MU dan Barisan Juara Bertahan Terburuk Liga Inggris Lainnya

MU dan Barisan Juara Bertahan Terburuk Liga Inggris Lainnya
Deretan juara bertahan terburuk di Liga Inggris (c) Bolanet

Bola.net - Suporter Manchester United mengalami kekecewaan besar di penghujung musim 2013-14. Berstatus sebagai juara bertahan, performa mereka luar biasa mengecewakan sepanjang musim.

Jangankan untuk mempertahankan gelar, pada akhirnya United bahkan gagal lolos ke Eropa dengan hanya bertengger di posisi ketujuh klasemen akhir. Torehan terburuk bagi The Red Devils sepanjang sejarah Premier League, yang juga berdampak pada dipecatnya Manajer David Moyes sebelum akhir kompetisi.

Selain MU, kompetisi tertinggi Inggris mencatat beberapa klub lain yang juga mengalami periode antiklimaks hanya semusim setelah menjadi juara. Klub mana sajakah yang dimaksud? Berikut Bolanet sajikan beberapa klub yang tampil melempem semusim setelah menjuarai Liga Inggris. (ftb/mri)

1 dari 10 halaman

Liverpool 1906-07

Liverpool meraih titel kedua dalam sejarah mereka di tahun 1906 dengan keunggulan empat poin dari Preston North End yang menghuni posisi kedua. The Reds juga mencatatkan produktivitas terbaik di liga dengan 79 gol dalam 19 laga yang mereka lakoni.

Masih dengan materi yang nyaris sama, pasukan yang dilatih oleh Tom Watson tampil amburadul di musim selanjutnya. Liverpool terseok-seok di papan bawah dan finish di urutan 15, terpaut lima angka enam angka dari zona degradasi. Dari 38 laga, mereka hanya mencatatkan 13 kemenangan.
2 dari 10 halaman

Manchester City 1937-1938

The Citizens tampil superior di musim 1937-38 dengan berhasil menjuarai kasta tertinggi Liga Inggris yang saat itu masih bernama First Division. Mereka unggul tiga poin dari Charlton Athletic dan memiliki produktivitas masif dengan torehan 107 gol dalam 42 laga.

Namun di musim selanjutnya City bermain melempem dan hanya finish di urutan 21 dari 22 peserta kompetisi. Uniknya, walau terdegradasi City merupakan tim terproduktif di Liga dengan mencetak 80 gol, lebih banyak tiga gol ketimbang Arsenal yang meraih juara.
3 dari 10 halaman

Chelsea 1955-56

Chelsea meraih trofi juara mereka di tahun 1955 di bawah asuhan Ted Drake. Gelar juara ini ini diraih secara mengejutkan mengingat dalam beberapa musim sebelumnya The Blues sama sekali tak menunjukkan tanda-tanda bisa bersaing di papan atas. Sejumlah pahlawan Chelsea dalam menyabet gelar juara perdana tersebut adalah kiper Charlie Thomson, winger Eric Parsons, defender Peter Sillett, serta dua pemain amatir, Derek Saunders dan Jim Lewis.

Sayangnya Chelsea gagal mengulang kejaaiban tersebut di musim selanjutnya. Mereka finish di urutan 16 dari 22 kontestan dengan hanya memenangkan 14 laga dalam semusim, sebuah prestasi yang buruk untuk ukuran juara bertahan.
4 dari 10 halaman

Ipswich Town 1962-1963

Di bawah sentuhan tangan dingin pelatih Alf Ramsey, Ipswich yang berstatus sebagai tim promosi pada musim 1961-62 mampu tampil mengejutkan dengan menjuarai First Division dengan unggul tiga poin dari Burnley.

Keajaiban tersebut rupanya hanya terjadi semusim. Di 1962-63, Ipswich tampil belepotan dan tercecer di posisi 17 klasemen akhir, hanya berjarak empat poin dari zona degradasi. Ramsey akhirnya meninggalkan klub di akhir musim untuk menangani Timnas Inggris.
5 dari 10 halaman

Everton 1970-71

Memainkan gaya sepakbola atraktif yang dimotori trio 'Holy Trinity' Howard Kendall, Alan Ball, dan Colin Harvey di lini tengah, The Toffees merajai Inggris dan keluar sebagai juara dengan margin yang cukup jauh, sembilan angka dari Leeds United di peringkat kedua. Sampai saat ini, Everton di era itu dianggap sebagai tim terbaik sepanjang masa oleh suporter.

Sayangnya penampilan tim asuhan Harry Catterick terjun bebas di musim selanjutnya. Meskipun tampil apik di kompetisi Eropa dan Piala FA, Everton hanya mampu finish di urutan 14 klasemen akhir.
6 dari 10 halaman

Aston Villa 1981-82

Usai menjuarai Liga Inggris di musim 1980-81, Aston Villa mencatatkan tinta emas dalam sejarah klub dengan menjuarai Piala Champions semusim setelahnya. Namun keberhasilan di pentas Eropa tersebut ternyata diraih dengan mengorbankan performa di kancah domestik.

Manajer The Villans, Ron Saunders mundur pada Februari 1982 karena permasalahan kontrak dan juga prestasi klub yang tercecer di papan tengah, namun saat itu Villa berhasil menembus perempat final Piala Champions. Asistan Tony Barton naik sebagai manajer dan berhasil membawa pasukannya mengalahkan Bayern Munich 1-0 di partai final, meskipun di liga domestik mereka mengakhiri musim di peringkat 11.
7 dari 10 halaman

Leeds United 1992-93

Howard Wilkinson membawa The Whites menjuarai edisi terakhir First Division pada tahun 1993 dengan mengungguli Manchester United asuhan Alex Ferguson. Di musim selanjutnya, kompetisi mengalami perubahan format dan berganti nama menjadi Premier League.

Di musim selanjutnya, performa Leeds terjun bebas dan menjadi salah satu kandidat kuat tim yang akan terdegradasi. Pada akhirnya mereka mampu selamat di akhir musim dengan hanya selisih dua poin dari tim yang turun kasta. Leeds juga harus kehilangan Eric Cantona yang menyeberang ke MU pada musim selanjutnya.
8 dari 10 halaman

Blackburn Rovers 1995-96

Blackburn meraih gelar juara di edisi 1995 secara dramatis dengan hanya unggul satu poin atas pesaing terdekat, Manchester United. Rovers kalah dalam laga terakhir di kandang Liverpool, namun di saat yang sama MU hanya mampu bermain imbang melawan West Ham. Gelar ini menjadi raihan pertama bagi Blackburn dalam 81 tahun terakhir.

Manajer Kenny Dalglish naik menjadi direktur olahraga di musim selanjutnya, menyerahkan posisi manajer kepada Ray Harford. Masih mengandalkan duet Alan Shearer dan Chris Sutton, Blackburn ternyata tampil melempem di musim selanjutnya. Sang juara bertahan mengakhiri musim di urutan ketujuh klasemen akhir, berselisih 21 poin dari MU yang menjadi juara. Usai kegagalan ini, Harford, Dalglish, dan Shearer sama-sama meninggalkan klub di akhir musim.
9 dari 10 halaman

Manchester United 2013-14

Pensiunnya manajer legendaris Alex Ferguson akhir musim 2012-13 sempat dikhawatirkan akan menjadi awal dari periode kemunduran bagi MU. Hal tersebut terbukti benar, setelah David Moyes yang menjadi penerus Fergie gagal membawa MU mempertahankan gelar juara.

Rekor demi rekor negatif dicatatkan eks manajer Everton ini dalam kepemimpinannya di Old Trafford. Pada akhirnya Moyes didepak pada 22 April 2014 menyusul dipastikannya MU kehilangan hak ke Liga Champions musim depan. Di bawah asuhan Ryan Giggs yang menjadi manajer interim, prestasi United tak membaik dan hanya mampu finish di urutan ketujuh klasemen akhir, tanpa mampu lolos ke Eropa musim depan.

BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL