"FIFA hanya mengakui PSSI dan bukan Tim Transisi yang jelas bukan organisasi sepak bola. Jadi, PSSI tidak perlu menanggapinya," kata Dali Tahir.
Sebaiknya, kata Dali, PSSI membiarkan saja upaya Tim Transisi tersebut. Sebab hasil KLB yang dibuatnya tidak akan pernah diakui FIFA. "Silahkan saja buat KLB PSSI tetapi saya garansi hasilnya tidak akan pernah diakui FIFA," tegasnya.
Yang lebih tidak habis pikir lagi, kata Dali, adanya upaya Tim Transisi membuat draft statuta PSSI dan tata kelola sepak bola.
"Sudah jelas Statuta itu milik FIFA yang diadopsi anggotanya, tapi kenapa justru membuat draft statuta. Tim Transisi itu harusnya bukan terus menambah anggota tetapi diinstruksikan menambah pengetahuan tentang statuta FIFA. Jadi, mereka tidak terus menerus melakukan kesalahan dan memahami aturan pelaksanaan KLB PSSI yang sah dan menemukan adanya statuta FIFA yang tidak memperbolehkan intervensi pemerintah," imbuhnya.
Menurut Dali Tahir, penyelenggaraan KLB PSSI yang diakui FIFA harus memenuhi persyaratan yakni diminta dan disetujui 2/3 dari 782 anggota PSSI. Lalu, PSSI mengirimkan surat permohonan kepada FIFA.
"KLB bisa dilaksanakan dengan syarat harus ada surat permintaan resmi dari PSSI dan diajukan enam bulan sebelum pelaksanaan ke FIFA. Ketentuannya lainnya yakni KLB PSSI bisa terlaksana bilamana ada permintaan 2/3 dari anggota resmi PSSI dan bukan pemilik suara," tambahnya.
"Bahkan, wacana membentu federasi sepak bola baru pengganti PSSI juga lebih konyol lagi," ketusnya. [initial]
Baca Juga:
- Tim Transisi Ambil Pelajaran Dari Piala Kemerdekaan
- Tim Transisi Siap Lakukan Evaluasi Internal
- Kemenpora Janjikan Persoalan Sepak Bola Berakhir Maret 2016
- Masa Kerja Diperpanjang, Tim Transisi Dapat Tugas Tambahan
- Perbaiki Tata Kelola Sepakbola Indonesia, Ini Saran Eks Pelaku Match Fixing
- Pemberantasan Match Fixing, Bambang Suryo Sentil Tim Transisi
- La Nyalla: Usul Menpora Soal KLB PSSI Adalah Sesuatu Yang Naif
- PSSI: Tim Transisi Mustahil Gelar KLB
- Rahmad Darmawan Tolak KLB PSSI Bentukan Tim Transisi
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ihwal Piala Jenderal Sudirman, Arema Cronus Pilih Pasif
Bola Indonesia 28 Oktober 2015, 21:22
-
Peringati HSP, La Nyalla Ingin Pemuda Punya Prinsip Tegakkan Kebenaran
Bola Indonesia 28 Oktober 2015, 17:45
-
Menpora Diklaim Menambah Penderitaan Masyarakat Sepak Bola
Bola Indonesia 28 Oktober 2015, 17:35
-
Eks Komite Etik FIFA: KLB Tim Transisi Tidak Akan Diakui FIFA
Bola Indonesia 28 Oktober 2015, 17:25
-
PSSI Harap Persib Beri Laporan Akurat ke AFC
Bola Indonesia 28 Oktober 2015, 17:15
LATEST UPDATE
-
Pengakuan Emosional Maldini: Sulit Bicara Soal AC Milan, Tapi Hati Tetap Merah Hitam
Liga Italia 19 November 2025, 17:00
-
Diam dalam Sunyi, MU Ternyata Rajin Pantau Pemain Timnas Jerman Ini
Liga Inggris 19 November 2025, 16:44
-
Dino Zoff Soroti Sepak Bola Italia: Serie A Terlalu Lambat dan Banyak Drama!
Piala Dunia 19 November 2025, 16:31
-
Puja-puji Matheus Cunha untuk Rekrutan Anyar MU Ini: Enak Banget Main Ama Dia!
Liga Inggris 19 November 2025, 16:29
-
Bakal Cabut dari MU, Jadon Sancho Bakal Lanjutkan Karir Jauh dari Inggris
Liga Inggris 19 November 2025, 16:21
-
Duh, MU Tidak Bisa Angkut Joao Gomes di Januari 2026?
Liga Inggris 19 November 2025, 16:11
-
CEO Cloudflare Ungkap Penyebab X dan ChatGPT Lumpuh: Bukan Serangan Siber
News 19 November 2025, 16:02
-
Penyebab Italia Sulit Maju Menurut Fabregas: Kolot, Terlalu Kaku, dan Anti Pemain Muda
Liga Spanyol 19 November 2025, 14:44
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55

























KOMENTAR