Di sisi lain, Roy Suryo juga harus semakin menyadari bahwa dalam putaran konflik sepak bola nasional ini, pernyataannya bisa multi-tafsir.
"Berbagai pernyataan atau komentar Menpora bisa dipersepsikan berbeda. Komentar-komentar Menpora juga bisa dijadikan "senjata" oleh salah satu pihak. Tentunya, dimanfaatkan untuk kepentingan atau keuntungannya," ungkap pengamat sepakbola Tubagus Adhi.
Dalam pertemuan dengan Djohar Arifin dari PSSI 2011-15, Senin (04/2), Roy Suryo disebut-sebut menyatakan bahwa akan membubarkan kompetisi ISL begitu IPL yang dinaungi kepengurusan Djohar bergulir.
Pernyataan Roy Suryo yang sangat kontroversial tersebut tentu saja langsung menyulut "kemarahan" dari klub-klub ISL yang sudah memberikan mandatnya kepada La Nyalla Mahmud Mattalitti. Buntutnya, pada Selasa (05/2) malam, perwakilan 18 klub ISL menemui Menpora, menyatakan keberatannya akan pernyataan pembubaran ISL tersebut.
Menurut Tubagus Adhi, wajar saja Roy Suryo mengklarifikasi atau meluruskan pernyataannya. Sebab, kata Adhi, pernyataan Menpora bukan saja bisa dikategorikan "abuse of power" (penyalahgunaan wewenang) sebagai pejabat negara.
Akan tetapi, dikhawatirkan dapat menimbulkan keresahan dan memungkinkan memperkeruh konflik. "Pernyataan Menpora itu bisa meningkatkan eskalasi konflik, makin jauh dari penyelesaian yang diharapkan," jelas Adhi, yang juga wartawan senior tersebut.
Adhi menegaskan, Menpora seharusnya menjalankan peranannya sebagai mediator konflik PSSI. Bukan malah memperkeruh suasana. Karena itu, Adhi mengingatkan kembali agar Menpora seyogyanya tidak mudah terpancing untuk memberikan pernyataan dan menjadi "bintang".
"Sekarang ini kesannya Menpora sudah ikut-ikutan menjadi selebrita (selebritis) konflik PSSI," jelas Adhi.
Menurut Adhi, mengingat solusi konflik PSSI akan diberikan oleh AFC kepada Komite Olimpiade Indonesia (KOI), maka Menpora sementara ini mestinya bersikap wait and see saja. Dalam konteks ini, Adhi mendukung jika Roy Suryo langsung mengambil langkah-langkah taktis dengan meminta AFC mempercepat proses penyampaian mandatnya kepada KOI.
"Kalau meminjam sebuah slogan dari iklan, Menpora harus 'talk less do more'. Lebih banyak berbuat daripada bicara," tegas Adhi yang juga mantan anggota Komite Media PSSI 2007-11. (esa/mac)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Menpora Sebaiknya Fokus SEA Games
Bola Indonesia 6 Februari 2013, 10:55
-
Menpora Mestinya Bersikap Wait and See
Bola Indonesia 6 Februari 2013, 10:21
-
Klub ISL Geruduk Kantor Menpora
Bola Indonesia 5 Februari 2013, 22:15
-
Menpora Tak Setuju Bulutangkis Dihapus dari SEA Games
Bulu Tangkis 28 Januari 2013, 20:40
-
PSSI Ingatkan Roy Suryo Terkait Wacana Pembubaran
Bola Indonesia 26 Januari 2013, 13:48
LATEST UPDATE
-
Wow! Seriusan? Manchester United Tertarik Angkut Neymar di Januari 2026?
Liga Inggris 18 November 2025, 15:36
-
Diincar MU, Conor Gallagher Akui Tidak Bahagia di Atletico Madrid?
Liga Inggris 18 November 2025, 15:25
-
Liverpool Sudah Tahu Harga Semenyo: Ternyata Nggak Mahal-mahal Amat
Liga Inggris 18 November 2025, 15:18
-
Bagaimana Kabar Cedera Franco Mastantuono?
Liga Spanyol 18 November 2025, 15:16
-
Tchouameni Tegaskan Masih Betah di Madrid di Tengah Rumor Ketertarikan Man United
Liga Spanyol 18 November 2025, 14:57
-
Wejangan Benzema Agar Vinicius Jr Raih Ballon d'Or: Syaratnya 1, Tapi Sulit!
Liga Spanyol 18 November 2025, 14:33
-
Deretan Pemain Top yang Absen di Piala Dunia 2026: Tak Ada Szoboszlai dan Mbeumo
Piala Dunia 18 November 2025, 14:30
-
Tok! DPR Resmi Sahkan RKUHAP Jadi Undang-Undang, Ini 14 Poin Krusialnya
News 18 November 2025, 14:12
-
Jadwal Timnas Indonesia U-22 Hari Ini, Selasa 18 November 2025: Mali U-22 Part II
Tim Nasional 18 November 2025, 14:05
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR