Bola.net - Episode salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) La Nyalla Mahmud Matalitti masih terus berlangsung. Buktinya, Ketua Umum Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) tersebut, terus bermanuver.
La Nyalla meminta agenda tambahan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan digelar PSSI di Hotel Borobudur, Jakarta, 17 Maret mendatang. Apa yang diucapkan La Nyalla, kerap berlawan dengan kenyataan. Teranyar, pria kelahiran Jakarta 10 Mei 1959 tersebut, berjuang untuk memasukkan agenda tambahan di KLB.
Padahal, status KLB yang diberikan FIFA, bertujuan untuk menghindari kemungkinan adanya pengubahan agenda dari yang sebelumnya telah disepakati FIFA dan AFC.
Yakni, tentang penyatuan liga, revisi statuta, dan pengembalian empat mantan Komite Eksekutif (Exco) terhukum, La Nyalla Mahmud Mattalitti, Roberto Rouw, Tonny Aprilani, dan Erwin Dwi Budiawan.
"Agenda tambahan sangat penting untuk mengakomodir MoU dan juga untuk membubarkan KPSI," tuturnya.
Dikatakannya, KLB tidak biasa membubarkan KPSI. Sesuai amanat MoU 7 Juni 2012 antara PSSI dan KPSI di Kuala Lumpur, Malaysia, KPSI baru bisa dibubarkan setelah adanya Kongres Biasa (KB).
Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin mengatakan siap mengikuti perintah FIFA untuk mengadakan KLB. Dia pun meminta agar semua pihak untuk patuh terhadap FIFA yang mengamanatkan KLB. "Jika tidak patuh, Indonesia akan terkena sanksi," kata Djohar. (esa/dzi)
La Nyalla meminta agenda tambahan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan digelar PSSI di Hotel Borobudur, Jakarta, 17 Maret mendatang. Apa yang diucapkan La Nyalla, kerap berlawan dengan kenyataan. Teranyar, pria kelahiran Jakarta 10 Mei 1959 tersebut, berjuang untuk memasukkan agenda tambahan di KLB.
Padahal, status KLB yang diberikan FIFA, bertujuan untuk menghindari kemungkinan adanya pengubahan agenda dari yang sebelumnya telah disepakati FIFA dan AFC.
Yakni, tentang penyatuan liga, revisi statuta, dan pengembalian empat mantan Komite Eksekutif (Exco) terhukum, La Nyalla Mahmud Mattalitti, Roberto Rouw, Tonny Aprilani, dan Erwin Dwi Budiawan.
"Agenda tambahan sangat penting untuk mengakomodir MoU dan juga untuk membubarkan KPSI," tuturnya.
Dikatakannya, KLB tidak biasa membubarkan KPSI. Sesuai amanat MoU 7 Juni 2012 antara PSSI dan KPSI di Kuala Lumpur, Malaysia, KPSI baru bisa dibubarkan setelah adanya Kongres Biasa (KB).
Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin mengatakan siap mengikuti perintah FIFA untuk mengadakan KLB. Dia pun meminta agar semua pihak untuk patuh terhadap FIFA yang mengamanatkan KLB. "Jika tidak patuh, Indonesia akan terkena sanksi," kata Djohar. (esa/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Agenda Tambahan KLB Disetujui Ketum PSSI
Bola Indonesia 6 Maret 2013, 23:14 -
Manuver La Nyalla di KLB PSSI 17 Maret
Bola Indonesia 6 Maret 2013, 19:35 -
Menpora Tidak Permasalahkan Keberadaan KPSI
Bola Indonesia 6 Maret 2013, 15:01 -
Menpora Berharap Kisruh PSSI Berakhir Pasca KLB
Bola Indonesia 6 Maret 2013, 13:40 -
Tim Verifikasi Voters Kongres Yakin Selesaikan Tugas
Bola Indonesia 5 Maret 2013, 22:47
LATEST UPDATE
-
Ryan Gravenberch Siap Antar Liverpool Bangkit di Stamford Bridge
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 11:47 -
Real Madrid Disebut-sebut dalam Lagu di Album Baru Taylor Swift, Ada Apa Nih?
Bolatainment 4 Oktober 2025, 11:22 -
Gabriel Magalhaes Diragukan Tampil, Arsenal Pincang Lawan West Ham
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 10:30
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR