5 Pelajaran dari Kekalahan Persib Bandung atas Port FC di Piala Presiden 2025: Darah Muda Maung Bandung Unjuk Gigi!

5 Pelajaran dari Kekalahan Persib Bandung atas Port FC di Piala Presiden 2025: Darah Muda Maung Bandung Unjuk Gigi!
Aksi pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, pada laga lawan Persija Jakarta di BRI Liga 1 2024/2025 (c) Muhammad Iqbal Ichsan

Bola.net - Persib Bandung mengawali kiprah mereka di Piala Presiden 2025 dengan hasil yang kurang memuaskan. Menjamu Port FC dalam laga pembuka Grup B yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (6/7/2025), Maung Bandung harus mengakui keunggulan tim tamu dengan skor 0-2 di hadapan puluhan ribu Bobotoh.

Dua gol kemenangan Port FC dicetak oleh Bordin Phala pada penghujung babak pertama dan penalti Peeradol Chamratsamee pada menit ke-66. Hadiah penalti diberikan setelah Al Hamra Hehanussa melanggar Asnawi Mangkualam di kotak penalti.

Secara statistik, Persib mencatatkan 54 persen penguasaan bola dibandingkan 46 persen milik Port FC. Maung Bandung menghasilkan empat tembakan, dua di antaranya tepat sasaran. Sebaliknya, tim tamu melepaskan 10 tembakan dengan tiga mengarah ke gawang dan dua berbuah gol.

Meski kalah, terdapat sejumlah hal penting yang bisa dijadikan pelajaran bagi tim asuhan Bojan Hodak. Berikut lima catatan dari pertandingan Persib kontra Port FC:

1 dari 5 halaman

1. Bojan Hodak Lakukan Eksperimen Total

Aksi pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, pada laga lawan Persija Jakarta di BRI Liga 1 2024/2025 (c) Muhammad Iqbal Ichsan

Aksi pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, pada laga lawan Persija Jakarta di BRI Liga 1 2024/2025 (c) Muhammad Iqbal Ichsan

Pelatih Bojan Hodak tampaknya tidak hanya fokus meraih kemenangan dalam laga ini, tetapi juga menjadikan pertandingan sebagai ajang rotasi pemain dan mengembalikan kondisi fisik skuadnya. Dari total 23 pemain yang terdaftar, hanya satu yang tidak tampil: kiper Adam Przybek.

Sejumlah wajah baru seperti William Marcilio, Luciano Guaychochea, Uilliam Barros, hingga Saddil Ramdani langsung dipercaya tampil sejak menit pertama. Bahkan, Dimas Drajad yang baru pulih dari cedera turut dimainkan di babak kedua.

Salah satu eksperimen menarik yang dilakukan Hodak adalah memainkan Henhen Herdiana di posisi bek kiri menggantikan Zalnando. Padahal, Henhen dikenal sebagai bek kanan andalan Persib.

2 dari 5 halaman

2. Febri Hariyadi Jadi Bek Sayap Dadakan

Febri Hariyadi dipeluk Marc Klok usai mencetak gol untuk Persib Bandung ke gawang Bali United (c) Abdul Aziz

Febri Hariyadi dipeluk Marc Klok usai mencetak gol untuk Persib Bandung ke gawang Bali United (c) Abdul Aziz

Kejutan lain muncul saat pertandingan baru berjalan delapan menit. Ahmad Jufriyanto harus ditarik keluar karena cedera usai berbenturan dengan pemain lawan. Meskipun di bangku cadangan tersedia bek asing Patricio Matricardi, Hodak justru mengambil keputusan tak terduga dengan memasukkan Febri Hariyadi.

Febri tak dimainkan di posisi naturalnya sebagai winger, melainkan ditempatkan sebagai bek kanan. Alfeandra Dewangga yang awalnya berada di posisi itu kemudian digeser ke jantung pertahanan. Menariknya, ini bukan kali pertama Febri diplot sebagai bek sayap.

Febri menjalani peran sebagai bek di babak pertama, lalu kembali ke posisi winger pada babak kedua. Ia pernah menjalani peran serupa saat memperkuat Timnas Indonesia di Asian Games 2018 di bawah pelatih Luis Milla, ketika itu ia dimainkan sebagai bek kiri.

3 dari 5 halaman

3. Debut Menjanjikan Para Pemain Baru

Aksi Saddil Ramdani bersama Persib Bandung di Piala Presiden 2025 (c) Ofisial X Persib Bandung/@persib

Aksi Saddil Ramdani bersama Persib Bandung di Piala Presiden 2025 (c) Ofisial X Persib Bandung/@persib

Kendati hasil akhir belum berpihak, penampilan individu beberapa rekrutan anyar Persib terbilang menjanjikan. William Marcilio menunjukkan kreativitas sebagai pengatur serangan, sedangkan Saddil Ramdani menambah variasi di sisi kanan.

Nama Berginho juga mencuri perhatian saat masuk di babak kedua. Winger asal Brasil itu bermain dengan penuh percaya diri dan aktif membantu serangan.

Namun secara keseluruhan, permainan tim belum sepenuhnya menyatu. Hal ini bisa dimaklumi mengingat persiapan Persib tergolong singkat, dengan latihan intensif baru dimulai sekitar seminggu sebelum pertandingan.

4 dari 5 halaman

4. Darah Muda Persib Menunjukkan Potensi

Starting XI Timnas Indonesia U-17 dalam laga Piala Asia U-17 2025 versus Afghanistan, Jumat (11/4/2025). (c) AFC

Starting XI Timnas Indonesia U-17 dalam laga Piala Asia U-17 2025 versus Afghanistan, Jumat (11/4/2025). (c) AFC

Selain memberi kesempatan bagi para pemain baru, Hodak juga tak ragu menurunkan para pemain muda. Zulkifli Lukmansyah, winger berusia 18 tahun, tampil sejak menit pertama dan menjadi pemain Persib pertama yang mencatatkan tembakan tepat sasaran.

Meski pengambilan keputusannya belum konsisten, performanya cukup menjanjikan. Di babak kedua, beberapa pemain muda lain seperti Nazriel Alfaro, Kevin Pasha, dan Athaya Zahran turut diberi kesempatan bermain.

Nazriel sendiri bukan nama baru di kancah sepak bola Indonesia. Ia merupakan bagian dari skuad Timnas U-17 yang berhasil meloloskan diri ke Piala Dunia U-17 2025. Masa depan Persib tampaknya berada di tangan yang menjanjikan berkat regenerasi ini.

5 dari 5 halaman

5. Port FC Tunjukkan Kelas Tim Elit

Bek Port FC, Asnawi Mangkualam (c) Asnawi Mangkualam Official IG

Bek Port FC, Asnawi Mangkualam (c) Asnawi Mangkualam Official IG

Meskipun bukan kampiun Thai League 1, Port FC mampu menunjukkan kualitas sebagai salah satu tim papan atas Thailand. Mereka bermain dengan disiplin tinggi, efektif, dan mampu memanfaatkan celah yang ada di lini pertahanan Persib.

Dengan komposisi pemain bertabur bintang, seperti Bordin Phala, Peeradol Chamratsamee, dan Suphanan Bureerat, Port FC tampil solid dan matang. Kehadiran pemain asing berkualitas seperti Rebin Sulaka (Irak), Irfan Fandi (Singapura), dan Asnawi Mangkualam (Indonesia) turut memperkuat barisan mereka.

Penampilan Port FC menjadi gambaran nyata kedewasaan taktik dan organisasi tim yang rapi. Ini menjadi alarm bagi Persib bahwa mereka perlu terus meningkatkan chemistry dan intensitas permainan jika ingin bersaing di level yang lebih tinggi.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL