Bola.net - Berpulangnya Rudy Satrio Lelono mengundang rasa duka mendalam bagi manajemen Arema FC. Betapa tidak, Sam Idur -sapaan karib almarhum- adalah pencipta logo singa mengepal, yang saat ini menjadi ikon Arema FC.
"Bagi kami, Malang sangat kehilangan tokoh terbaiknya, yang kaya dengan gagasan, seni dan dedikasinya," ucap Media Officer Arema, Sudarmaji, pada Bola.net.
"Demikian pula bagi Arema. Kami berterima kasih gagasan desain beliau menginspirasi bagi Arema. Sampai kapan pun, jika ingat logo Arema FC, akan ingat hasil karya almarhum dan akan selalu memanjatkan doa terbaik untuk beliau," sambungnya.
Sebelumnya, Sam Idur mengembuskan napas terakhir di RST. Soepraoen Kota Malang, Jumat (22/03) sore, usai dirawat akibat sakit yang ia derita. Menurut rencana, jenazah akan dikebumikan di Taman Pemakaman Umum Sukun Kota Malang
Bagaimana proses almarhum terlibat dalam perancangan logo singa mengepal yang ikonis tersebut? Simak kisahnya di bawah ini.
Bermula dari Pers Kampus
Menurut Sudarmaji, persinggungan Arema dan Sam Idur bermula dari perkenalannya secara pribadi dengan almarhum. Pada era pergerakan mahasiswa, almarhum terlibat dalam proses desain beberapa majalah kampus milik pers mahasiswa. Salah satunya adalah majalah kampus FE UMM yang dikelola Sudarmaji dan kawan-kawan.
"Sejak itu, kami kenal dekat karena sering berdiskusi tentang gagasan dan ide desain," kenang Sudarmaji.
"Setelahnya, kami sempat bekerja bersama dalam proyek tabloid, yang dominan berisi tentang Arema saat era reformasi juga," ia menandaskan.
Tak Mau Dikenal Sebagai Desainer Logo Arema
Lebih lanjut, Sudarmaji berkisah, hubungannya dengan almarhum kian intim terjalin kala mereka berdua berdiskusi panjang lebar terkait asal usul logo Arema. Almarhum mewanti-wanti agar tak ada satu pun yang mengklaim sebagai pembuat logo Arema, termasuk dirinya.
"Beliau berpesan agar logo ini menjadi kebanggaan bersama," tuturnya.
Filosofi di Balik Logo
Sementara itu, Sudarmaji juga mengenang kisah almarhum soal filosofi di balik logo singa mengepal. Salah satu yang diingat pria berusia 46 tahun ini adalah goresan gambar yang menurut almarhum berjumlah 26.
"Jika bukan 26 dipastikan gambarnya palsu. Tidak semua tahu bahwa angka 26 dalam goresan itu artinya 8, yang berarti Arema lahir pada bulan kedelapan atau Agustus," paparnya.
"Pilihan font pada Arema juga punya filosofi tegas dan lugas. Sementara, lingkaran -yang lonjong bukan bulat- mengandung filosofi kebersamaan yang memuncak prestasi," ia menandaskan.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Pencipta Logo Singa Mengepal Wafat, Arema FC Berduka
Bola Indonesia 23 Maret 2019, 02:49 -
Hukuman PSSI Dianulir, Dirigen Aremania Bisa Kembali ke Tribun
Bola Indonesia 28 Februari 2019, 21:34 -
Arema FC Sesalkan Insiden Ujaran Kebencian Oknum Pemain Persib pada Sejumlah Aremania
Bola Indonesia 23 Februari 2019, 18:22 -
Target Juara Piala Indonesia Meleset, Arema FC Gelar Evaluasi
Bola Indonesia 23 Februari 2019, 01:23 -
Dituding Terkait Match Fixing, Arema FC Sakit Hati
Bola Indonesia 21 Februari 2019, 03:30
LATEST UPDATE
-
Jadwal Lengkap, Hasil, Klasemen, dan Top Skor Serie A 2025/2026
Liga Italia 4 Oktober 2025, 09:12 -
Jadwal Lengkap, Hasil, Klasemen, dan Top Skor Premier League 2025/2026
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 09:08 -
Hasil FP2 Moto2 Mandalika 2025: Manuel Gonzalez dan Diogo Moreira Terdepan
Otomotif 4 Oktober 2025, 09:07 -
Alisson Tumbang, Bakal Absen Bela Liverpool Beberapa Pekan ke Depan
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 09:07 -
Hasil FP2 Moto3 Mandalika 2025: Adrian Fernandez Tercepat, Ungguli David Munoz
Otomotif 4 Oktober 2025, 08:48 -
Amorim Tegaskan Formasi Tiga Bek Bukan Biang Kerok Hasil Buruk Manchester United
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 06:30 -
Diterpa Kritik Tajam, Amorim Pilih Bertahan dan Pasrahkan Nasibnya ke Dewan MU
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 05:59
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR