Bola.net - - Madura United memetik pelajaran berharga setelah gagal melaju ke babak final Piala Presiden 2019 yang disiarkan Indosiar. Menyusul kekalahan dari Persebaya pada putaran kedua babak semifinal.
Madura United butuh kemenangan atas Persebaya untuk bisa lolos. Namun, alih-alih menang, tim kebanggaan Pulau Garam justru kalah untuk kedua kalinya dari Green Force sehingga harus menyerah dengan agregat 4-2.
"Kita cuma cari solusi untuk menang biar kita lolos, ini sekolah untuk semua kita kadang kita harus lebih sabar dan lebih pintar," ungkap pelatih Madura United, Dejan Antonic.
Tetapi juru taktik asal Serbia ini tetap mengapresiasi semangat juang para pemainnya sepanjang pertandingan. Meskipun pada akhir babak kedua anak asuhnya sempat mengalami penurunan motivasi.
Scroll ke bawah untuk informasi selengkapnya ya Bolaneters
Pertahanan Jadi Sorotan
Sementara yang menjadi sorotan atas kegagalan pada leg kedua babak semifinal adalah lemahnya lini pertahanan. Sebab, gawang Muhammad Ridho kebobolan sampai tiga kali dan menjadi yang terbesar sejak penyisihan.
Tetapi, menurut Dejan, kekalahan tersebut bukan sepenuhnya menjadi kesalahan pemain belakang. Jika pemain depan bisa memaksimalkan peluang dengan baik, tentu hasilnya mungkin akan berbeda.
"Pertama kali kita kalah tiga gol yang tadi itu ya, tapi dua gol yang pertama mudah sekali, gol kalau di turnamen seperti ini saya minta maaf, kita harus jauh lebih bagus," imbuh Dejan.
"Kita sering bilang di babak pertama kita ada banyak peluang, kalau kita masuk gol yang itu di menit awal, pasti kita lebih bagus," tandasnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Gagal Tembus Final, Madura United Petik Pelajaran Berharga
Bola Indonesia 7 April 2019, 02:59
-
Tanpa Asep Berlian, Madura United Siapkan Rencana Berbeda
Bola Indonesia 6 April 2019, 04:19
-
Madura United Ingin Hindari Skema Adu Penalti
Bola Indonesia 6 April 2019, 02:52
-
Absen Cetak Gol, Madura United Segera Benahi Lini Serang
Bola Indonesia 4 April 2019, 05:25
LATEST UPDATE
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55























KOMENTAR