
Bola.net - General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, angkat bicara soal insiden penyalaan cerawat, petasan, kembang api, dan bom asap pada laga lanjutan Shopee Liga 1 2019, kontra Bali United. Menurutnya, tindakan sejumlah oknum suporter ini tak elok.
"Menurut saya, ulah sejumlah oknum Aremania ini kurang elok," ucap Ruddy.
"Kalau kecewa, semua pasti kecewa dengan target yang meleset. Namun, harusnya, pertandingan ini pun belum selesai. Apalagi, saat itu, kami masih memimpin," sambungnya.
Menurut Ruddy, ia bisa memahami kekecewaan Aremania ihwal performa Hamka Hamzah dan kawan-kawan pada musim ini. Namun, menurut manajer 48 tahun tersebut, lebih baik kekecewaan ini diungkapkan dalam sesi latihan.
"Kalau ingin memberikan tekanan pada para pemain seharusnya pada waktu latihan. Silakan datang ke lapangan. Kami tambah senang dengan protes berbentuk itu," tuturnya.
"Kalau tidak seperti itu bisa saja mereka datang ke kantor. Silakan saja," ia menambahkan.
Sebelumnya, laga antara Arema FC dan Bali United pada pekan ke-33 Shopee Liga 1 musim 2019, yang digelar di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Senin (16/12), harus berhenti selama beberapa menit. Penyebabnya, beberapa oknum Aremania menyalakan cerawat, petasan, kembang api, dan bom asap. Bahkan, salah satu cerawat yang dilemparkan ke lapangan, nyaris mengenai pemain Bali United, yang sedang menguasai bola di dekat tribune timur.
Akibat ulah sejumlah oknum Aremania ini, Arema hampir bisa dipastikan bakal kembali mendapat denda. Hal ini tentu akan menambah jumlah denda mereka, yang sudah melampaui kisaran Rp800 juta.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Ini Pernyataan Panpel Arema
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan Arema, Abdul Haris, mengaku sangat menyesalkan terjadinya insiden cerawat dan sebangsanya tersebut. Menurut Haris, hal ini merupakan buah kekecewaan suporter atas prestasi Arema sepanjang musim ini.
"Kami sangat menyesalkan terjadinya insiden ini. Kami berharap inilah yang terakhir," tutur Abdul Haris.
"Hal ini menodai sportivitas kita," sambungnya.
Menurut Haris, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi agar insiden macam ini tak terjadi lagi. Salah satunya, sambung Haris, adalah menggelar komunikasi intens dengan Aremania.
"Ke depan, kami ingin mengajak semua duduk bareng dan berkomunikasi agar silaturahmi selama ini bisa tersambung lagi," kata Haris.
"Saya yakin, Aremania sangat ingin Arema juara. Demikian juga semua bagian Arema. Namun, dalam perjalanannya banyak kendala yang belum terkomunikasi dengan baik," tandasnya.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Penuhi Permintaan Aremania, Arema Parkir Ricky Kayame pada Laga Kontra Bali United
Bola Indonesia 15 Desember 2019, 22:22
-
Nona, dari Singapura untuk Arema
Bolatainment 6 Desember 2019, 01:23
-
Dirigen Legendaris Arema Kembali ke Tribune
Bola Indonesia 1 Desember 2019, 23:23
-
Bhayangkara FC Bertanggung Jawab terhadap Pengobatan Aremania yang Terjatuh di PTIK
Bola Indonesia 29 November 2019, 23:44
LATEST UPDATE
-
Beda Arah Harga Emas 19 November 2025: Antam Stabil, Pegadaian Terkoreksi
News 19 November 2025, 12:01
-
Debut Sempurna Kiper Manchester United di Timnas Belgia
Liga Inggris 19 November 2025, 11:59
-
Bukan Diusir AC Milan, Malick Thiaw Bongkar Alasan Sebenarnya Cabut ke Newcastle
Liga Italia 19 November 2025, 11:46
-
Cinta Mati! Antony Tolak Raksasa Eropa Ini demi Gabung Real Betis
Liga Inggris 19 November 2025, 11:45
-
Manchester United Siap Jegal Liverpool untuk Transfer Marc Guehi
Liga Inggris 19 November 2025, 11:30
-
OJK Rilis Aturan Baru: Rekening Tanpa Transaksi 1.800 Hari Otomatis Dormant
News 19 November 2025, 11:21
-
Berubah Pikiran, Joshua Zirkzee Bakal Bertahan di Manchester United?
Liga Inggris 19 November 2025, 10:51
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55

























KOMENTAR