
Bola.net - Dokter tim Arema FC, dr Nanang Tri Wahyudi SpKO, membeber manfaat sesi latihan fisik di pantai pada proses penyembuhan pemain yang cedera. Menurutnya, dengan berlatih di pantai, proses pemulihan dari cedera bisa lebih cepat.
"Latihan di pantai sangat bagus bagi pemulihan pemain cedera. Latihan kan di pasir. Karena tidak keras, latihan di pasir aman untuk kaki dan lutut," ucap Dokter Nanang, pada Bola.net.
"Selain itu, dari segi keamanan pun lebih bagus di pantai. Apalagi pada pertengahan musim seperti ini," sambungnya.
Lebih lanjut, menurut dokter Nanang, berlatih di pasir pun memiliki dampak lebih bagus bagi pemain yang ingin meningkatkan kondisinya. Pasalnya, dengan porsi latihan yang sama, hasil yang didapat bisa lebih banyak.
"Lari di pasir ini kan lebih berat. Jadi, kalau ingin meningkatkan intensitas latihan, pasir lah tempat yang tepat," sambungnya.
Sebelumnya, Arema FC memanfaatkan jeda usai putaran pertama Shopee Liga 1 musim 2019 untuk mengisi baterai mereka. Klub berlogo singa mengepal tersebut menghelat latihan fisik spesial untuk menggenjot tenaga mereka jelang melakoni sisa kompetisi.
Latihan fisik spesial ini dihelat di Pantai Balekambang Kabupaten Malang, Sabtu (07/09). Sesi latihan yang bertujuan meningkatkan strength, agility, dan endurance tersebut diikuti oleh seluruh penggawa Arema, kecuali Hanif Sjahbandi dan M. Rafli.
Pada sesi latihan fisik spesial ini turut pula dua pemain Arema yang saat ini masih dibekap cedera, Dedik Setiawan dan Johan Ahmat Farizi. Dedik tampak ikut berlatih dengan para pemain lain, sedangkan Farizi masih berlatih sendiri di bawah pengawasan Sport Therapist Arema, David Setiawan.
Bagaimana penilaian dokter Nanang ihwal kondisi Dedik dan Farizi? Simak di bawah ini.
Dedik Hampir Pulih Sepenuhnya
Kendati tampak ikut menjalani sesi latihan dalam intensitas tinggi, kondisi cedera Dedik tak membuat dokter Nanang risau. Dokter lulusan Universitas Indonesia ini menyebut kondisi Dedik sudah hampir pulih sepenuhnya.
"Sudah waktunya, Dedik berlatih dengan intensitas yang hampir sama dengan rekan-rekannya," kata dokter kelahiran Magetan tersebut.
"Kondisi Dedik saat ini 75-80%. Ia tinggal memulihkan kondisinya agar siap untuk bertanding," sambung dokter Nanang.
Kondisi Farizi 70%
Sementara, menurut dokter Nanang, kondisi Farizi masih sedikit di bawah Dedik. Kondisi pemain 29 tahun ini ditaksir masih berada di level 70%.
"Karenanya, ia belum bisa sepenuhnya ikut latihan dengan intensitas yang tinggi," tutur Nanang.
"Namun, insyaallah, nggak akan lama lagi ia pulih sepenuhnya," ia menandaskan.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Faktor Nonteknis di Balik Kekalahan Timnas Indonesia dari Malaysia
Tim Nasional 7 September 2019, 22:42
-
Dokter Tim Arema Membeber Keuntungan Berlatih di Pantai
Bola Indonesia 7 September 2019, 22:07
-
Kekalahan Timnas Indonesia Disebut Karena Faktor Kondisi Pemain
Tim Nasional 7 September 2019, 13:54
-
Akahoshi Sebut Latihan Fisik Arema Sangat Berat
Bola Indonesia 7 September 2019, 13:50
-
Isi Tenaga, Arema FC Gelar Latihan Fisik di Pantai Balekambang
Bola Indonesia 7 September 2019, 13:46
LATEST UPDATE
-
Prediksi Spanyol vs Turki 19 November 2025
Piala Dunia 18 November 2025, 06:45
-
Prediksi Brasil vs Tunisia 19 November 2025
Amerika Latin 18 November 2025, 06:30
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55



















KOMENTAR