
Dikatakannya, BOPI sama sekali tidak perlu memasuki wilayah sepak bola. Sebab dilanjutkan Nigara, banyak persoalan di tinju profesional yang harusnya dibenahi BOPI.
"BOPI tidak boleh lupa dengan sejarah. Dibentuknya BOPI, karena di tinju profesional tidak ada badan yang menaungi sebagai pembina, pemberi rasa selamat hingga pengawas supaya mengurangi kecelakaan pada si petinju. BOPI berdiri pada tahun 80-an, karena banyak kematian yang dialami petinju," terang Nigara yang juga sebagai Anggota Komisi Banding Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
"Sampai tahun 2009, BOPI tidak bersentuhan dengan sepak bola. Namun, mulai masuk tahun 2010 saat Menpora Andi Mallarangeng berkuasa dan membentuk KSN (Kongres Sepak Bola Nasional) supaya bisa menguasai PSSI. BOPI digunakan Andi untuk itu. Jadi sebenarnya, BOPI sama sekali tidak ada kaitan ataupun wewenangnya dengan sepak bola," sambungnya.
Apa yang dilakukan BOPI di bawah pimpinan Noor Aman saat ini, dianggap Nigara sangat berlebihan dan melanggar aturan. BOPI memberikan masukan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) supaya tidak mengeluarkan rekomendasi bergulirnya kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2015.
"Seharusnya, BOPI dan Kemenpora bersyukur dengan adanya kompetisi profesional. Sebab, ini tempat bekerja bagi banyak orang, yang tidak bisa diakomodir pemerintah dalam dunia pekerjaan umum. Dengan adanya kompetisi ini, banyak orang bisa bekerja dan kegiatan ekonomi bergerak di semua lini. Jangan lupa juga, sepak bola merupakan penggerak kemerdekaan di Indonesia," tuturnya (esa/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Gugatan Ihwal Status Badan Publik, PSSI Kembali Kalah
Bola Indonesia 19 Februari 2015, 21:21
-
Izin Keberadaan BOPI Dipertanyakan
Bola Indonesia 19 Februari 2015, 21:05
-
Diminta Ingat Sejarah, BOPI Tak Berwenang Campuri Sepakbola
Bola Indonesia 19 Februari 2015, 20:55
-
Ahok Sebut Persija Punya Utang Rp76 Miliar
Bola Indonesia 19 Februari 2015, 16:31
-
Tunggu Respons FIFA, PT LI dan Klub ISL Cari Solusi di Bandung
Bola Indonesia 19 Februari 2015, 16:25
LATEST UPDATE
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR