Pencipta Logo Singa Mengepal Wafat, Arema FC Berduka

Pencipta Logo Singa Mengepal Wafat, Arema FC Berduka
Arema FC. (c) instagram.com/aremafcofficial

Bola.net - Berpulangnya Rudy Satrio Lelono mengundang rasa duka mendalam bagi manajemen Arema FC. Betapa tidak, Sam Idur -sapaan karib almarhum- adalah pencipta logo singa mengepal, yang saat ini menjadi ikon Arema FC.

"Bagi kami, Malang sangat kehilangan tokoh terbaiknya, yang kaya dengan gagasan, seni dan dedikasinya," ucap Media Officer Arema, Sudarmaji, pada Bola.net.

"Demikian pula bagi Arema. Kami berterima kasih gagasan desain beliau menginspirasi bagi Arema. Sampai kapan pun, jika ingat logo Arema FC, akan ingat hasil karya almarhum dan akan selalu memanjatkan doa terbaik untuk beliau," sambungnya.

Sebelumnya, Sam Idur mengembuskan napas terakhir di RST. Soepraoen Kota Malang, Jumat (22/03) sore, usai dirawat akibat sakit yang ia derita. Menurut rencana, jenazah akan dikebumikan di Taman Pemakaman Umum Sukun Kota Malang

Bagaimana proses almarhum terlibat dalam perancangan logo singa mengepal yang ikonis tersebut? Simak kisahnya di bawah ini.

1 dari 3 halaman

Bermula dari Pers Kampus

Menurut Sudarmaji, persinggungan Arema dan Sam Idur bermula dari perkenalannya secara pribadi dengan almarhum. Pada era pergerakan mahasiswa, almarhum terlibat dalam proses desain beberapa majalah kampus milik pers mahasiswa. Salah satunya adalah majalah kampus FE UMM yang dikelola Sudarmaji dan kawan-kawan.

"Sejak itu, kami kenal dekat karena sering berdiskusi tentang gagasan dan ide desain," kenang Sudarmaji.

"Setelahnya, kami sempat bekerja bersama dalam proyek tabloid, yang dominan berisi tentang Arema saat era reformasi juga," ia menandaskan.

2 dari 3 halaman

Tak Mau Dikenal Sebagai Desainer Logo Arema

Lebih lanjut, Sudarmaji berkisah, hubungannya dengan almarhum kian intim terjalin kala mereka berdua berdiskusi panjang lebar terkait asal usul logo Arema. Almarhum mewanti-wanti agar tak ada satu pun yang mengklaim sebagai pembuat logo Arema, termasuk dirinya.

"Beliau berpesan agar logo ini menjadi kebanggaan bersama," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Filosofi di Balik Logo

Sementara itu, Sudarmaji juga mengenang kisah almarhum soal filosofi di balik logo singa mengepal. Salah satu yang diingat pria berusia 46 tahun ini adalah goresan gambar yang menurut almarhum berjumlah 26.

"Jika bukan 26 dipastikan gambarnya palsu. Tidak semua tahu bahwa angka 26 dalam goresan itu artinya 8, yang berarti Arema lahir pada bulan kedelapan atau Agustus," paparnya.

"Pilihan font pada Arema juga punya filosofi tegas dan lugas. Sementara, lingkaran -yang lonjong bukan bulat- mengandung filosofi kebersamaan yang memuncak prestasi," ia menandaskan.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL