waktu dekat tetap kecil.
2. Thomas Frank
Tidak mengherankan jika Thomas Frank masuk dalam daftar Ashworth. Prestasinya membawa Brentford menjadi klub papan atas di Premier League menarik perhatian banyak tim besar.
Tottenham kemudian menawarinya posisi pelatih usai berpisah dengan Ange Postecoglou. Frank kini memulai babak baru kariernya di klub London Utara.
Awal kiprah Frank di Tottenham menunjukkan hasil positif. Ia sudah mencatat dua kemenangan beruntun di liga sebelum Amorim, meski posisi ini baru ia jalani 10 bulan kemudian.
Namun, kesempatan besar ini juga menimbulkan pertanyaan apakah Frank bisa memaksimalkannya. Semua sorotan kini tertuju pada bagaimana ia akan membangun tim di musim ini.
3. Marco Silva
Seperti Thomas Frank, Marco Silva menunjukkan kualitasnya sebagai pelatih Premier League yang handal. Meskipun pengalaman singkatnya di Everton gagal, ia tetap menjadi nama yang diperhitungkan untuk posisi besar.
Di Fulham, Silva berhasil menjaga stabilitas klub setelah promosi ke Premier League. Keberhasilannya membuat Fulham mampu bertahan di liga dengan performa yang konsisten.
Kendati kehilangan Joao Palhinha musim lalu, Silva memimpin tim meraih rekor poin tertinggi sepanjang sejarah Premier League. Hal ini membuktikan kemampuannya dalam membangun tim yang kompetitif.
Pelatih asal Portugal ini sempat menunjukkan kekesalan terkait kurangnya aktivitas transfer. Namun kemungkinan Silva meninggalkan Fulham dalam waktu dekat terlihat sangat kecil.
4. Graham Potter
Setelah kurang lebih seratus hari tanpa klub, Graham Potter muncul di Sky Sports’ Monday Night Football pada Oktober lalu. Kehadirannya menjadi ajang unjuk kemampuan bagi klub-klub papan atas.
Meskipun namanya turun setelah gagal di Chelsea, Potter tetap menarik perhatian banyak klub. Ia sempat dikaitkan dengan kursi pelatih timnas Inggris maupun Manchester United.
Potter juga sempat berkomentar ringan tentang peluangnya, menyebut dirinya dikaitkan dengan Stoke City dan Napoli dalam minggu yang sama. Ia menegaskan terbuka untuk peluang besar, termasuk di Inggris atau United.
Nyatanya, rencana tersebut tidak berjalan mulus. United memilih Amorim, Ashworth pergi sebelum Natal, dan Potter akhirnya menukangi West Ham pada Januari berikutnya.
5. Gareth Southgate
Gareth Southgate menjadi nama yang sempat dikaitkan dengan Old Trafford. Meskipun tidak muncul di laporan The Athletic, banyak media melaporkan Ashworth ingin bekerja lagi dengan mantan pelatih timnas Inggris itu.
Kedekatan Ashworth dan Southgate terbentuk saat mereka sama-sama di The FA. Sayangnya, jajaran pimpinan United, termasuk CEO Omar Berrada, lebih memilih mendekati Amorim ketimbang Southgate.
Sejak meninggalkan timnas Inggris setelah kalah di final Euro 2024, Southgate belum mengambil pekerjaan baru. Ia tampak menikmati keseimbangan hidupnya di luar sepak bola dan tidak terburu-buru kembali ke lapangan.
Saat diwawancara PA News Agency, Southgate mengatakan ia tengah menulis buku dan menjalankan beberapa bisnis. Ia juga membantu pelatih muda, serta punya waktu untuk traveling, golf, dan padel.
Sumber: Planet Football
Baca Juga:
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usai Dipermalukan Grimsby
- Sayang Sekali! 10 Bintang Sepak Bola yang Tak Pernah Angkat Trofi Liga Champions
- Rodrygo Siap Tinggalkan Real Madrid? 5 Klub Ini Jadi Kandidat Pelabuhan Barunya
- Sulit Dipercaya! 7 Pemain yang Pernah Disebut Mirip Cristiano Ronaldo
- Eberechi Eze & 6 Pemain Lain yang Dulu Dilepas Arsenal, Sulit Dipercaya!
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Transfer Senne Lammens ke Manchester United: Here We Go!
Liga Inggris 1 September 2025, 18:23
LATEST UPDATE
-
Frank Lampard Angkat Coventry City, Dari Tim Terlupakan Jadi Penantang Promosi
Liga Inggris 2 Oktober 2025, 23:38 -
Link Live Streaming AS Roma vs Lille - Nonton Liga Europa di Vidio
Liga Eropa UEFA 2 Oktober 2025, 22:46 -
Mungkinkah Cesc Fabregas Kembali ke Inggris dan Jadi Manajer Manchester United?
Liga Inggris 2 Oktober 2025, 21:26
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR